Mohon tunggu...
Daniel HP Simanjuntak
Daniel HP Simanjuntak Mohon Tunggu... Dosen - Seorang Pendidik

Pendidik

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Peristiwa Papua dan yang Lainnya Adalah Bukti Eksistensi Pancasila yang Kian Meredup

4 September 2019   06:56 Diperbarui: 4 September 2019   07:15 505
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Tentunya kita tahu dan pernah atau bahkan sering mendengar bunyi dari sila ke 4 sila Pancasila. Sebagai warga negara dan warganet seharusnya kita semua sudah mengerti maksud dari pernyataan sila ke 4 tersebut. Rakyat harus dipimpin oleh Hikmat dan Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan dan Perwakilan. 

Kegaduhan di tengah masyarakat seperti yang terjadi di Surabaya, Papua, dan tempat lainnya di wilayah Indonesia merupakan bukti bahwa masih banyak pemimpin kita yang menunjukkan ketidakmampuannya dalam memimpin dengan Hikmat dan bijaksana. 

Pemimpin yang saya maksud tidak hanya eksekutif namun juga legislatif, baik yang di daerah maupun ibukota. Masih banyak pemimpin yang bukannya meneduhkan suasana namun malah memperkeruhnya.

Tidak terjadinya suasana Permusyawaratan dalam perwakilan cenderung terjadi karena tidak ada persatuan di tengah para pemimpin dan wakil rakyat kita. Mereka sibuk mementingkan agenda partainya bukan kepentingan rakyat. Parahnya mereka malah membawa kepentingan partai dan kelompoknya seolah olah sebagai kepentingan rakyat. 

Persatuan tidak terjadi di tengah para pemimpin dan Masyarakat karena ketidakmampuan memanusiakan manusia dengan adil dan beradab. Kita masih melihat perbedaan politik, agama, dan perbedaan lainnya sebagai hal yang lebih utama dari keadilan dan peradaban masyarakat. 

Dan hal itu terjadi hanya karena ketidakpahaman pemimpin dan Masyarakat akan makna ketuhanan. Di negeri ini memang agama diakui namun prinsip prinsip ketuhanan yang salah satunya mengasihi dan melindungi semua makhluk sebagai ciptaan Tuhan sudah pudar dalam kehidupan berbangsa dan bernegara kita. 

Kita lupa dalam setiap agama selalu saja ada anjuran untuk mengasihi makhluk lain termasuk yang berbeda dengan kita. 

Penjelasan di atas gambaran kecil yang memperlihatkan begitu kabur nya nilai nilai Pancasila bukan saja di tengah masyarakat namun terlebih di tengah pemimpin di negeri ini. 

Kenyataan ini seharusnya menjadi inspirasi dan motivasi bagi lembaga BPIP untuk melakukan sesuatu yang lebih nyata dalam menyelamatkan bangsa ini. Pancasila jawaban bagi permasalahan kewarganegaraan dan politik di negeri ini. 

Pemimpin yang ada di eksekutif maupun legislatif, baik yang di daerah dan di ibukota harus bersatu memikirkan kepentingan rakyat bukan malah saling menjatuhkan. 

Masanya kita mempraktikan politik bersih dan tulus untuk mencapai Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun