Pepatah bilang, "lain ladang lain belalang", lain orang lain cara menyayang, ada yang kirim bunga dikarang, ada yang cukup dengan doa-doa dalam sembahyang. Demikian juga cara menyayang kepada gubernur kita, Anies Baswedan. Ada yang mengirim karangan bunga, ada yang berdoa bersama di mesjid Sunda Kelapa, ada pula menggelar kenduri, selamatan khas ala betawi, bahkan ada yang nonton bersama. Benar-benar menunjukan kebinekaan dalam cinta.Â
Sejak mahasaiswa, penulis sering mengungkapkan rasa dengan puisi. Rasa cinta misalnya, penulis umgkapkan lewat puisi "Seikat Edelweiz Buat Astuti" yang dibaca pada malam Pentas Seni Ramadhan di Kampus Jama'ah Shalahuddin UGM. Ungkapan itu bahkan masih ada teman yang mengingatkan dan bertanya, mana Astutinya ?. Terkait dengan pelantikan Guberdur DKI Jakarta Anies Baswedan bersama wakil Gubernur Sandiaga Shalahuddin Uno, izinkan penulis sampaikan "Puisi Doa Inagurasi" melalui media kompasiana ini.Â
Doa Inagurasi
Tuhan, Engkau telah menyelamatkannyaÂ
dari hempasan fitnah dan deru citra kelabuÂ
dari pemuja pemuja kompetirornyaÂ
di pilkada Jakarta
Adalah Engkau pemilik kekuasaan,Â
yang kokohkan dan mencabutnyaÂ
bagi dan dari dia yang Kau kehendaki
Engkau pun telah mendengar doa kami
di 411, 212, 313Â