Mohon tunggu...
Daniel Mashudi
Daniel Mashudi Mohon Tunggu... Freelancer - Kompasianer

https://samleinad.com E-mail: daniel.mashudi@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Sepatu Biruku Solnya Makin Menipis

20 Juni 2020   03:27 Diperbarui: 20 Juni 2020   14:50 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Akhir pekan telah tiba. Waktunya untuk jogging di sekitar kompleks rumah. Jogging atau lari memang menjadi olahraga pilihanku. 

Selain mudah, lari juga bisa dilakukan kapan saja dan di mana saja. Bisa dilakukan di jalan kampung, lapangan, hingga trek khusus lari di stadion. Peralatan yang dibutuhkan juga tidak banyak. Sepatu lari menjadi peralatan yang wajib dipakai saat berlari, untuk melindungi kedua kaki dari luka maupun cedera.

Lima tahun terakhir aku memang gemar berjogging. Aku menyadari menjaga tubuh tetap sehat itu penting. Apalagi umur yang semakin bertambah, tubuh menjadi lebih gampang sakit jika malas berolahraga.

Aku lebih banyak berlari seorang diri, mengambil rute jalan di sekitar perumahan. Namun berlari sendirian bisa menjadi hal yang membosankan. Untuk membunuh rasa bosan tersebut, aku biasanya berlari sambil melakukan hobiku, yaitu memotret.

Bila menjumpai tempat atau objek menarik, aku sering berhenti sejenak untuk menjepretnya dengan ponsel. Tidak jarang malah aku yang berswafoto atau meminta bantuan orang lain untuk memotretku  dengan latar belakang tempat-tempat tersebut. Misalnya danau di dekat rumah yang menjadi lokasi kesukaanku untuk berlari. Lantas hasil fotonya aku unggah di media sosial.

Berlari di danau (dokumen pribadi)
Berlari di danau (dokumen pribadi)
Nah, foto di atas diambil tahun lalu ketika sedang berlari di danau itu. Menyenangkan sekali berlari di tempat seperti ini. Sepatu yang aku pakai juga terasa nyaman di kaki. Aku suka mengenakan sepatu biru itu. 

Beberapa kali sepatu biru itu juga aku kenakan saat lomba lari.  Aku bukanlah pelari profesional, yang berlari untuk mengejar prestasi. Sebatas untuk berekreasi atau bersenang-senang saja. Istilahnya, pelari hore.

Bulan Maret lalu aku berhenti berlari karena pandemi. Saat itu, ada kekhawatiran bisa tertular virus Corona jika berlari di luar rumah. Berlari sambil menggunakan masker tidak mungkin dilakukan. 

Karena saat berkeringat dan masker menjadi basah, itu malah bisa menjadi tempat bertumbuhnya bakteri dan jamur. Selain itu, berlari sambil memakai masker tentu saja membuat kita tidak nyaman. Nafas jadi ngap. 

Covid-19 memang membuat hampir semua kegiatan tidak bisa dilakukan secara bebas. Banyak orang yang kemudian bekerja dari rumah. Rapat kerja dilakukan melalui telekonferensi. Laporan pekerjaan dikirimkan melalui laptop. Dan bermacam hal yang sebelumnya jarang atau tidak pernah dilakukan, mau tidak mau harus dijalankan saat work from home tersebut.

Berolahraga di rumah (dokumen pribadi)
Berolahraga di rumah (dokumen pribadi)
Meski tak bisa berlari, aku tetap berolahraga ringan di sekitar rumah untuk menggerakkan otot-otot tubuh. Misalnya lari-lari di tempat, peregangan, lompat, dan gerakan anggota tubuh dari kepala hingga kaki seperti yang ada di SKJ (Senam Kesegaran Jasmani). Stay at home bukan menjadi alasan untuk bermalas-malasan.

Selain berolahraga ringan, berjemur saat pagi hari juga bermanfaat bagi tubuh. Sambil berjemur, bisa juga melakukan kegiatan yang lainnya. Menyapu halaman, mencabut rumput, atau memotong  dan merapikan daun dan ranting tanaman.

Setelah sekitar tiga bulan stop, aku mulai melakukan jogging lagi di bulan Juni ini. Dua kali seminggu aku berlari di kompleks rumah. Tentu saja protokol kesehatan harus tetap dilakukan. Jauhi tempat yang ramai dan hindari kerumunan saat berlari.

Berjemur sambil memotong ranting dan daun tanaman (dokumen pribadi)
Berjemur sambil memotong ranting dan daun tanaman (dokumen pribadi)
Tak terasa, sepatu biru yang biasa aku kenakan mulai berkurang kenyamanannya. Solnya mulai menipis setelah aku pakai 1-2 tahun ini. Entah sudah berap ratus kilometer yang telah aku tempuh dengan sepatu biru ini. Sudah saatnya aku mencari sepatu pengganti.

Aku mendapat informasi dari Komunitas Tangerang Plus (Ketapels) mengenai Toko Sepatu Jaya. Toko ini menjadi distributor runner shoes. Banyak pilihan sepatu lari yang disediakan oleh Toko Sepatu Jaya ini. Jadi kebetulan sekali, aku langsung menuju ke akun Instagram @tokosepatujaya.id untuk melihat koleksi sepatunya.

Tangkapan layar dari akun IG @tokosepatujaya.id
Tangkapan layar dari akun IG @tokosepatujaya.id
Ternyata koleksinya cukup banyak dan modelnya menarik. Juga tersedia berbagai macam pilihan warna, seperti biru kesukaanku dan warna lainnya seperti hitam, putih, merah, hijau, pink, kuning, dan yang lain.

Toko Sepatu Jaya menjadi pilihan tepat bagiku untuk memiliki sepatu lari yang baru, menggantikan sepatu biruku yang lama. Dengan sepatu lari yang keren, aku tentunya semakin bersemangat untuk terus berlari dan menjaga kebugaran tubuh di masa new normal ini.

Tetap jaga kesehatan, ya, teman-teman kompasianer. Selalu gunakan masker di ruang publik, cuci tangan, jaga kebersihan, konsumsi makanan sehat, minum air putih,tetap berolahraga, serta istirahat yang cukup. Selalu patuhi protokol kesehatan seperti menjaga jarak dan menghindari kerumunan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun