Mohon tunggu...
Dani Ramdani
Dani Ramdani Mohon Tunggu... Lainnya - Ordinary people

Homo sapiens. Nulis yang receh-receh. Surel : daniramdani126@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Dari The New Normal Sampai Indonesia Terserah

19 Mei 2020   18:07 Diperbarui: 19 Mei 2020   18:20 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber foto: kompas.com

Pandemic Covid-19 masih belum usai di Indonesia, beberapa kebijakan untuk menagani ini telah diambil oleh pemerintah, kebijakan yang dipilih adalah Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) masih berlangsung hingga sekarang. PSBB mewajibkan kita untuk bekerja, belajar dan beribadah di rumah.

Selama masa PSBB ini tentunya banyak masyarakat yang berdiam diri di rumah untuk menjaga diri dari risiko tertularnya Covid-19 ini. seperti paham individualisme, manusia merupakan makhluk yang merdeka dan terlahir merdeka, oleh karenanya PSBB ini merebut sebagian kemerdekaan manusia itu yaitu untuk bisa beraktivitas dan berinteraksi di luar.

Selain itu, akibat pandemic ini banyak usaha yang mati terutama sektor UMKM, banyak juga masyarakat yang penghasilannya terganggu akibat pandemic ini. Untuk menghidupkan kembali ekonomi tersebut, maka dicetuskan konsep new normal oleh pemerintah.

New Normal menekankan agar masyarakat bisa berkativitas kembali seperti biasa dengan memperhatikan protokol kesehatan. Dengan adanya konsep itu diharapkan sektor eknomi terutama untuk sektor menengah ke bawah bisa hidup.

Meskipun kebijakan ini dianggap sebagai pelonggaran PSBB ada juga yang menyatakan ini merupakan relaksasi, karena keadaan yang terlalu lama di rumah sehingga untuk menghilangankan kejenuhan itu diperbolehkan untuk beraktivitas di luar rumah. Bagi yang berusia di bawah 45 tahun diperbolehkan kembali melakukan pekerjaannya.

Selain itu ada wacana untuk membuka kembali sekolah pada bulan Juli mendatang, tetapi dengan memperhatikan prosedur kesehatan.

New normal juga merupakan imbauan dari WHO agar masyarakat bisa beradaptasi dengan pola kehidupan baru. Ini merupakan hal yang baru dan perlu adanya penyesuaian. Di sisi lain ekonomi harus tumbuh, maka untuk bisa menumbuhkan itu dipilihlah konsep new normal.

Tentunya setiap orang yang hendak beraktivitas keluar harus memerhatikan prosedur kesehatan dan tetap menjada jarak. Mungkin inilah yang disebut dengan berdamai dengan Corona.

Dalam pendidikan juga akan mengalami gaya baru, yaitu adanya pembatasan jarak, umumnya dalam keadaan normal, siswa duduk dua orang  dalam satu bangku, mungkin saja konsep itu tidak akan dipakai lagi, nantinya siswa akan duduk satu orang satu kursi dengan adanya pembatas untuk meminimalisir kontak langsung.

Ada hal yang menarik dari kejadian belakangan ini, yaitu munculnya tagar di Twitter #Indonesiaterserah. Tagar itu digaungkan oleh netizen sebagai bentuk kekecewaan dengan penganan yang dilakukan oleh pemerintah dan bebalnya sebagian masyarakat Indonesia.

Kebijakan PSBB seakan tidak dihiraukan lagi, pasar kembali ramai, jalanan kembali macet, jadi ada keserasian tersendiri antara konsep new normal dengan bebalnya sebagian masyarakat Indonesia.

Padahal, hal demikian dinilai tidak menghargai usaha keras dari tenaga medis demi kepentingan kita semua. Banyak kermunan terjadi, ini bisa dilihat di lingkungan sekitar penulis di mana mini market malah kian ramai di tengah konsep PSBB ini, jadi tidak ada salahnya juga netizen menyatakan Indonesia Terserah.

Di saat orang lain mengurung diri ini malah asyik berbelenja, jadi terserah kalian lah, sudah capek, mungkin begitu keluhan sebagian orang yang kecewa dengan kondisi yang kontradiktif antara kebijakan dan kenyataan.

Lantas, apakah pilihan new normal ini pilihan yang terbaik untuk mengatasi itu semua? Mengatasi kondisi ekonomi dan bebalnya sebagian masyarakat yang tidak mengindahkan peraturan yang dibuat pemerintah?

Perlu diingat, ancaman Covid-19 ini belum usai, hingga tulisan ini dimuat positif kasus positif 18.496, sembuh 4.467 dan meninggal 1.221 (covid19.go.id). Meskipun angka sembuh terus meningkat, tetapi angak positif juga terus meningkat, sehingga kondisi belum benar-benar aman, untuk itu harus tetap waspada.

Hal yang perlu diingat adalah orang tanpa gejala, meraka bisa saja menularkan virus kepada orang lain, apalagi dengan adanya konsep new normal ini. Sehingga protokol kesehatan harus benar-benar dilakukan, pertanyaannya apakah kita melakukan itu di temgah sebagian masyarakat yang bebal ini? Ah saya juga tidak tahu. Sekian

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun