Mohon tunggu...
Dash Bolz
Dash Bolz Mohon Tunggu... -

Masih newbie mangap jika ada tulisan yang tidak berkenan. Salam Kenal semuanya. Thanks buat semua yang sudi mampir.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Aku ingin menembakmu

14 Mei 2014   00:01 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:32 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Penembakan pertama aku GAGAL, kedua kali ingin kutembak GAGAL lagi. Biarlah aku dibilang bodoh oleh orang orang disekelilingku Bodoh karena mencintai seorang wanita tapi tak sanggup untuk mengungkapkannya.

Penembakan pertama:

Jantungku berdebar kencang, bibirku serasa kelu kupandangi wanita yang ada dihadapanku.

“Aku….aku…..” Ucapku terbata bata

“Aku…mau…” Kali ini keringat sebesar biji jagung mulai bermunculan didahiku

“Aku mau kamu ..jadi pacarku” Nah….barulah terdengar lancar meski belum lugas

Tapi percuma…Wanita itu memang benar ada dihadapanku tapi dia tidak mendengarnya karena duduknya terpisah dua meja didepanku. Dan ya…tepat sekali aku itu bagai orang bodoh bicara sendiri sedaritadi.

Mengapa menjadi seorang pria itu terasa memiliki beban berat? Apakah hanya perasaanku saja?

“Aku cewe…masa cewe yang nembak?cowo lah yang nembak” ucap temanku sekali waktu ketika ditanya mengenai hubungannya dengan teman dekatnya. Wahai para wanita diluar sana apakah pemikiran kalian itu sama dengan temanku itu??? Lalu bagaimana denganku yang sulit sekali untuk melakukan penembakan pada wanita yang kusukai??

Penembakan kedua :

Kali ini sungguh wanita yang kusukai benar benar ada dihadapanku

“Hai…Kania…” Sapaku pada Kania bukannya dibalas ia malah pergi tanpa membalas sapaanku

“Kamu mau jadi pacarku?” tanyaku meski Kania sudah pergi menjauh berbalik dari pandanganku. Aku masih menatapnya hingga seseorang teman berteriak memanggil namanya tapi nasibnya sama denganku yaitu Kania tidak membalas panggilannya.  Ekspresi wajah Kania berubah ketika teman itu menepuk punggungnya dari belakang. Hooo…ternyata ia sedang memakai earphone …..Boddohnya aku pangkat cetyau.

Penembakan Ketiga :

Kania…ia tipe wanita yang berbeda dari wanita kebanyakan. Tapi entah kenapa aku jatuh hati padanya sejak beberapa  bulan lalu. Pada pandangan pertama ia terlihat biasa saja tapi semenjak mengenal karakternya aku jadi penggemar rahasianya. Pada awalnya aku tidak tertarik sama sekali padanya . Tapi kini….seperti ada magnet dalam jiwanya yang mencoba menarik hatiku untuknya.

Iya atau tidak? Ketika seseorang jatuh cinta seolah sosok yang dicintainya adalah segala – galanya? Iya atau tidak ketika seseorang benar benar mencintai menganggap orang yang dicintainya adalah hal yang luar biasa dan WAW dipikirannya. Jawabnya pasti iya. Kalau tidak mana ada kata kata istilah “ Banyak orang yang dibutakan karena cinta”. Dan kalian tahu? Aku merasa terjebak diposisi itu sekarang. Ketika ia hanya sekilas melihatku aku serasa bak sedang adegan slow motion berdurasi 24 jam, karena adegan itu terus terekam dan berputar terus diotakku sepanjang hari bahkan sepanjang minggu. Dan ketika ia tersenyum…meski aku tak tahu untuk siapa senyumnya itu, aku merasa melayang layang diudara dan enggan untuk menginjakkan kakiku kebumi lagi.

“ Bim…abim…” O….Kania menegurku…aku gugup setengah mati namun dalam diriku seolah ada banyak teriakan bersorak sorai menyambut teguran Kania padaku.

“Iya…kenapa ??” jawabku sok cool, Haish…bagaimana mungkin Kania menyadari bahwa aku ingin menembaknya sementara sikapku terlihat datar saja padanya.

“Jangan kebanyakan ngelamun” lanjutnya singkat. Ufft!...ia tahu aku sering melamun apakah…..apakah…hm….dia juga sering memperhatikanku? Hm….tidak mungkin….ya…tidak mungkin….aku menggeleng gelengkan kepalaku sendiri tanpa kusadari Kania masih berdiri memperhatikanku.

“Kamu..kenapa si? sakit kepala??? Izin aja kalau sakit bim” tukas Kania lagi. Wanita ini benar benar semakin membuatku tertarik ketika binar matanya mengarah kemataku yang sedang dipandanginya.

“ Kamu..mau ga jadi…” belum selesai aku bicara Kania sudah nyambung…

“Jadi apa prok prok prok…” Hadeu…..lagi serius begini masih aja bercanda …..

“Jadi ….” Halaaah…kenapa…kenapa Tuhhaaan!! Sulit sekali kata kata ini keluar dari mulutku. Dan kesempatan inipun berakhir sudah ketika kawanku memanggilku

Penembakan ke empat :

“Kania aku mau bicara sama kamu” itu bukan aku yang bicara tapi Ikmal, teman sekolahku dulu. Ia rela datang sore sore menjemput Kania…Aku merasa ditikung. Kenapa??? Ya jelas lah…Ikmal kenalan dengan Kania karena diperantarai olehku. Secara kecakapan bicara saja aku sudah kalah total oleh Ikmal. Ikmal tipe pria yang jago bicara, apapun yang dibicarakan olehnya terdengar intelek di telinga yang mendengarnya.

“ Ya udah mau bicara apa ? ngomong aja disini” Wah….Kania seperti menantang nyali Ikmal

“ Aku Cinta Kamu…” Dzig!!!! Seolah jantungku ini dilempar oleh batu terasa sesak dan remuk . Aku kalah cepat oleh Ikmal. Pemandangan itu sungguh menyakitkan buatku.

.

‘ Aku mau kamu jadi kekasihku” pinta Ikmal didepan teman teman yang rela menunggu endingnya meski jam pulang Kerja sudah berlalu sedari tadi.

“Yang tabah ya Bim…” Geri menepuk nepuk bahuku.

“Apa sih lo Ger….” Tukasku menyembunyikan kegundahanku

“Ga usah sok nutup nutupin lah bim…gua tau udah lama lo naksir Kania”jelas Geri, sambil memfokuskan pandangan kearah Ikmal dan Kania.

“Kalo lo benar benar cinta, lo harus berani. Laki laki itu harus berani supaya ga dianggap cemen. Masa nembak doang ga bisa bisa “ cerosos Geri yang memang tenar dengan ke Playboy-an nya

“ Tapi lo jangan takut sama Ikmal….soalnya Kania itu beda gua aja ga berani deketin dia hehehe…” Geri cengengesan.

“Beuh…lo aja ga berani gimana gua oncom orek….”ledekku pada Geri sebab orek itu makanan kesukaannya.

“Kita tunggu aja lah…si Kania mau apa ga sama laki laki itu” Geri menghela nafasnya.

“Terima kasih sudah mencintai aku, tapi aku ga bisa jadi kekasih kamu mal” Ucap Kania., Apakah ini berarti Kania menolak Ikmal?. Setidaknya apa yang diucapkan Kania itu membuatku agak sedikit lega.

“Kenapa??kenapa kamu nolak aku ?apa alasan kamu?” Tanya Ikmal pada Kania

“Karena aku ga siap pacaran aku siapnya nikah” What??!! Kania maunya nikah???dia mau Ikmal jadi suaminya begitukah? Serasa waktu berhenti berdetak aku sulit bernafas, Geri menepuk nepuk bahuku.

“Kalo kamu hanya mau menjadikan aku kekasih sebaiknya kamu  mundur saja” Sambung Kania lagi selama beberapa saat Ikmal hanya terdiam, ia tarik lengan kanan Kania lalu bicara setengah berbisik “Kamu serius mau nikah ?”Ikmal bertanya dengan mimik wajah yang serius dibalas senyuman dari Kania. Senyuman yang selalu diingat olehku sepanjang waktu. Dan senyuman itu kini menjadi tanda tanya buatku dan Ikmal.

“Aku tuh bukan ABG lagi, ga perlu pakai acara nembak nembakan begini, tapi aku hargai kamu ko karena udah melakukan ini sama aku. Karena ga semua pria sanggup melakukannya seperti kamu” Ungkap Kania sambil memandang kearahku Hyieck!!! Jangan jangan…selama ini dia tahu bahwa aku ingin menembaknya juga.

“Jadi intinya aku ditolak???” Ikmal mempertanyakan statusnya dengan tegas

“Jangan bilang ditolak lah, ga etis, kesannya aku kejam nolak nolak anak orang”Kania oh Kania…kenapa menggantung begitu jawabannya.

“Kamu terlalu baik buat aku, pasti jawaban kamu gitu nanti” tebak Ikmal seolah olah tahu apa yang akan dikatakan Kania nanti padanya.

“Kalimat itu ternyata masih ngehits ya sampai saat ini? Ya ampun Ikmal…..”Kania meletakkan telapak tangannya ke dahinya sendiri sambil tertawa kecil, ia tak habis pikir mengapa Ikmal menebak dengan kata kata yang terdengar konyol ditelinganya.

“Ya sudah aku mau balik nih. BTW thanks ya sebelumnya atas perhatiannya” Kania berlalu meninggalkan  Ikmal yang masih memandanginya. Akupun melangkahkan kakiku menuju parkiran, ditengah jalan Kania membentuk ibu jari dan telunjuk tangan kanannya menyerupai pistol sambil mengarahkan bidikannya kepadaku “ Dor” ucapnya seolah olah dia menembakku diiringi senyuman khasnya yang tak pernah bisa kulupakan setiap waktu.


Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun