Mohon tunggu...
Danny Prasetyo
Danny Prasetyo Mohon Tunggu... Guru - Seorang pendidik ingin berbagi cerita

Menulis adalah buah karya dari sebuah ide

Selanjutnya

Tutup

Money

Investasi atau Menabung Pangkal Kaya?

1 Januari 2017   18:36 Diperbarui: 1 Januari 2017   18:39 895
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Tahun 2016 lalu tepatnya bulan April 2016 aku mengambil keputusan untuk mulai belajar berinvestasi. Walau seakan terlambat di usiaku yang menginjak 36 tahun, akan tetapi ada pepatah lebih baik terlambat daripada tidaksama sekali. Aku bersyukur mengenal istilah “cerdas finansial”atau dengan kata lain mengelola keuangan dengan cara yang cerdas.Mengapa demikian ? Karena kita sering dijejali oleh motto hemat pangkal kaya dan ayo rajin menabung. Adakah yang salah dengan dua slogan tersebut ? 

Sekilas tentu tidak ada yang salah dengan kedua slogan tersebut. Akan tetapi jika dipelajari lebih dalam (ingat Tuhanmemberikan kepada kita akal budi dan pengertian, so gunakanlah janganjadi orang bodoh dengan tidak mau belajar hal-hal lain dalam hidupini), ternyata ada perbedaan yang sangat nyata dari kedua istilahtersebut. 

Jika kita dapatmenghemat pengeluaran kita, lalu dikemanakan pengeluaran yang dapat kita hemat tersebut ? Apakah kemudian ditabung, sesuai dengan slogan tersebut ? Ketika saya mempelajari tentang investasi ini, maka saya belajar bahwa benar berhemat adalah hal dasar atau awal untuk kita dapat mencapai kebebasan keuangan kita. Akan tetapi jika sisapenghematan tersebut hanya ditabung saja, maka sebenarnya kita sedangmenguntungkan pihak bank dimana kita menaruh uang kita. 

Sebagai gambaran saja, ketika saya menabung di salah satu bank swasta besaryang ATM-nya banyak kita jumpai, ketika uang saya sekitar 2-3 jutarupiah di bank tersebut, ternyata bunga yang didapatkan habis terpotong oleh biaya administrasi. Istilahnya sudah bunga tidak besar, ada biaya administrasi yang mengalahkan bunga itu sendiri.Lain jika mungkin tabungan kita berisi uang diatas 5 juta atau diatas10 juta rupiah, maka tentu saja bunga yang kita dapatkan makin besar.

Saya menjadi tertarik mencermati kira-kira kemana saja uang yang kita simpan tersebut sehingga bank dapat membayar bunga kepada kita bahkan juga dapat menggaji pegawainya dengan gaji yang pastinya diatas UMR bahkanmungkin juga diatas rata-rata pegawai lainnya (sudah jadi rahasiaumum bahwa pegawai bank memiliki gaji dan tunjangan yang tinggi). Selain disalurkan untuk kredit baik itu kredit usaha, rumah, mobilataupun hal lainnya, ternyata bank juga menaruh uang kita tersebutpada pasar modal atau dibelikan saham. Sebagai pengetahuan umum saja,dalam sehari kita dapat mendapatkan untung dari mentradingkan saham antara 0.5-3 % rata-rata dan bisa saja lebih. 

Dengan kata lain jikadihitung 20 hari saja dengan keuntungan sehari 1% saja, maka dalamsebulan bank mendapat 20% dari memutarkan uang kita. Padahal berapa % bunga yang kita dapatkan ? Coba saja anda kalkulasi, maka saya yakin dalam sebulan anda tidak akan mendapat lebih dari 5%/bulan. Mengapasaya berani jamin seperti itu, coba hitung saja jika bunganya 5%/bulan maka setahun berarti 5x12 = 60%/tahun, adakah bank yang akan memberikan bunga sebesar itu, apalagi membandingkan dengan bunga saham yang mencapai 20%/bulan. 

Awalnya hal ini tidak mungkin, sampai saya terjun sendiri dan mengalami dalam investasisaham khususnya sebagai trader. Dalam sehari jika saya mencermati harga saham yang saya beli maka jika saham tersebut naik, minimal sampai besoknya maka kenaikan 1-2% adalah kenaikan biasa atau kenaikan minimal. Biasanya para trader pengalaman mematok kenaikanminimal 3% bagi saham mereka, meski memang tidak menentukan berapaharinya. Misalnya saya ambil sisi minimal, dalam seminggu saham yangsaya beli mengalami kenaikan 1%/minggu berarti 4%/bulan dan 48%/tahun. 

Adakah tabungan atau deposito yang memberikan return sebesar itu ?? Pengalaman saya terakhir kemarin pada tanggal 30Desember 2016 saat membeli saham di hari itu juga saya mendapatkangain atau untung sebesar 0.7% dalam sehari. Jika diambil minimalnya yaitu 0.5% saja dalam seminggu ( sudah dengan menghitung jika saham turun), maka sebulan saya mendapatkan 2% /bulan dan setahun saya mendapatkan 24 %/tahun. Tentu masih diatas bunga deposito yang berada di kisaran 5-8%/tahun saat ini. 

Tentu dibutuhkan pembelajaran dan pengalaman dalam berinvestasi ini serta rasa optimisme. Apakah saya sudah mendapatkan hal tersebut di tahun iniketika saya memulai berinvestasi ? Tentu saja belum bahkan untungsaja belum tapi mengalami kerugian yang jika dirata-rata dengan modal yang saya keluarkan kira-kira kerugian yang saya alami adalah 4-5%dalam setahun ini. Lhooo ?? Pasti anda bertanya, jika masih rugi kenapa malah mempersuasif untuk berinvestasi padahal belum pernah untung ?? 

Pertanyaan yang wajar untuk ditanyakan karena sayaberanggapan seperti seorang pedagang atau petani yang memulai usahanya, terkadang untung terkadang rugi dan itu adalah hal biasa. Justru saya bersyukur dengan kerugian yang saya alami di awal belajar investasi ini, bahkan saya tidak menganggapnya sebagai kerugian tetapi sebagai bagian dari investasi modal atau pembelajaran. Jadi uang yang rugi tersebut saya anggap sebagai uang “kuliah otodidak dan praktik magang” langsung dalam belajar saham. Tentu saja memasuki tahun 2017 ini, kalkulasi yang saya tadi tuliskan menjadi bagian dari trading plan portofolioku di tahun 2017 nanti. 

Jika saya saja sudah mulai dan meski rugi tetapi tetap optimisme untuk mengalami kemajuan itu tentu lebih baik dibandingkan orang yang sudah belajar secara teori tetapi tidak pernah mau memulainya. Istilah yang tepat adalah saya sudah mulai melangkah satu langkah meski ternyata mengawalinya dengan langkah mundur kebelakang (rugi) tetapi untuk mencapa irencana 1000 langkah kedepan, itu lebih baik daripada seorang yang diam saja ditempat dan memikirkan terus bagaimana mencapai rencana 1000 langkah menjadi kaya tapi tidak maju apalagi mundur.

 Jadi menurut anda, manakah slogan yang anda pilih menabung pangkal kaya ataukah investasi pangkal kaya ? 

1  Januari 2017

-dny-

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun