Wacana untuk lebih memilih angkutan umum sudah banyak ditulis. Namun melakukannya sendiri sungguh sangat berbeda.Â
Sudah lama penulis tidak naik angkutan umum. Sudah sekitar 4 tahun. Pilihan transportasi yang biasa dipakai adalah kendaraan pribadi dengan jarak tempuh rumah - kantor sejauh 60 km. Jarak ditempuh dalam waktu 1.5 jam di pagi hari dan tentu saat pulang di malam hari.
Karena waktu 1.5 jam untuk ukuran 60 km di Jakarta relatif  ketat untuk kondisi pagi hari, Penulis menggunakan jalur Tol JORR yang dilanjutkan dengan Tol TMII terus masuk ke Tol Dalam Kota. Pilihan jalur ini relatif aman untuk bisa berangkat jam 5.30 dari BSD Serpong dan sampai maksimal jam 7.00 di kantor di daerah Pulo Gadung.
Amazing Race
Akhir akhir ini, setelah melihat beberapa kali terjadi kemacetan  di jalan toll, aturan ganjil genap yang bikin canggung serta naiknya tarif toll dan BBM, penulis melihat kemungkinan berangkat ke kantor menggunakan angkutan umum.
Ide ini sebetulnya cukup mencemaskan pada awalnya karena ketidaktahuan penulis akan kondisi angkutan umum di jakarta seperti apa sekarang. kekawatiran molornya jam berangkat yang tidak bisa diduga. Kurangnya informasi terkait alternatif lain bila pilihan rute awal tidak berjalan dengan baik. Semua itucukup bikin gak nyaman untuk memulai petualangan baru ini.
Kekawatiran lain adalah karena antara lokasi rumah dan lokasi kantor bukan merupakan lokasi yang dapat ditempuh dengan 1 rute langsung sampai tujuan. Naik ojek online juga kejauhan.  Sehingga mesti cerdik menentukan pilihan rute yang tepat.
Mirip - mirip ikut reality show Amazing Race. Tidak tahu mesti menghadapi apa, tapi justru itu yang menyenangkan dan mendebarkan karena tantangan itu bakalan memberikan kejutan untuk hal baru.
Aplikasi Angkutan Umum
Untungnya dari ngobrol dengan keponakan yang melek teknologi, saat ini sudah ada beberapa aplikasi yang memberi informasi akurat mengenai angkutan umum di Jakarta. Setidaknya ada 2 aplikasi yang cukup memadai untuk digunakan. Yakni Trafi dan Moovit.
Kedua aplikasi ini sangat mudah dan informatif menjelaskan beberapa alternatif angkutan umum yang bisa digunakan. Termasuk didalamya adalah kereta api, Bus Transjakarta, bus besar AC/Non AC, bus medium dan angkutan kecil sekelas kijang atau minibus.
