Mohon tunggu...
Danny Prasetyo
Danny Prasetyo Mohon Tunggu... Guru - Seorang pendidik ingin berbagi cerita

Menulis adalah buah karya dari sebuah ide

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Menulis Itu Perlombaan dengan Diri Sendiri

7 Mei 2020   10:41 Diperbarui: 7 Mei 2020   10:34 279
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Dalam sebuah perlombaan biasanya akan ada lawan yang harus kita hadapi untuk dikalahkan dan mencapai sebuah kemenangan. Tentu inilah esensi dari sebuah perlombaan atau pertandingan yaitu adanya sebuah kompetisi antar satu dengan lainnya. Ibaratnya, jika kita berlomba lalu tidak ada lawan maka dengan siapa dan untuk apa kita akan berlomba? Bukankah biasanya berlomba juga untuk membuktikan bagaimana kemampuan kita bisa lebih dari yang lain dan tanpa disadari bisa jadi itu untuk ajang pembuktian diri kita kepada orang lain.

Salah satu alasan utama saya membuat artikel dengan judul di atas sebenarnya karena ada pernyataan yang mengatakan bahwa sebenarnya musuh utama dalam seseorang adalah dirinya sendiri dan bukan orang lain. Komitmen awal tahun saya yaitu ingin membuat minimal satu artikel dalam seminggu ternyata memasuki bulan Mei ini tidak berjalan mulus. 

Tentu banyak alasan yang akan muncul sehingga tetap merasa benar dan tidak melanggar komitmen sendiri misal kesibukan pekerjaan ataupun hal lainnya. Padahal jika ditelusuri sebenarnya ide untuk membuat artikel sering terlintas tidak hanya seminggu sekali bahkan setiap hari, namun karena kemalasan maupun hal lainnya itu menjadi suatu pembenaran diri bagiku.

Merenungkan hal tersebut, saya mendapati bahwa dalam menulis atau membuat tulisan, ternyata sebenarnya kita juga sedang berlomba atau bertanding. Tentu maksudnya disini bukan saat kita mengadakan perlombaan yang sering ada di kompasiana (saya pernah ikut tapi belum waktunya untuk menang mungkin dan masih harus belajar lagi soalnya hehehe). Perlombaan atau pertandingan yang saya maksudkan ialah bagaimana kita dapat menang melawan diri kita sendiri, misalnya mengatasi kemalasan kita dan tetap setia dengan komitmen menulis yang sudah kita buat sendiri. 

Saat mengikuti sebuah perlombaan tentu ada persiapan atau latihan yang harus kita lakukan sebelum terjun untuk berlomba. Hal yang sama dengan saat kita akan mempersiapkan sebuah tulisan, yaitu minimal ada ide dan juga komitmen untuk menulis. Mengapa harus ada komitmen? Karena menurut saya ini juga hal yang penting, karena akan membuat kita diingatkan bahwa jika tidak melakukannya bisa jadi ada hal yang mengganjal atau gelisah dalam diri kita. Dengan memiliki komitmen tentu menjadi langkah awal start yang bagus untuk dapat memenangkan perlombaan melawan kemalasan dalam diri sendiri. 

Berlomba dengan orang lain biasanya akan lebih memotivasi diri kita karena ingin membuktikan bahwa diri kita bisa lebih dibandingkan lawan kita. Akan tetapi, berlomba dengan diri sendiri tentu nuansa persaingannya menjadi lebih rendah, karena pada dasarnya kita memang ingin dipuji atau dianggap lebih baik. Jika kita melawan diri sendiri, maka siapa yang akan melihat atau memuji? Tentu tidak ada, karena memang perlombaan melawan diri sendiri itu tidak melibatkan banyak orang tapi hanya individu itu sendiri.

Menulis bagi saya pribadi merupakan perlombaan dengan diri sendiri karena ketika sebuah ide muncul atau terlintas, maka kita bisa segera menuliskannya atau hanya dibiarkan lewat saja. Setiap hari sebenarnya akan banyak ide yang terlintas dalam pikiran kita, hanya terkadang "kalah" dengan kemalasan diri sendiri atau menunda dengan kalimat sakti "iya nanti kalau sempat dan ada waktu akan kubuat tulisan". 

Namun apa yang kemudian terjadi? Jawabannya dapat ditebak bahwa penundaan merupakan langkah awal kekalahan terhadap diri sendiri. Tentu ketika teringat atau ada yang mengingatkan dengan komitmen kita untuk menghasilkan tulisan, maka bertambah lagi skor kekalahannya karena biasanya akan dijawab dengan sibuk mengerjakan ini dan itu atau tidak sempat dan tidak ada waktu (padahal waktu selalu ada dan sama buat setiap orang yaitu 24 jam dalam sehari). 

Tulisan ini merupakan langkah awal kembali saya pada komitmen menulis dan juga untuk mengalahkan rasa malas dan penundaan dalam diri sendiri. 

Bisakah tetap untuk setia menghasilkan tulisan? Itu kembali pada komitmen saya dan juga belajar untuk segera mengeksekusi sebuah ide yang terlintas, minimal dituliskan di gawai atau kertas dahulu dan kemudian bersegera menuangkannya menjadi sebuah artikel. Bukankah menulis itu juga sebuah proses dan seperti juga dalam judul artikel ini, jika berlomba dengan diri sendiri maka itu adalah perlombaan seumur hidup kita dan bukan untuk satu event saja. 

Kamis, 7 Mei 2020

-dny-

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun