Saat ini kita sedang "dihangatkan" oleh berita tentang dirilisnya dokumen rahasia CIA yang mengungkap pemerintah AS mengetahui dan mendukung tindakan tentara Indonesia dalam pembantaian massal anggota dan simpatisan Partai Komunis Indonesia pada 1965. Dokumen itu memuat laporan berisi 30 ribu halaman dari 39 dokumen yang merekam aktivitas kedutaan AS di Jakarta pada periode 1964-1968. Dari berita-berita yang beredar nampaknya baru dirilis peristiwa-peristiwa pasca terjadinya tragedi G30S/PKI itu, Demikian kesan yang penulis baca dari tweeter wartawan senior Gunawan Muhammad.Â
Dari berbagai sumber yang penulis baca, terkait dengan rilis dokumen dari kedutaan Besar AS tentang peristiwa itu perlu disampaikan beberapa catatan sebagai berikut :Â
1. Dirilisnya Dokumen peristiwa 1965 oleh US embasy belum menjawab kontroversi yang ada selama ini Kalau peran Soeharto dalam memberantas PKI itu kita sudah tahu, bahkan dipropagandakan lewat film.
2. Kalau umat Islam bagian terdepan dalam ikut serta menumpas  PKI yang diberitakan melakukan penghianatan tentu hal  itu wajar apalagi umat Islam Indonesia menganngap PKI sebagai musuh bebuyutan terkait dengan ateismenya.dan aksi-aksi kekejamannya. Sehingga wajar pula jika umat Islam dan Soeharto tetlihat bersama sama menumpas PKI meski bukan terkait dengan  adanya  hubungan instruksional
3. Masalah Utamanya adalah, adakah keterlibatan Soeharto dalam menggerakkan Untung Cs untuk membantai para Jenderal ? Mengungkap ada tidaknya peran Soeharto dalam menggerakkan Untung Cs adalah kunci memahami siapa sebenarnya Soeharto. Hal itu dikarenakan, begitu Soeharto berkuasa, kebijakannya sangat tidak bersahabat dengan umat Islam dimulai dari UU perkawinan, Aliran
kepercayaan, komando jihad, Tanjung priuk dll. Sebaliknya Orba begitu mesra dengan AS dengan kontrak kontrak kerja jangka panjangnya yang konon kurang wajar Ironisnya, meski berkoar koar tentang pancasila namun Indonesia lebih menunjukan sebagai negara kapitalis/neoliberalis saat Orba
4. Semoga dokumen berikutnya dapat mengungkap pisisi sesungguhnya dari seorang Soeharto terkait tragedi 30/9/65 Lebih jauh dari itu juga menjelaskan peranan CIA dalam membina para perwira, tapi apa AS mau buka boroknya ?
Sudah tentu jawabnya tidak mungkin. Yang pasti, apapun yang dilakukan oleh AS sudah barang tentu terkait dengan kepentingan AS sendiri. Apa kepentingan AS dengan merilis dokumen rahasian CIA itu ? Apakah AS bloko Suto merilis hasil kegiatan intelijennya selama kurun waktu tersebut ? Mengapa baru saat ini dokumen rahasia itu dibuka ? Dan masih banyak daftar pertanyaan yang panjang terkait dengan dirilisnya dokumen rahasia CIA itu.
Satu hal yang harus kita ingat adalah, jangan pernah menjawab pertanyaan pertanyaan yang komplek itu dengan jawaban tunggal. Tidak mungkin permasalahan komplek hanya diselesaikan dengan logika linier.Â