Dalam cuitan twitternya yang baru saya baca, mantan Perdana Menteri (PM) Malaysia Mohamad Najib Tun Razak batal ke luar negeri. Sebelumnya tersiar berita, ia akan berkunjung ke Indonesia.
Melalui twitternya Najib mengatakan dalam bahasa Malaysia: "Saya telah dimaklumkan bahawa Jabatan Imigresen Malaysia tidak membenarkan saya dan keluarga ke luar negara. Saya menghormati arahan tersebut dan akan bersama keluarga dalam negara." Boleh jadi sebelumnya muncul berita bahwa mantan Perdana Menteri Malaysia itu akan berlibur dua hari ke Indonesia dan mendarat di Halim Perdanakusuma.
Pernyataan di twitter ini juga menepis berbagai spekulasi, ia dan keluarganya melarikan dana ke luar negeri. Menurut saya tidaklah demikian adanya, karena akan memperburuk citranya di dalam negeri, apalagi Najib Tun Razak adalah putera tertua dari mantan PM Malaysia kedua, yaitu Tun Abdul Razak. Najib Tun Razak adalah perdana menteri keenam Malaysia. Benar bahwa ia adalah keturunan suku Bugis di Sulawesi Selatan.
Setelah ayahnya Tun Abdul Razak Hussein meninggal mendadak di London pada 14 Januari 1976, Najib kemudian berkecimpung di dunia politik. Kursi parlemen yang kosong yang ditinggalkan ayahnya digantikan oleh Najib. Usianya pada waktu itu 23 tahun. Begitu pula sewaktu menjabat Wakil Menteri Energi, Telekomunikasi dan Pos, usianya baru 25 tahun (1978-1980). Selanjutnya menjadi Wakil Menteri Pendidikan (1980-1981), Wakil Menteri Keuangan (1981-1982).
Karier Najib terus menanjak. Ia kemudian menjadi Menteri Besar Pahang, dan termasuk menteri termuda dalam sejarah Malaysia, karena usianya ketika dilantik 29 tahun (1982-1986), selanjutnya dari tahun 1986-1987 menjadi Menteri Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga. Pernah menjadi Menteri Pertahanan (1990-1995, 1999-2008). Pada 7 Januari 2004 menjadi Wakil Perdana Menteri.
Dalam perjalanan kariernya tidak sedikit rintangan yang dilalui. Tahun 1980, ia sempat dianggap sebagai penghasut.Dia waktu itu memimpin Pemuda UMNO anti-China di Kampung Baru yang menuntut tumpahnya darah ras China dengan keris. Spanduk bertuliskan: "13 Mei Telah Bermula," dan "Basahkan Keris dengan Darah China," tersebar di mana-mana. Permasalahan ini sempat memunculkan ketegangan dengan pemerintah, sehingga untuk menanggulaginya dilakukan "Operasi Lalang."Saat itu beratus-ratus orang sempat ditahan.
Ketika menjabat sebagai menteri pertahanan, Najib berhasil memodernisir angkatan bersenjata Malaysia. Pada saat bersamaan, ia pernah dituduh berhubungan dengan perempuan Mongolia. Itu belum tuduhan korupsi yang dikakukannya. Kesemuanya akan terungkap di depan pengadilan atau tidak.
Kita mungkin masih ingat berbagai tuduhan terhadap Wakil PM Malaysia Anwar Ibrahim yang kini PM Mahathir Mohamad sedang mengusahakan pembebasannya. Sebelumnya Mahathir yang menggiringnya ke dalam tahanan. Ya, di dalam pilitik bisa saja terjadi. Di dalam politik, tidak ada musuh atau teman yang abadi. Yang ada adalah kepentingan. Perkembangan terhadap mantan PM Najib Tun Razak kita tunggu dan lihat.