Mohon tunggu...
Danurfan "Gem"
Danurfan "Gem" Mohon Tunggu... profesional -

Adv' dan Penyuka Secangkir kopi.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Si Jack ( Dibalik Kisah Bayi Orang Utan dan Etika Aktivis Lingkungan)

19 April 2013   19:28 Diperbarui: 24 Juni 2015   14:56 368
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1366376532908527903

Sore tadi pukul 16:00 wib, aku tiba disebuah kebun binatang. sebuah kawasan wisata yang bernama Taman Rusa di daerah Sibreh - Kabupaten Aceh Besar. kunjungan ini hampir tidak jadi untuk mampir kesana karena alasan tidak punya kendaraan, tidak mungkin untuk jalan kaki karena menaiki kendaraan saja menempuh sekitar 20 menit untuk bisa sampai kesana dan untungnya ada teman baik (fakhirzan bin Mayeddin) yang bersedia menemani untuk berkunjung kesana, kunjungan kesana yaitu atas dasar sebuah media online yang menyebutkan ada bayi OrangUtan yang sedang sekarat karena tidak baiknya pemeliharaan, dari membaca berita online itu darah ku sangat mendidih mendengarnya, media menyebutkan si Jack tersiksa atas perlakuan karena di rantai, oke. aku ingin memastikan dan menuju ke tempat itu. sesampai disana kami langsung di curigai oleh beberapa pekerja yang dulu nya adalah kombatan GAM (kabar burung yang aku dengar, namun itu tidak pasti) menyapa mereka dan secara santai aku mengatakan, Saya dari Bla Bla dan ingin menjenguk Si Jack (bayi OrangUtan) belum selesai langsung di tanya untuk keperluan apa dan mau apa, dalam hati ini adalah kunjungan yang tidak tepat pikir ku, secara santai aku coba masuk dalam kerjaan mereka, mencoba melewati beberapa prosedur ketemu dari pekerja ke pekerja hingga aku bertemu dengan dokter hewan dari Unsyiah, beliau bernama Armand, dia adalah dokter yang mengurus tentang kesehatan si Jack sejak awal, bercerita santai kemudian mencari informasi tentang si Jack berasal dari mana, karena bg Armand tidak punya kewajiban untuk menceritakan ini kepada saya, beliau menunjukkan seorang pekerja lain yaitu bg Fadly, bg fadly adalah pawang sekaligus pengurus hewan secara aktif di lokasi itu. bertemu beliau dan meminta ijin untuk memotret si Jack namun gagal karena kondisi Jack yang terbaring lemas dan anjuran bg Fadly agar jangan di poto, ini alasan tidak di perbolehkan oleh bg Fadly :)), " setelah aku telusuri karena berat hati melihat kondisi si Jack yang berasal dari Blang Pidie, kami pun bercerita sambil melihat2 lokasi kawasan Taman rusa itu, panjang cerita kemudian beliau curhat tentang "  beberapa hari yang lalu ada orang yang masuk (aktifis mungkin) melihat2 kondisi kebun binatang itu dan secara tidak sopan memanggil bg Fadly secara sepontan dan menceramahi bg Fadly atas hukum bila memelihara satwa yang di lindungi, saya sempat terkejut" dan dari sambungan curhatan bg Fadly, mereka datang lagi dan mengatakan ini itu hingga sempat membuat bg Fadly jengkel, mendikte seolah bg fadly adalah salah, * sangat disayangkan memang, namun itu cerita yang aku dengar, aku coba masuk dalam pikiran bg fadly, sebenarnya dia juga penyayang binatang, aku juga menyampaikan edukasi dan informasi tentang keterancaman satwa yang di lindungi saat ini, belum lagi tentang RTRW tentang pengurangan 1,2 juta hektar hutan lindung menjadi hutan produksi, bg Fadly semakin geram mendengarnya. " Sebenarnya tidak ada salah untuk kita coba melindungi satwa yang terancam punah, namun untuk hal itu kita juga harus memikirkan cara yang baik untuk berdiskusi dengan mereka, misalkan dengan cara bermusyawarah secara kekeluargaan. lama lama kami bercerita aku mendapat pandangan positif untuk hal ini, secara tidak langsung si Jack akan di setujui untuk di lepas liarkan, namun kata bg fadly harus diskusi dulu dengan pak Nara, pak Nara adalah empunya tempat dan bos nya untuk Taman Rusa itu.. :)) jadi tidak sabaran untuk bertemu dengan Pak Nara hehe.. yah berharap si Jack bisa di lepas ke alam liar ketika sembuh nanti, jika di lihat dari ukuran si Jack yang kecil sebenarnya belum bisa di lepas secara langsung takut tidak bisa bertahan di alam liar. namun semua itu bisa dilakukan jika kita bisa saling menghargai dan bisa sadar diri. Aku sangat berharap bisa secepatnya bertemu dengan Pak Nara untuk bisa berdiskusi tentang ini dan semoga bisa melepas Jack secara liar bersama. amin. mohon doanya. Photo : Google (karena tidak mendapat ijin saat kunjungan tadi)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun