Kepribadian seseorang rupanya bisa dilihat dari caranya mengonsumsi Bakso.Â
Sebagaimana kita ketahui bersama, seporsi bakso terdiri atas beragam komponen. Mulai dari mie kuning, mihun, bakso, daun sawi, tauge dan lain sebagainya. Beberapa penjual menambahkan tahu putih dan atau pangsit ke dalam semangkuk bakso yang ia suguhkan sesuai karakter dan ciri khas yang dibrandingkan.
Namun, tahukah anda cara seseorang memakan semangkuk bakso itu bisa menjadi gambaran kepribadiannya?Â
Benarkah gaya mengonsumsi bakso berkaitan dengan karakter atau kepribadian seseorang?Â
Untuk menemukan jawabannya, alangkah baiknya anda membaca penjelasan-penjelasan berikut.
Pertama.
Orang yang suka menunda pekerjaan adalah mereka yang memilih untuk mengonsumsi bakso terlebih dulu baru kemudian menyantap mihun dan mie kuningnya.Â
Mereka adalah orang yang memilih bersenang-senang dulu sampai kemudian ia tergopoh-gopoh menyelesaikan pekerjaan yang sudah ditagih deadline setelah lama tertunda.
Kedua.
Kriteria ini berlawanan dengan kriteria pertama. Mereka yang menyantap mihun dan mie kuning terlebih dulu dan menyantap pelan bakso satu persatu adalah tipikal pekerja keras. Kelompok ini punya prinsip apa pun yang bisa dikerjakan hari ini akan dikerjakannya hari ini juga, sehingga di kemudian hari tidak akan menjadi beban yang menumpuk.
Ada lagi kriteria ketiga.
Kriteria ini adalah mereka yang memilih menikmati suguhan es teh, es jeruk atau minuman segar lain sebelum berpanas-panas ria menikmati nikmatnya semangkuk bakso meskipun dengan risiko bakal kehausan dan kepanasan.
Kelompok ini adalah golongan orang yang tidak punya visi hidup yang panjang.Â
Pikirannya cenderung pendek.Â
Prinsip hidupnya, apa yang ada saat ini dinikmati sepuasnya. Jika ada masalah biar nanti-nanti saja diselesaikan.
Ada pun mereka yang jarang atau tidak pernah makan bakso adalah manusia-manusia merugi yang telah dengan sadar, tanpa ada paksaan dari pihak mana pun, menyia-nyiakan ciptaan tuhan selama hidup di dunia. Orang semacam ini harus segera diruqyah atau setidaknya mengucapkan kata taubat.
Demikianlah ulasan terkait kepribadian seseorang dilihat dari caranya menikmati semangkuk bakso.Â
Uraian ini hanyalah rekayasa belaka.Â
Tidak ada dasar ilmiah yang jelas.
Jika suatu hari anda memperoleh dampak buruk dari sikap menelan mentah-mentah tulisan ini, maka itu di luar tanggung jawab penulis.
Selamat menjalankan ibadah makan bakso.Â
Jangan lupa tinggalkan rating di akhir artikel sebagai jejak kehadiran anda.Â
Terima kasih.