Mohon tunggu...
Dante Denty
Dante Denty Mohon Tunggu... Desainer - i am an ugly duck who will become a pretiest swan

full-time dreamer. forever learner. part-time designer, writer, content creator, blogger, YouTuber . kind-hearted also be kind

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Buton Industrial Park, Pembangunan atau Swastanisasi?

13 Januari 2021   15:14 Diperbarui: 14 Januari 2021   08:05 333
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Bukan rahasia lagi, pulau buton menyimpan Sumber Daya Alam yang patut diperhitungkan dunia. Sumber daya alam seperti emas, minyak bumi, mineral, hingga panas bumi tersimpan didalam kabupaten yang telah menjadi daerah otonom sejak 2007 itu. Menurut Gubernur Sulawesi Tenggara tahun 2015 Nur Alam usai bertemu Presiden Joko Widodo di Kantor Kepresidenan mengatakan "Kandungan aspal di Buton ada 3,8 miliar ton. Dari 3,8 miliar ton itu kita perkirakan ada potensi keuntungan Rp 2.301 triliun". Dia menambahkan bahwa bila potensi aspel bisa dikelola dengan baik, maka Indonesia menguasai pangsa pasar ekspor aspal alam kurang lebih Rp 184 triliun.

Pada tahun 2019 lalu, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) merilis data identifikasi yang mana hasilnya, ada 10 potensi cadangan gas raksasa yang ada di Indonesia salah satunya bercokol di Buton (Buton Offshore).

Diberitakan oleh kendaripos.co.id (28/12/2020) , Bupati Buton La Bakry bersama kemenko kemaritiman dan investasi RI, Kamar dagang dan industry Indonesia, bea cukai, dan investor asal china melakukan rapat virtual untuk membahas dibentuknya kawasan industrial park di Buton. Akhirnya Dua Investor asal Cina satu di antaranya Cina Machinery Engineering Corporation (CMEC) berencana membangun pabrik baterai Litium yang di Kecamatan Kapontori Kabupaten Buton. Ditengarai, tim akan datang menyurvei langsung lokasi pada bulan Maret 2021.

Bupati Buton La Bakry mengatakan, sangat antusias dan siap untuk menyiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan termaksud melakukan komunikasi dengan pihak perusahaan nikel untuk kesiapan bahan baku pabrik baterai maupun smelter nikel nantinya.

Sebenarnya investasi tidak lebih dari alat kapitalis untuk menguasai wilayah strategis sebuah Negara. Apalagi utang yang diterbitkan cina mensyaratkan minimal 50 persen dari pinjaman tersebut terkait dengan pembelian barang dari Cina. Sehingga investasi tidak ada elahirkan dampak baik kecuali kerugian social, politik, dan kedaulatan Negara.

Islam memandang kekayaan alam adalah bagian dari kepemilikan umum. Kepemilikan umum ini wajib dikelola oleh negara. Hasilnya diserahkan untuk kesejahteraan rakyat secara umum. Sebaliknya, haram hukumnya menyerahkan pengelolaan kepemilikan umum kepada individu, swasta apalagi asing. Tambang yang jumlahnya sangat besar baik garam maupun selain garam seperti batubara, emas, perak, besi, tembaga, timah, minyak bumi, gas dan sebagainya, semuanya adalah tambang yang terkategori milik umum sesuai dengan hadist yang diriwayatkan Imam at-Tirmidzi dari penuturan Abyadh bin Hammal. Dalam hadis tersebut diceritakan bahwa Abyad pernah meminta kepada Rasul saw. untuk dapat mengelola sebuah tambang garam. Rasul saw. lalu meluluskan permintaan itu. Namun, beliau segera diingatkan oleh seorang sahabat, "Wahai Rasulullah, tahukah Anda, apa yang telah Anda berikan kepada dia? Sungguh Anda telah memberikan sesuatu yang bagaikan air mengalir (mu al-iddu)." Rasul saw. kemudian bersabda, "Ambil kembali tambang tersebut dari dia." (HR at-Tirmidzi).

Dalam system kapitalis, kepemilikan individu termasuk dalam salah satu hal yang dijamin oleh undng-undang. Membatasi hak tersebut berarti menciderai demokrasi yang dijunjung tinggi dalam system ini. Maka selama sebuah Negara menjadikan system demokrasi kapitalis sebagai asas Negara, maka kesejahteraan dan keberkahan akan mustahil dicapai.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun