Mohon tunggu...
Darisman Solin
Darisman Solin Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Ada Apa dengan Majalah "Potret"?

7 Desember 2017   11:13 Diperbarui: 7 Desember 2017   12:03 2105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Oleh Darisman Solin

Mahasiswa jurusan Sosiologi Agama, Fakultas Usuluddin, UIN Ar-Raniry, Banda Aceh

Wah, banyak yang tidak tahu, ternyata Majalah POTRET itu sudah berdiri lebih dari 14 tahun silam. Entah mengapa aku,  tidak pernah tahu dengan keberadaan majalah ini. Baru beberapa hari lalu, aku memegang dan membacanya. Aku baru tahu majalah POTRET itu adalah majalah perempuan. 

Aku membaca majalah POTRET edisi 80 yang terbit pada awal tahun 2017.  Melihat waktu terbit sudah begitu lama, namun mengapa masih edisi 80. Usut punya usut,  rupanya selama ini majalah POTRET sebagai majalah perempuan itu terbit dalam keadaan tidak mulus. Terbit dalam keadaan jatuh  bangun,namun hebatnya, semangat dan perjuangan untuk tetap bertahan, membuat majalah ini masih bisa kita nikmati saat ini.

Mungkin inilah yang disebut dengan komitmen  yang tinggi, lahir dari sebuah idealisme yang menghasilkan buah, sehingga menumbuhkan spirit yang kuat dan tekad yang berkibar hingga saat ini. Majalah yang menebarkan semangat dan pengetahuan, bukan hanya dari perempuan, tetapi juga dari para laki-laki yang ikut menulis di majalah ini. Buktinya, hingga ini, majalah ini banyak menghasilkan ilmu pengetahuan.

Tulisan-tulisan para perempuan di majalah POTRET melewati perkembangan yang menarik dan berarti. Pada masaawal POTRET diluncurkan  tulisan-tulisan perempuan terasa sangat kaku dalam menyampaikan aspirasinya dan cenderung emosional. Namun, setelah mendapatkan pelatihan-pelatihan yang didapatkan perempuan di kantor majalah POTRET, kelemahan itu  mulai pupus dan tulisan para perempuan tersebut semakin enak dibaca dan perlu bagi kita untuk membaca dan menjadikannya sebagai sumber inspirasi.

Sejalan dengan visi dan misi majalah POTRET yang membangun gerakan menulis di kalangan perempuan,majalah ini terus hadir untuk membangun sebuah kesadaran perempuan untuk menulis. Kegiatan menulis di kalangan perempuan ini menjadi upaya majalah POTRET untuk membangun masa depan perempuan Aceh dan Indonesia yang lebih cerah. Begitulah selama ini perjuangan majalah  POTRET dalam memberdayakan perempuan secara intelektual. untuk mengubah kebiasaan yang awalnya tidak terpikir oleh perempuan masa lalu, kini semua akan dijawab di majalah POTRET bahwa perempuan itu mampu untuk menjadi lebih kuat dan tidak selalu menganggap dirinya adalah seorang perempuan yang lemah.

Lewat majalah potret ini perempuan bisa mengubah itu semuanya. Pada saat ini majalah perempuan masih berkarier seperti biasa, bahkan  sangat menjunjung nilai-nilai perempuan hingga akhirnya kini perempuan dapat lebih dihargai dan tidak di sepelekan dengan kekurangan mereka dan menganggap bahwa perempuan itu sama hanya berbeda gender yang membedakannya. Perempuan pada umumnya tahu bahwa dirinya berhak untuk mendapatkan hak kebebasan dalam mengapresiasikan kemampuan yang mereka miliki.

Namun hal tersebut membuat saya kaget setelah  mengetahui bahwa majalah POTRET sudah banyak sekali memberikan sumbangsih dalam menumbuhkan bakat dan minat menulis pada perempuan. Majalah ini mempublikasikan semua ekspresi kaum perempuan melalui majalah POTRET. Hal tersebut banyak manfaat bagi kehidupan seorang perempuan dengan majalah POTRET mereka bisa mengeluarkan ide-ide kreatif yang mereka miliki. Sayangnya selama ini umumnya perempuan banyak malu. Kalau ingin mengekspresikan sesuatu, mereka hanya bisa menahan dan menangis, tidak ada tempat untuk mengadu.  Hebatnya, majalah POTRET  menerima semua keluhan-keluhan dan pengalaman yang mereka ingin sampaikan. Dengan majalah POTRET, perempuan bisa mengungkapkan isi hatinya dan dipublikasikan melalui majalah POTRET.

Hal yang menakjubkan adalah setelah saya melihat bahwa yang menjadi pelopor penting di dalamnya adalah seorang laki-laki. Pertanyaannya kenapa laki-laki ini membuat majalah dengan tema majalah perempuan? Kenapa tidak dibuat tema sesuai dengan identitasnya. Membahas tentang seorang lelaki mungkin lebih mudah untuk mendapatkan  informasi dan lebih mudah bergaul dan berdialog. Tetapi kenapa dia menerbitkan majalah  perempuan?

Setelah membaca  lebih jauh, ternyata majalah POTRET bukan hanya sekedar membahas tentang perempuan, tetapi juga banyak hal lain bila dilihat dari majalah POTRET ini. Ternyata, ada seorang lelaki feminis, seorang lelaki yang memperjuangkan nasib para perempuan miskin dan marginal. Inilah yang melatarbelakangi majalah POTRET ada. Pokoknya, setelah  membaca majalah POTRET lebih dalam dan dalam, majalah ini memang banyak membicarakan isu-isu perempuan, tradisional bahkan sampai yang ke modern. Keberadaan  majalah POTRET itu penting.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun