Menurut Vegeta, Granolah belum terbiasa menggunakan kekuatan barunya. Granolah tidak akan bertahan lama, saat itulah ia bisa mengalahkannya. Vegeta pun meminta kepada Goku agar tidak ikut bertarung.Â
Di luar dugaan, meskipun Vegeta sudah mencapai batas. Ia mampu meningkatkan kekuatannya. Vegeta menyerang Granolah bertubi-tubi. Granolah terlempar sampai ke kota.Â
Granolah tidak menerima, karena kota sangat berharga baginya. Granolah kemudian menyerang Vegeta. Vegeta terkapar, satu tembakan tepat mengenai Vegeta dengan telak.Â
Seperti yang sudah diduga, Granolah kehabisan tenaga. Panel kemudian berganti pada masa lalu Granolah saat planet Cereal diserang oleh bangsa Saiya.Â
Vegeta menyadari bahwa Granolah tidak akan menghancurkan kotanya sendiri. Di luar dugaan, Granolah mengambil sikap berbeda. Dengan sisa kekuatannya, Granolah berniat mengakhiri pertarungan meskipun harus menghancurkan kota.Â
Cahaya besar keluar dan siap diarahkan pada Vegeta. Tidak lama setelah itu, datang Monaito agar Granolah menghentikan niatnya tersebut. Granolah yang lengah kemudian diserang oleh Goku.Â
Monaito mirip seperti Picolo yang berasal dari planet Namek. Granolah cukup kesal dengan Monaito. Dendam kesumatnya pada bangsa Saiya membuat Granolah buta.Â
Granolah sendiri menyebut ia akan mengakhiri pertarungannya dengan Vegeta. Padalah keputusan itu bisa saja membuat keduanya mati. Tetapi Monaito mengatkan sesuatu yang mengejutkan.Â
Menurut Monaito, ada satu orang Saiya yang seharusnya tidak dimusuhi oleh Granolah. Bahkan, orang Saiya tersebut berjasa karena telah menyelamatkan planet Cereal.Â
Siapakah orang yang dimaksud? Ternyata Saiyan yang dimaksud adalah Bardock. Seperti yang diketahui, Bardock sendiri merupakan ayah dari Goku. Musuh yang saat ini dilawan oleh Granolah.Â
Itulah untuk pembahasan chapter kali ini. Bagi yang ingin membaca secara lengkap sudah tersedia di Mangaplus versi bahasa Inggris. Ini hanyalah rangkuman dari penulis.Â