Ini adalah foto dari Bob, yang saya ambil dari Pipiet Senja, dikirim melalui WA saya. Di mana foto ini menceritakan tentang keberhasilan Tentara Nasional Indonesia (TNI) membebaskan para sandera yang disekap Organisasi Papua Merdeka (OPM).
Keberhasilan TNI sudah tentu membanggakan kita sebagai bangsa Indonesia. TNI kuat, rakyat merasa aman.
Cerita OPM memang sudah saya rasakan ketika saya kuliah di Fakultas Hukum (dulu namanya FIHES, Fakultas Ilmu Hukum, Ekonomi dan Sosial, Jurusan Hukum) Universitas Cenderawasih, Jayapura, Papua, hingga selesai meraih Sarjana Muda Hukum tahun 1979.
Masih ingat dalam kenangan saya, bagaimana bendera OPM kadang kadan bisa berkibar di Kampus. Pangdam XVII Cenderawasih waktu itu, CI Santoso, mantan Koppasus, sering memanggil saya ke kantornya untuk berdiskusi tentang OPM di kampus. Saya dianggap tahu, karena aktif di organisasi ekstra, Sekretaris I HMI Cabang Jayapura dan Ketua Umum Lembaga Hukum Mahasiswa Islam (LHMI) HMI Cabang Jayapura.
Kenangan saya akan Papua kembali membayang di hadapan saya, saat penduduk kita di sana disandera OPM. Daerah Papua memang sangat luas, berbukit-bukit dan dari satu daerah ke daerah lain masih sulit dijangkau. Kita baru saja melihat Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) datang ke Papua, sedang memeriksa kondisi jalan baru yang akan menghubungkan daerah yang satu dengan daerah yang lain. Itulah gambaran alam Papua.
Ketika saya mendengar para sandera yang berhasil dibebaskan TNI, saya salut kepada TNI. Informasi yang saya terima, Pasukan Khusus Indonesia Kopassus 13 orang dibantu pasukan Raider 751, berjumlah 30 org bergerak cepat menguasai Kimbeli. Sedangkan 2 Tim dari Taipur Kostrad bertugas menguasai Banti. Pada waktu yang di koordinasi Jam "J" pada pukul 07.00 setelah Kimberley berhasil dikuasai.
Pangdam kemudian perintahkan untuk bergerak menguasai pos-pos pengamanan Separatis TPN/OPM. Kurang dari dua jam seluruh Medan berhasil dikuasai. Para separatis melarikan diri ke hutan dan gunung. Waktu itu cuaca berkabut sanggar tebal.
Setelah seluruh wilayah di kuasai dan situasi dinyatakan aman, Pangdam XVII/Cenderawasi berkoordinasi dengan Kapolda agar segera mengirimkan Tim Evakuasi. Tidak lama kemudian, Tim Satgas Terpadu TNI/Polri tiba di lokasi melaksanakan evakuasi.
Sekitar 14.00 proses evakuasi berhasil dilaksanakan dengan jumlah korban Sandera 347 orang terdiri dari warga pendatang dan pribumi. Sementara penduduk asli setempat memilih tetap tinggal dengan jaminan keamanan dan dukungan logistik. Setelah pasukan pengaman tetap tinggal di lokasi mengamankan masyarakat kampung.
Keberhasilan TNI ini sudah tentu tidak melupakan keberhasilan TNI kita membebaskan penumpang pesawat Garuda 206 DC-9 Woyla di Thailand. Kembali saya ucapkan Berjayalah TNI.