Mohon tunggu...
Danny Febrian
Danny Febrian Mohon Tunggu... Bankir - Corporate Communication Specialist

• Certified Public Media Relations Officer • Master degree in Corporate Communications/Public Relations. • 3 times The Best Employee (2019-2021) • Experienced corporate communication (+/-7 years) • Skilled on content writing • Sosial media savvy

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence

McKinsey, PwC Hingga EY Ternyata Udah Pakai AI, Kamu Kapan?

23 September 2023   08:47 Diperbarui: 23 September 2023   08:49 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: freepik.com

Hai Kamu, iya Kamu!

Artificial intelligence (AI) memang menjadi salah satu teknologi yang paling berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir ini. AI telah merevolusi berbagai bidang, dan industri bisnis. Mengutip dari CNN, bahkan raksasa konsultan seperti McKinsey, PwC dan EY juga menyambut baik GenAI melalui pengembangan internal yang dilakukan.

Sebagaimana diketahui, Generative artificial intelligence (GenAI) atau dikenal sebagai generative AI/GenAI, adalah jenis artificial intelligence (AI) yang dapat membuat berbagai macam data, seperti gambar, video, audio, teks, dan model 3D. GenAI melakukan hal ini dengan mempelajari pola dari data yang ada, kemudian menggunakan pengetahuan ini untuk menghasilkan output baru dan unik. GenAI mampu menghasilkan konten yang sangat realistis dan kompleks yang meniru kreativitas manusia, sehingga menjadikannya alat yang berharga untuk banyak industri, seperti game, hiburan, dan desain produk.

PwC contohnya, telah mengumumkan "Generative AI factory" dan meluncurkan alat bernama "ChatPwC" pada bulan Agustus 2023 yang didukung oleh teknologi OpenAI untuk membantu karyawan menjawab pertanyaan dan peraturan seputar perpajakan dengan nilai investasi mencapai $1 miliar untuk peningkatan kemampuan AI.

McKinsey juga memperkenalkan "Lilli" pada bulan Agustus 2023, sebuah solusi GenAI di mana karyawan dapat mengajukan pertanyaan, dengan sistem yang kemudian mengumpulkan semua pengetahuan perusahaan untuk proses identifikasi data.  Tidak jauh berbeda, EY juga menginvestasikan $1,4 miliar dalam teknologi AI, termasuk "EY.ai EYQ," model bahasa besar internal, dan pelatihan AI untuk karyawan.

Alat seperti ChatPwC dan Lilli telah menjadi solusi atas sejumlah perhatian perusahaan seputar sistem GenAI melalui adaptasi khusus teknologi, menawarkan alternatif kepada karyawan yang memanfaatkan kemampuannya untuk meningkatkan efisiensi dan menghilangkan risiko kebocoran hak cipta atau keamanan.

Penerapan AI dalam industri diperkirakan akan terus berkembang di masa depan. AI memiliki potensi untuk mengubah industri secara fundamental dan menciptakan peluang baru bagi perusahaan. Jika perusahaan besar seperti mereka saja sudah menggunakan AI, kamu kapan?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun