Mohon tunggu...
Dani Ramdani
Dani Ramdani Mohon Tunggu... Lainnya - Ordinary people

Homo sapiens. Nulis yang receh-receh. Surel : daniramdani126@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Mano Polking Permalukan Park Hang-seo dan Beri Kado Pahit

17 Januari 2023   06:37 Diperbarui: 17 Januari 2023   06:53 390
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sontak dengan ulah provokatif Teerathon itu Park marah. Terlihat ia menunjuk-nunjuk Teerathon. Entah apa yang dikatakan Park tapi momen itu tak berlangsung lama. 

Di sisi lain, final Piala AFF memang sangat berarti bagi Park. Ini adalah tahun terakhir Park Hang-seo melatih Vietnam. Kontraknya akan berakhir tanggal 31 Januari nanti. 

Tentu di akhir masa baktinya bersama Vietnam, ia ingin mengakhiri itu dengan indah yakni memberikan gelar juara Piala AFF. Tapi, apa mau dikata. 

Perpisahan terakhir yang direncanakan akan manis itu justru berujung sebaliknya. Park menerima kado pahit dari Thailand dan Mano Polking di laga terakhirnya bersama Vietnam. 

Dari sisi pertemuan, Mano Polking kembali mempermalukan Park Hang-seo. Hal itu dalam edisi Piala AFF 2020 dan 2022, Mano Polking tidak pernah kalah dari Park Hang-seo.

Jika Shin Tae-yong sulit menang dari Park dan Mano, Park merasakan hal yang sama yakni sulit menang dari Mano. 


Menanggapi kegagalannya membawa juara, Park hanya bisa meminfa maaf kepada pecinta sepak bola Vietnam. 

"Hari ini saya ingin mempersembahkan kemenangan sebagai kado bagi suporter namun tak mampu mewujudkan hal itu dan saya meminta maaf," ujar Park

Meski gagal, tapi kiprah Park selama lima tahun bersama Vietnam setidaknya berhasil memberikan tekanan pada Thailand yang selama ini sangat dominan di ASEAN. 

Secata level permainan, mungkin hanya Vietnam yang mampu mendekati atau bahkan mengimbangi Thailand. Ini tak lepas dari tangan dingin Park. 

Kenyataan yang harus diterima adalah Park berpisah dengan Vietnam secara pahit. Meski begitu, ia tetap berhasil membangun sepak bola Vietnam dan harus diapresiasi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun