Mohon tunggu...
Danny Prasetyo
Danny Prasetyo Mohon Tunggu... Guru - Seorang pendidik ingin berbagi cerita

Menulis adalah buah karya dari sebuah ide

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Menyebarkan Virus Menulis

12 Januari 2020   07:49 Diperbarui: 12 Januari 2020   07:56 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: pixabay.com

Virus biasanya diidentikkan dengan penyakit ataupun hal negatif lainnya dalam kehidupan manusia. Tentu bukan berarti konotasi kata virus kemudian menjadi hal yang selalu negatif dalam semua hal, seperti halnya virus yang penulis sebarkan kepada rekan-rekan di kantor yaitu virus menulis. 

Bekerja pada bidang pendidikan sebagai pengajar tentu membaca dan menulis seharusnya sudah menjadi bagian keseharian dalam kehidupan seorang pengajar, meskipun pada kenyataannya tidak demikian yang terjadi. 

Membaca merupakan hal yang mudah dilakukan dan mungkin banyak dari kita juga itu mudah karena tidak memerlukan pencarian ide ataupun mood dan semangat melakukannya. Namun tidak demikian ketika kita diminta untuk menulis sesuatu, bahkan mungkin hanya rangkuman dari apa yang kita baca ternyata itu bukan perkara yang mudah.

Di tempat penulis bekerja, ada kalimat motivasi yang tertulis di depan ruang kantor kami sebagai pengajar yaitu "are you book lovers?". Tentu saja hal tersebut memotivasi setiap orang untuk membaca buku dan menjadi pecinta buku. Akan tetapi, tentu bukan berarti hanya berhenti sampai pada pembaca, tapi juga tahap berikutnya belajar untuk menulis. 

Ada sebuah pernyataan yang berbunyi, jika kita hanya mau membaca tapi tidak mau menulis berarti kita egois karena hanya menyimpan pengetahuan hanya untuk diri sendiri. Tentu pernyataan tersebut bisa menimbulkan pro dan kontra bagi mereka yang suka membaca tapi tidak mau menulis, namun tulisan ini tidak sedang membahas hal tersebut. 

Menyebarkan virus agar seseorang mau masuk dalam tahap berikutnya setelah membaca yaitu menulis ternyata tidak mudah. Padahal setiap orang memiliki potensi untuk menulis minimal apapun yang dialami, dipikirkan ataupun yang dibaca. 

Bukankah perkembangan teknologi saat ini juga tanpa sadar membuat orang menjadi sering menulis walau hanya sebatas status atau komentar di media sosial? Ibaratnya jika sebelum masa media sosial berkembang masif seperti saat ini, banyak orang lebih sering ngobrol dengan bertemu dan berkata-kata. 

Akan tetapi, sejak makin berkembangnya media sosial saat ini kebiasaan mengobrol atau bersosialisasi tetap ada tapi berpindah cara yaitu dari lisan menjadi tulisan. 

Jadi sebenarnya saat ini bukan lagi alasan untuk tidak bisa menulis, karena hampir setiap hari kita pasti menulis sesuatu di media sosial untuk berkomunikasi. Modal inilah yang penulis pikir, bukankah itu berarti seharusnya tiap kita sebenarnya bisa menulis, hanya tinggal mau atau tidak mau bukan bisa atau tidak bisa. 

Adanya blog Kompasiana ini membantu bagi setiap orang selain sharing informasi dan kehidupan juga belajar untuk menulis sesuatu. Hal inilah yang penulis sedang lakukan yaitu mengajak minimal rekan-rekan sesama pendidik di tempat penulis bekerja untuk juga tidak hanya senang membaca tapi juga senang untuk menulis. 

Saling memberi motivasi dan semangat bahwa menulis itu sebenarnya semudah kita berbicara, hanya memindahkan lisan menjadi tulisan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun