Mohon tunggu...
Dara PutriAnnisa
Dara PutriAnnisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa semester 3

Prodi Bimbingan dan Konseling Universitas Negeri Medan

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pengaruh Perilaku Siswa dalam Pembelajaran Jarak Jauh

7 Mei 2021   12:25 Diperbarui: 7 Mei 2021   12:30 1538
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Pada tanggal 11 Maret 2020 WHO ( Word Health Organization) menyatakan Pandemi global diakibatkan wabah covid-19 yang menyebar luas. Dampak Covid-19 sudah kita rasakan sejak lama sampai saat ini, mulai dari Pemerintahan, rakyat, hingga para pelajar. Pandemi covid-19 mengharuskan pembatasan interaksi sosial, ekonomi, keagamaan termasuk kegiatan pembelajaran. Dampak pandemi covid-19 bagi siswa dalam kegiatan pembelajaran adalah penyesuaian sekolah online, karena beberapa daerah banyak permasalahan sinyal internet, kuota internet untuk mengikuti aktivitas pembelajaran dan pengerjaan tugas dan sebagainya.

Namun komunikasi sosial di dunia maya meningkat, sebagai akibat tidak bisa tatap muka secara langsung.  Pandemi covid-19 juga memberikan dampak terhadap perilaku belajar, sosial dan kesehatan, namun dari kendala-kendala yang dialami para siswa harus bisa menjadi adaftif yaitu mengenali teknologi yang dapat mendukung capaian belajar, meningkatnya interaksi sosial melalui komunikasi online serta peningkatan penerapan pola hidup sehat.

Penutupan beberapa fasilitas umum, pertokoan, kampus serta sekolah kemudian dilakukan secara online dalam jaringan (daring). Oleh karena pembelajaran dilakukan secara jarak jauh, maka sistem pengawasan guru menjadi lebih berkurang. Sebab dahulu pada saat tatap muka siswa dapat diawasi secara langsung baik dalam proses pembelajaran maupun dari segi perkembangan moralnya. Pembelajaran daring sendiri dapat dikategorikan sebagai pendidikan formal yang diselenggarakan oleh sekolah yang peserta didik dan pengajar berada di lokasi terpisah sehingga memerlukan sistem telekomunikasi interaktif untuk menghubungkan keduanya dan berbagai sumber daya yang diperlukan didalamnya.

Pembelajaran daring bisa didefinisikan sebagai bentuk pendidikan jarak jauh yang penyampaian materinya dilakukan lewat internet secara synchronous atau asynchronous (Bates, 2018). Pembelajaran daring biasanya dikenal dengan e-learning, pembelajaran virtual, pembelajaran dengan mediasi komputer, pembelajaran berbasis web, dan pembelajaran jarak jauh. Semua istilah ini menyiratkan bahwa pelajar dan pengajar berasa dalam lokasi yang berbeda, menggunakan media teknologi digital (biasanya komputer, smartphone, laptop) untuk mengakses materi pembelajaran dan berkomunikasi dengan pengajar dan teman kapan saja mereka bisa. Pembelajaran daring memungkinkan fleksibilitas akses.

       Menurut Heryan(2020), memaparkan beberapa opini dampak positif dan negatif pembelajaran jarak jauh di tengah covid-19, yaitu:

A. Dampak Positif

  • Materi dapat diakses oleh pelajar dimana pun dan kapanpun. Dengan pembelajaran jarak jauh (daring) para pelajar dapat membuka materi dan mempelajarinya dengan mudah, hal ini di dukung oleh teknlogi yang berkembang pesat yaitu smartphone.
  • Kita dapat melakukan pembelajaran atau membaca materi sambil melakukan kegiatan santai. Seperti mendengarkan musik, tiduran, memakan cemilan, dan sebagainya.
  • Aman dari bahaya virus corona. Sebab virus corona kita tidak dapat melakukan kegiatan belajar mengajar secara tatap muka atau disekolah.Tentunya pembelajaran jarak jauh yang dilakukan ini sangat berguna untuk memutuskan rantai penyebaran virus corona.
  • B. Dampak Negatif
  • Kejahatan cyber yang dapat menyerang aplikasi-aplikasi pembelajaran daring, seperti kejadian kebocoran ratusan ribu data-data pengguna aplikasi zoom yang merupakan salah satu aplikasi wajib pembelajaran jarak jauh.
  • Kegiatan belajar mengajar tidak sama efektifnya dengan pembelajaran tatap muka. Banyak pelajar yang keberatan karena pembelajaran tidak efektif didapatkan, banyak materi yang kurang dimengerti karena kurangnya penjelasan dari pengajar.
  • Tugas yang menumpuk. Sistem pembelajaran jarak jauh tidak bisa memastikan pelajar hadir dikelas seperti pada saat tatap  muka. Jadi, beberapa pengajar memberikan tugas setiap pertemuan untuk bukti bahwa pelajar tersebut hadir di kelas daringnya.

            Dengan adanya pembelajaran jarak jauh banyak ditemukan perilaku-perilaku siswa yang berubah, mulai dari perilaku yang positif maupun yang negatif. Beberapa contoh perilaku positif yakni ketika diadakannya pembelajaran jarak jauh banyak siswa yang dulunya tidak berani mengemukakan pendapat pada saat didepan kelas ataupun tatap muka, tetapi ketiga pembelajaran jarak jauh secara virtual siswa tersebut menjadi berani mengemukakan pendapatnya, bahkan menjadi siswa yang aktif. Kemudian yang menjadi latar belakang munculnya perilaku negatif tentu utamanya karena memang sitem pembelajaran seperti ini memberikan peluang terhadap perilaku menyimpang. Sehingga tidak sedikit siswa bahkan melakukan hal-hal yang terkadang tidak wajar, dan bahkan sebelumnya pada pembelajaran tatap muka belum pernah dilakukan. Misalnya tidak mengikuti pembelajaran jarak jauh dengan baik, curang dalam absensi, kurang disiplin, menjadi ketergantungan dengan android dan rendah minat belajar.

 Sebagai guru dan orang tua kita pasti menginginkan perilaku positif yang terjadi kepada anak ataupun peserta didik, maka dari itu perlu menerapkan sikap yang positif pula kepada siswa agar bisa menerima sistem pembelajaran jarak jauh ini. Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan pada saat mengajarkan dan mempraktikkan sikap positif dan empati kepada siswa, diantaranya sebagai berikut:

1. Beri Apresasi di setiap Pencapaian Siswa

Pada dasarnya siswa sangat suka apabila mendapatkan apresiasi sekecil apapun itu, misalnya mendapatkan pujian dari guru karena menyelesaikan tugasnya tepat waktu. Dengan begitu, siswa akan menunjukkan perilaku yang positif karena merasa usahanya dihargai dan jadi lebih semangat untuk mengikuti pembelajaran jarak jauh ini meski hanya dari rumah. 

2. Ajarkan Cara Penyampaian yang Baik dan Benar

Pada saat pembelajaran jarak jauh kita tentu tidak bisa sepenuhnya memerhatikan siswa dalam hal pembelajaran, maka dari itu mungkin banyak siswa yang melakukan hal-hal yang tidak diinginkan, misalnya pada saat mengerjakan tugas yang diberikan guru, guru tidak bisa memantau apakah siswa tersebut mengerjakannya secara pribadi ataupun mencontek dengan temannya. Nah, yang perlu kita perhatikan untuk membangun sikap yang jujur dari siswa biasakan menggunakan kalimat yang positif sebagai kata pengganti larangan. Misalnya kata-kata yang bersifat negatif, seperti “jangan” atau “tidak boleh” dengan kalimat pengganti seperti “kerjakan tugasnya secara mandiri agar kamu lebih cepat menguasai materi”. Dengan cara penyampaian yang baik siswa pasti akan mudah patuh dan secara tidak langsung anda bisa mengajarkan bagaimana cara menjaga dan menghargai perasaan oorang lain kepada siswa.

3. Terapkan Disiplin Positif pada Siswa

Walaupun pembelajaran jarak jauh disiplin tetap perlu diterapkan, siswa harus diberi pembelajaran agar bisa membangun nilai kedisplinan dan bertanggung jawab. Siswa diajarkan untuk bertanggung jawab dan memahami konsekuensi (akibat) dari seiap perbuatan yang mereka lakukan. Dengan begitu, siswa akan belajar  untuk membuat kepuutusan yang baik sebelum bertindak.

4. Bangun Sikap Saling Tolong Menolong

Pada saat pandemi seperi ini, pembelajaran jarak jauh atau daring tidak memungkinkan kita untuk tidak bisa membangun sikap saling tolong menolog. Sebagai seorang siswa kita bisa menunjukkan perilaku yang positif dengan belajar dari rumah, dan tidak keluar untuk urusan yang tidak penting, karena sedikit banyaknya kita telah menunjukkan perilaku yang positif untuk memutus rantai penyebaran covid-19 ini. Sikap saling tolong menolong tidak dapat muncu begitu saja, melaikan harus dibangun dengan cara mengajarkan dan mempraktekkan di lingkungan sekitar. Oleh karena itu, penting untuk guru mengajarkannya pada seiap siswa.

            Itulah beberapa cara agar kita bisa guru dan juga siswa dapat memngajarkan dan mengetahui perilaku positif yang bisa kita terapkan pada saat pembelajaran jarak jauh ini. Semoga dengan begitu pembelajaran jarak jauh bisa menjadi pembelajaran yang efektif lagi. Dan semoga Pandemi segera berakhir dan kita semua dapat segera beraktivitaskembali secara normal. Selalu pakai masker dan jaga jarak, tetap semangat dan jaga kesehatan.

Referensi : 

Zuly,D.U, Ujen, Z.M (2020). Dampak Pandemi Covid-19 terhadap Perilaku Belajar, Interaksi Sosial dan Kesehatan bagi Mahasiswa FKIP Universitas Palangka Raya.Palangkaraya. Jossae( Journal of Sport Science and Education)

Nana Maharani, Anton Ritonga, Misri.K.H, Sukhron.E.H(2020). ANALISIS SISI NEGATIF MORALITAS SISWA PADA MASA PEMBELAJARAN JARAK JAUH.Bandar Setia. Thoriqotuna Jurnal Pendidikan IslamSAE ( Journal of Sport Science and Education)

Sumber

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun