Mohon tunggu...
Darin Salsabila S
Darin Salsabila S Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga 20107030079

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Setelah Sekian Lama Menghilang Akhirnya Kembali Menanyakan Kabar, Fenomena Zombieing Bikin Gagal Move On?

20 Maret 2021   15:26 Diperbarui: 20 Maret 2021   15:29 891
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apa yang akan kamu lakukan jika seseorang yang telah meninggalkanmu tiba-tiba kembali lagi?

Yap, inilah zombieing, berasal dari kata zombi yang merupakan seseorang yang sudah mati dan bangkit dari kuburnya. Menyeramkan bukan? Semenyeramkan itulah fenomena zombieing dalam kehidupan percintaan.

Bagaimana tidak, setelah ditinggalkan menghilang tak ada kabar. Dengan tiba-tiba dia kembali mengusik kehidupan orang yang pernah dighosting ini. Tingkat zombieing ini ternyata lebih tinggi dari ghosting. Seseorang yang hilang bagai hantu akan muncul kembali dalam bentuk zombi.

Mengerikan sekali, apalagi jika orang itu belum sepenuhnya move on. Oh ini adalah masalah besar. Dilema antara memaafkan, menerimanya kembali, mengabaikan, atau memastikan dulu adalah pertimbangan yang harus dilakukan dengan matang.

Hemm, kasus ini pernah saya temui pada teman saya.

Dia menjalin hubungan jarak jauh dengan kakak kelasnya saat SMP. Hubungan ini bukan pacaran tapi lebih ke "komitmen" antara keduanya. Berjalan sekitar 5 tahun, mereka melanggengkan komitmen itu dengan hanya berkomunikasi lewat media sosial karena memang itu alternatifnya. Terkadang jika keduanya memiliki waktu libur yang sama, mereka juga pasti bertemu.

Pada awal tahun lalu, hubungan mereka sedikit renggang karena jarangnya komunikasi dan kesibukan masing-masing. Sebenarnya tidak hanya itu, teman saya sudah mulai curiga dengan tingkah laku dia yang sepertinya menolak untuk dihubungi dan terkesan cuek. Tapi itu tak berlangsung lama karena dikemudian hari si dia kembali seperti biasa lagi.

Beberapa bulan berselang teman saya ini merasa ada yang janggal dengan foto profil milik si dia. Foto perempuan yang diambil dari sudut belakang. Dan tentunya itu bukan dirinya. Dari sini rasa kecurigaan yang pernah hilang muncul kembali.

Dia langsung menanyakan perihal foto tersebut. Semua elakan yang awalnya ia berikan berujung pada kebenaran bahwa dia telah memiliki perempuan lain. Dengan alasan yang  tak jelas, teman saya diduakan begitu saja.

Teman saya sungguh kecewa dan tak habis pikir, lalu selama ini mereka berkomitmen hanya dianggap apa? Dengan egoisnya dia menduakannya tanpa memikirkan perasaan teman saya ini.

Saat itu juga mereka memilih untuk menyudahi komitmen yang selama ini mereka bangun. Sebenarnya sangat sulit untuk teman saya ini melupakan orang yang sudah menduakannya itu. Beberapa hari dia berlarut dalam kesedihannya. Walaupun sudah banyak diberi saran oleh teman-temannya, dia tetap tidak bisa berhenti bersedih. Mungkin dia sudah dibutakan oleh cinta.

Beberapa bulan setelahnya, dia sudah bisa melupakannya walau belum sepenuhnya. Teman saya memang sudah bertekad untuk move on dengan memblokir semua akun media sosial si dia.

Sampai suatu hari, ada sebuah nomor tak dikenal menghubunginya lewat chat. Menanyakan kabar dan bersikap seolah-olah sok akrab, teman saya langsung tahu bahwa ini adalah si dia. Karena teman saya masih tahap belum sepenuhnya move on, diresponlah itu chat dengan bersemangat. Ada sedikit rasa gengsi sebenarnya, tapi karena dia merindukan perhatian kecil itu lagi maka berlanjutlah chat itu.

Namun, itu tak berlangsung lama, teman saya ini malah lama-lama risih dengan perlakuannya yang sok akrab dan sering memberi perhatian yang jatuhnya berlebihan. Dari sini teman saya ingat kembali bahwa ia memang harus move on dan tidak boleh berujung ke hal yang sama lagi. Akhirnya dia memblokir lagi nomor yang ini.

Beberapa bulan setelah kejadian itu, muncul lagi pesan dari orang yang tak dikenal. Masih dengan gaya yang sama yang sok akrab dan sok kenalnya ini membuat dia sangat mudah dikenali. Sebenarnya teman saya risih dan membencinya. Terganggu juga karena merasa seperti diteror. Tapi teman saya ini lagi-lagi tetap meresponnya. Dan mungkin itulah yang membuat si dia ingin memperjuangkan hubungan mereka kembali.

Ya, zombieing yang dilakukannya ini membuat teman saya gagal move on ternyata. Walaupun teman saya tidak sepenuhnya meresponnya dan tidak ingin menjalin hubungan kembali dengannya. Tapi dia mengakui bahwa dirinya gagal move on.

Oleh karena itu, kenali maksud dari kedatangannya yang tiba-tiba ini. Kamu tidak pernah tahu motif apa yang sebenarnya diinginkan olehnya. Beberapa kemungkinan baik dan buruk pasti ada. Mari renungi lagi apa yang sebenarnya dia inginkan.

Apakah dia hanya ingin meminta maaf atas kesalahannya dulu? Apakah dia ingin memperbaiki kesalahan yang dilakukannya? Apakah dia ingin memperbaiki hubungan dan menjadi teman? Atau mungkin dia ingin menjadikanmu miliknya lagi?

Tahap selanjutnya adalah mengetahui niatnya ini benar-benar tulus atau hanya sekedar mencari perhatianmu. Ada beberapa faktor yang bisa terjadi ketika dia menghubungimu lagi, diantaranya adalah perasaan bersalah karena telah meninggalkan, merasa kesepian, merasa bosan, butuh atensi atas apa yang dia perbuat, mengecek apakah kamu baik-baik saja, atau mungkin saja dia menyadari bahwa pilihannya waktu itu salah dan kamu dianggap paling mengerti dia (ini jika dia ghosting karena lebih memilih perempuan lain).

Dalam hal ini, respon yang kamu berikan juga sangat penting. Tapi bagaimanapun kamu meresponnya, ingatlah bahwa dia pernah meninggalkanmu begitu saja. 

Dan kembali lagi pada dirimu, siapkah kamu untuk jatuh dilubang yang sama jika kamu menerima dia kembali untuk menjalin sebuah hubungan lebih dari teman? Jika kamu termasuk orang yang percaya pada kesempatan kedua dan percaya pada kata seseorang pasti bisa berubah, ya lanjutkan saja. Kamu yang menentukan hidupmu akan seperti apa dan kamu yang mengetahui apa yang kamu inginkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun