Mohon tunggu...
Darwono Guru Kita
Darwono Guru Kita Mohon Tunggu... profesional -

**************************************** \r\n DARWONO, ALUMNI PONDOK PESANTREN BUDI MULIA , FKH UGM, MANTAN AKTIVIS HMI, LEMBAGA DAKWAH KAMPUS JAMA'AH SHALAHUDDIN UGM, KPMDB, KAPPEMAJA dll *****************************************\r\n\r\n\r\n\r\n\r\nPemikiran di www.theholisticleadership.blogspot.com\r\n\r\nJejak aktivitas di youtube.com/doitsoteam. \r\n\r\n\r\n*****************************************\r\n\r\nSaat ini bekerja sebagai Pendidik, Penulis, Motivator/Trainer Nasional dan relawan Pengembangan Masyarakat serta Penggerak Penyembuhan Terpadu dan Cerdas Politik Untuk Indonesia Lebih baik\r\n*****************************************

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

AIDS, Asal Insaf Dijamin Selamat

30 November 2018   17:35 Diperbarui: 30 November 2018   17:52 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Menjelang harii AIDS dunia 1 Desember 2018 kita mendapat kabar yang memprihatinkan dimana seorang isteri menuntut cerai sang suami karena sang Isteri mengetahui suaminya telah "tidur bersama" sahabatnya.

Berita ini jelas merujuk pada faktor resiko tertular AIDS yakni sex yang beresiko. Sementara itu, beberapa waktu sebelumnya diberitakan bahwa seorang dengan HIV positif (ODHA) tertangkap dalam penggrebegan pesta sex sejenis , Lelaki sex Lelaki ILSL), yang sudah barang tentu sangat beresiko dalam penyebaran virus HIV/AIDS`

AIDS, yang menyeruak pada media 1981, kini menjadi pandemi dunia yang sangat menakutkan. Petapa tidak, kumpulan syndrome yang menular ini efeknya sangat dahsyat, menurunkan daya tahan tubuh. Seperti kita ketahui, masa inkubasi HIV atau masa masuknya virus hingga muncul gejala adalah 5-10 tahun. Bahkan bisa lebih dari 10 tahun jika daya tahan tubuh sangat baik.

Tak heran jika ada orang yang terinfeksi HIV, tetapi baru mengetahuinya 10 tahun kemudian. Ketika sudah muncul gejala, orang tersebut biasanya sudah terkena AIDS. Didampingi itu dengan HIV positif dan secara klinis belum nampak berbagai syndromenya, ODHA bisa saja menjadi sumber penularan HIV jika tidak mematuhi ketentuan yang ada. Oleh karena itu diperlukan keinsyafan kita, yakni kesadaran, kepedulian dsn aksi bersama uuntuk menyelamatkan Indonesia dari ancaman menakutkan AIDS. 

Kita akan semakin prihati jika kita menengok perkembangan HIV/AIDS di  negara kita. Berdasar laporan perkembangan HIV/AIDS dan PIMS di Indonesia triwulan IV tahun 2017 diperoleh data bahwa selama periode Oktober _ Desember 2017 (3 bulan) jumlah orang ang terinfeksi HIV yang dilaporkan berjumlah 14.640 orang. Dengan persentase terinfeksi terbesar pada kelompok umur 25 - 49 tahun sejumlah 69,2 %, selanjutnya kelompok umur 20 -24 sebesar 16,7 %, dan kelompok umur lebih dari 50 tahun sebesar 7,6 %. Dengan Rasio HIV antara laki-laki dan perempuan adalah 2 : 1..

Secara keseluruhan, hingga Desmeber 2017 jumlah ODHA yang dilaporkan berjumlah 280. 623 orang dari estimasi 640.443 orang, kurang dari 50 persennya Sedangkan faktor resiko penularan HIV tertinggi pada triwulan IV tahun 2017 itu adalah hubungan sex beresiko pada heterosex (22 %) homosexual (21 %), dan penggunaan alat suntik tidak steril pada penasun (2 %).

Sementara itu, untuk AIDS sendiri pada periode Oktober Desember 2017 dilaporkan sejumlah 4.725 orang. Presentase teringgi AIDS teringgi pada kelompok umur 30 - 39 tahun (35.2 %) diikuti kelompok umur 20 -29 tahun ((29,5 %) dan kelompok umur 40 -49 tahun (17,7 %) dengan rasio AIDS antara laki-laki dan perempuan adalah 2 : 1.

Mencermati dat di atas, ada sekitar 6,5 % terinfeksi HIV yang tidak dijelaskan ada di kelompok mana, penulis menduga mereka ada di kelompok umur di bawah 2o tahun, artinya ada disekitar usia pubertas. JIka demikian maka ini warning serius bagi kita semua akan adanya perilaku sex  beresiko diantara ABG ABG kita  Persentase terkena AIDS di kelompok umur ini dari angka yang tidak dijelaskan pada kelompok umur mana semakin menjadi besar yakni 17,6 %. 

Makna dari data di atas juga menunjukan  bahwa sex beresiko memegang dominasi dalam angka kejadian  HIV/AIDS. Artinya keterkaitan pemuasan organ genital (farji) memegang dominasinya. Berbagai hubungan sex beresiko tersebut sudah barang tentu terkait dengan pelanggaran nilai nilai agama (syariat) yang disebut zina, liwath dsb. Oleh karenanya, jika kita memang benar benar   benar berpegang pada tuntunan agama dalam hal sexual,  resiko itu akan dikurangi. Dengan kata lain,  asal kita indahkan syariat agama dalam hal farji kita akan terhindar dari bahaya AIDS /HIV. Asal kita  Insyaf (Indahkan Syariat tentang Farji) kita akan selamat

Sebagai bangsa yang berketuhanan yang maha Esa, menggejalanya fenomena hubungan sex yang tidak sesuai dengan tuntunan agama tentu sangat memprihatinkan, apalagi jika hal itu dibarengi dengan meningkatnya HIV/AIDS aakhibat sex beresiko, tentu tidsk bisa kita tinggal diam, Keinsyafan kita dalam artian sadar,peduli dan aksi terkait dengan HIV/AIDS, sekali lagi sangat diperlukan. 

Show you Care, Wear the red Ribbon !

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun