Mohon tunggu...
Daniel H.T.
Daniel H.T. Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Bukan siapa-siapa, yang hanya menyalurkan aspirasinya. Twitter @danielht2009

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Jajanan Berbahaya di Sekolah: BPOM Jangan Hanya Bisa Berwacana

7 Oktober 2013   16:42 Diperbarui: 24 Juni 2015   06:52 8055
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_270808" align="aligncenter" width="452" caption="Anak-anak sekolah membeli jajanan di sekolah (sumber:antarafoto.com)"][/caption]

Berikut ini adalah beberapa cuplikan berita terbaru dengan nara sumber dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) tentang jajanan berbahaya bagi kesehatan yang masuk sekolah:

Deputi III Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Roy Sparingga mengatakan, saat ini ditemukan jajanan anak-anak yang mengandung zat aditif atau berbahaya, sehingga perlu peran sekolah untuk memberikan pengawasan.

Menurut dia, tingkat penyalahgunaan zat berbahaya pada jajanan anak bervariasi dan menunjukkan tren yang meningkat.

Dalam datanya, pada 2012 BPOM menemukan 9 persen penyalahgunaan zat berbahaya pada jajanan anak. Sedangkan pada 2011 jumlah ini adalah 2 persen.

“Zat yang paling sering ditemukan adalah formalin, borak, rhodamin B, siklamat, sakarin dan pemanis buatan,” tandas dia saat ditemui di Jakarta, Minggu (28/7/2013).

Dia mengatakan, pemakaian zat tambahan seringkali melebihi batas yang sudah ditetapkan pemerintah

(“Jajanan Berbahaya Sudah Masuk Sekola,” Sindonews.com, 28 Juli 2013)

Pemakaian B2 (bahan berbahaya) pada jajanan sekolah masih marak di kabupaten Karawang, Jawa Barat (Jabar). Pasalnya berdasarkan pemeriksaan yang dilakukan Dinas Kesehatan dan Badan Pom Jabar, beberapa jajanan pangan tersebut terindikasi B2 (Bahan Berbahaya) seperti formalin dan boraks.

Dari 10 sampel makanan yang diambil dari empat titik sekolah, terdapat empat jajanan pangan yang teridikasi 40 persen mengandung formalin dan boraks, diantaranya lontong, mie basah, tahu, dan sosis.

(“Penggunaan Bahan Berbahaya pada Jajanan Masih Marak,” Sindonews.com, 21 Agustus 2013)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun