Kurang dari 3 jam, aku tiba di Cirebon. Â Di kota udang ini aku akan menginap. Sudah terbayang serunya wisata sejarah dan kuliner keesokan hari.
Dalam rencanaku, aku akan berkunjung ke Keraton Kasepuhan dan Kanoman. Aku terakhir ke sana tahun 2015, sudah sedasawarsa lewat. Aku juga akan mencicipi kuliner khas Cirebon, dari empal gentong, nasi jamblang, hingga nasi lengko.
Sabtu, 12 April.
Semua rencanaku gagal total. Hujan mengguyur Cirebon, dari pagi hingga siang. Tidak jadi wisata sejarah, tidak pula wisata kuliner hari ini. Ya, mungkin pada kesempatan lainnya saja!
Siang menjelang sore, aku tiba di Stasiun Cirebon. Setelah check in, aku menuju ruang tunggu. Masih ada waktu hampir sejam sebelum KA Cakrabuana tiba.
Ruangan tunggu Stasiun Cirebon cukup nyaman, dengan pendingin udara dan beberapa tempat duduknya. Menariknya, ada pojok buku atau tempat membaca dengan beberapa koleksi bukunya.
Dari pelantang suara, aku mendengar KA Cakrabuana telah tiba. Aku beranjak dari ruang tunggu, menuju kereta. KA Cakrabuana ini menyediakan pilihan kelas eksekutif dan ekonomi. Tiket yang kupesan adalah kelas ekonomi.
Saat masuk gerbong kereta, aku menyadari jika KA Cakrabuana ini sangat mirip dengan KA Gunung Jati yang kunaiki sehari sebelumnya.