Mohon tunggu...
dara rizkasary ika
dara rizkasary ika Mohon Tunggu... keperawatan

menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Polusi Udara dan Dampak Vape Pada Remaja Putri Di Aceh

7 Oktober 2025   12:37 Diperbarui: 7 Oktober 2025   12:37 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Polusi udara adalah salah satu masalah lingkungan yang semakin mengkhawatirkan di Indonesia, termasuk di Aceh. Polusi ini berasal dari berbagai sumber, termasuk kendaraan bermotor, pembakaran sampah, dan industri. Namun, fenomena baru yang perlu mendapat perhatian serius adalah penggunaan rokok elektrik atau vape, terutama di kalangan remaja putri di Kota Banda Aceh. Meskipun vape sering dianggap sebagai alternatif yang lebih aman dibandingkan rokok biasa, dampaknya terhadap kualitas udara dan kesehatan individu tidak bisa diabaikan. Artikel ini akan membahas bagaimana vape berkontribusi terhadap polusi udara di Aceh, dampaknya terhadap kesehatan, serta upaya yang perlu dilakukan untuk mengatasi masalah ini.

Fenomena Vape di Kalangan Remaja Putri di Banda Aceh

Sejak 2013-2014, penggunaan vape mulai populer di kalangan remaja putri di Banda Aceh. Meskipun Aceh dikenal dengan penerapan syariat Islam yang ketat, fenomena ini tetap berkembang, terutama di kalangan remaja yang terpengaruh oleh gaya hidup global yang dipromosikan melalui media sosial. Vape dianggap sebagai alternatif yang lebih aman dibandingkan rokok biasa, meskipun banyak yang tidak tahu bahwa perangkat ini mengandung zat kimia berbahaya. Vape dengan cepat menjadi tren di kalangan remaja putri karena pengaruh teman sebaya, iklan, dan media sosial yang menggambarkannya sebagai produk yang lebih "sehat".

Menurut data Kementerian Kesehatan (2023), prevalensi penggunaan rokok elektrik di kalangan remaja Indonesia meningkat menjadi 10,9% pada kelompok usia 10-18 tahun. Di Banda Aceh, meskipun penerapan syariat Islam cukup ketat, banyak remaja putri yang menggunakan vape secara sembunyi-sembunyi di kafe, tempat nongkrong, atau bahkan di ruang privat. Ini menunjukkan bahwa meskipun ada peraturan ketat, pengaruh budaya pop dan tren global tetap bisa masuk dan mempengaruhi gaya hidup remaja.

Polusi Udara dan Dampak Vape terhadap Kesehatan

Meskipun banyak yang menganggap vape lebih ramah lingkungan karena tidak menghasilkan puntung rokok, ternyata vape juga berkontribusi terhadap polusi udara. Uap yang dihasilkan oleh vape mengandung partikel ultrafine yang bisa bertahan di udara dan terhirup oleh orang lain. Partikel ini berbahaya bagi kesehatan paru-paru dan sistem pernapasan. Selain itu, cairan vape mengandung nikotin, logam berat seperti timah, nikel, dan timbal, serta bahan kimia berbahaya lainnya yang dapat mencemari udara.

Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC, 2022), uap yang dihasilkan oleh vape dapat menyebabkan gangguan paru-paru akut, salah satunya EVALI (E-cigarette or Vaping Use-Associated Lung Injury). Penggunaan vape juga memiliki dampak buruk bagi kesehatan remaja putri, yang rentan terhadap pengaruh nikotin pada usia pertumbuhan mereka. Beberapa dampak kesehatan yang paling sering terjadi pada remaja putri yang menggunakan vape meliputi gangguan hormonal, peningkatan risiko bayi lahir dengan berat badan rendah, serta masalah kulit, termasuk penuaan dini dan kulit kusam.

Polusi Udara dan Dampak Lingkungan dari Limbah Vape

Di samping polusi udara yang dihasilkan oleh uap vape, dampak lingkungan dari limbah vape sering kali diabaikan. Limbah dari cartridge, botol cairan nikotin, dan baterai lithium dalam perangkat vape adalah limbah berbahaya yang dapat mencemari tanah dan air. Sampah-sampah ini, jika tidak dikelola dengan benar, dapat menyebabkan pencemaran yang merusak ekosistem.

Di Banda Aceh, pengelolaan sampah sudah menjadi masalah yang cukup besar. Data dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Banda Aceh (2023) menunjukkan bahwa kota ini menghasilkan lebih dari 200 ton sampah per hari, namun sebagian besar belum terkelola secara efektif. Kehadiran limbah vape hanya menambah beban pada sistem pengelolaan sampah yang sudah tidak optimal. Cairan nikotin yang tercecer ke lingkungan bisa mencemari organisme kecil, dan baterai vape yang dibuang sembarangan berpotensi merusak tanah dan air.

Upaya untuk Mengatasi Masalah Polusi Udara dan Penggunaan Vape di Banda Aceh

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun