Mohon tunggu...
Daniel Bagus
Daniel Bagus Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiawa

Berisi tugas kuliahku

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Iman dan Politik

10 Juni 2021   23:41 Diperbarui: 10 Juni 2021   23:55 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sejak awal tahun 2020 pandemi Covid-19 melanda Indonesia, terjadi lockdown skala besar, dan angka penderita covid makian meningkat. Hal ini menyebabkan berbagai gejolak yang besar untuk tatanan kehidupan masyarakat Indonesia secara personal maupun kolektif. Kondisi ini berdampak langsung bagi ksehatan masyarakat, juga berdampak pada perekonomian Indonesia yang mengalami resesi pada kuartal ketiga 2020. Anjloknya perekkonomian Indonesia tentu sangat berdampak negatif bagi kondisi politik di Indonesia. Saat itu gejolak politik terjadi di Indonesia. Namun kini sejak mulai diadakan vaksinasi, kondisi perekonomian dan politik di Indonesia mulai bangkit lagi.

Kita bisa mengakses berbagai isu-isu politik yang terjadi melalui berbagai media masa dan media social. Menjelaskan kodisi politik di Indonesia tidaklah mudah karena terdapat berbagai faktor yang dapat mempengaruhi kondisi politik di Indonesia bahkan banyak faktor yang berubah juga karena faktor politik. Seringkali para elite politik memasukkan unsur agama didalam politik untuk mencapai tujuan non-agama, padahal sangat berbahaya jika bermain-main dengan agama untuk mencapai tujuan non-agama dan hal ini akan memperpanjang konflik di negeri.

Sebagai umat beragama terutama beragama Kristen kita juga dituntut untuk ikut aktif dalam politik di negara kita, tidak selalu ikut aktif secara langsung tetapi juga ikut aktif secara tidak langsung. Kita akan membahas kaitannya iman dan politik.

 

Politik

Politik dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai pengetahuan ketatanegaraan atau kenegaran (seperti tentang sistem pemerintahan dan dasar pemerintahan), segala urusan dan tindakan (kebijakan, siasat, dan sebagainya) dan cara bertindak/ kebijaksanaan dalam menghadapi atau menangani suatu masalah. Secara etimologi istilah politik berasal dari sebuah kata dalam Bahasa Yunani dari judul sebuah buku karya Aristoteles Politics (politika) yang berarti "urusan kota". Istilah lainnya dalam bahasa Yunani yaitu politikos  yang berarti "dari, oleh, dan untuk warga negara", "sipil", "kenegaraan", serta Bahasa Yunani yaitu polis yang artinya "kota".


Berdasarkan arti kata dan etimologi politik, maka politik memiliki pengertian segala sesuatu tindakan/ keutusan untuk tujuan kesejahteraan masyarakat dan kota. Politik dalam pengertian yang pertama diartikan sebagai kemampuan untuk hidup bersama dalam membbangun polis/ kota dimana kita hidup didalamnya dan dengan siapapun. 

Pengertian yang kedua politik diartikan sebagai perjuangan untuk memperoleh kekuasaan politik, setiap pertain politik merumuskan tujuan politik yaitu sebagai upaya mencapai tujuan kesejahteraan bersama, sehingga tujuan ini dirumuskan dan kekuasaan digunakan untuk mencapai tujuan tersebut. Tujuan politik adalah untuk kepentingan masyarakat atau warga negara dan untuk suatu kebaikan dan keadilan. Poltik adalah bagian dari etika yang berurusan dengan  manusia dalam kegiatan kelompok.

Politik bukanlah berlawanan dengan kehendak Allah, sebab pengertian dan penjabaran politik dapat ditemui dalam alkitab sebagai wujud perintah Allah. Di dalam alkitab Tuhan memberikan perintah kepada bangsa Israel yang saat itu dibuang ke Babel untuk mengusahakan kesejahteraan kota dimana mereka berada, Yeremia 29: 11 " Usahakanlah kesejahteraan kota kemana kamu aku buang, dan berdoalah untuk kota itu kepada Tuhan, sebab kesejahteraannya adalah kesejahteraanmu."

Sebagai masyarakat Indonesia yang memiliki tatanan kehidupa nyang majemuk memiliki peran yang sangat penting dalam memberikan pemahaman kepada masyarakat yang percaya Kristus untuk tidak anti terhadap politik dan harus mau ikut terlibat dalam kegiatan politik baik secara langsung maupun tidak langsung.

Iman

Iman dalam kekristenan addalah suatu keyakinan sentral yang diajarkan oleh Yesus sendiri dalam kaitannya dengan injil. Iman dalam Ibrani 11: 1 Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan buti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat. Iman adalah jaminan yang mayakinkan tentang sesuatu yang kita inginkan terjadi. Itu adalah suatu kepastian bahwa apa yang kta harapkan akan terjadi, walaupun kita tidak melihatnya terlebih dahulu. Sebagai seorang Kristen Yesus adalah sumber iman kita. Iman sejati ialah percaya pada apa yang telah Kristus kerjakan buat kita. Dalam alkitab tertulis kita dibenarkan karena iman, kita hidup dalam damai sejahtera dengan Allah oleh karena Tuhan kita, Yesus Kristus (Roma 5:1)

Ada yang berpendapat bahwa agama dan politik tidak bias bersatu, apakah itu benar? Bisakah kita memandang politik bertentangan dengan iman Kristen? Tidak bisa, alkitab sudah menyatakan dua kebenaran mengenai sikap kita terhadap politik dan pemerintahan.

Pertama politik hanyalah sebuah cara yang Allah gunakan utnuk menggenapi kehendak-Nya, kenapa ? Karena dalam Danie 4: 34-35 sudah tertulis bahwa rencana dan tujuan Allah itu pasti dan kehendakNya tidak bias digangu gugat, apapun yang Allah rencakan pasti dilaksanakanNya, tidak ada satupun pemerintah yang dapat menghalangi kehendakNya. 

Daniel 2: 21 Bahkan Tuhan sendiri yang memecat dan mengangkat raja. Meskipun ada orang orang jahat yang menyalah gunakan kekuasaan politiknya untuk melakukan kejahatan tapi Allah memakainya untuk melakukan kebaikan karena Dia turut bekerja dalam segala hal dan segala sesuatunya untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia.

Kedua harus memahami fakta bahwa pemerintah tidak bias menyelamatkan kita. Hanya Allah yang bias menyelamatkan kita. Para rasul memerintahkan orang Kristen mula-mula untuk memberitakan injil dan menjalani hidup yang menjadi bukti nyata dari injil. Roma 13: 1-2 menjelaskan bahwa tanggung jawab kita kepada pemerintah adalah untuk menaati hukum dan menjadi warga negara yang baik, Allah sudah menetapkan semua otoritas. Ketika kita memiliki hak suara untuk memilih pemimpin kita harus mempergunakan hak tersebut untuk memilih siapa yang kita yakini, yang memiliki pandangan atau visi misi yang sama dengan kita.

Wujud nyata umat Kristiani dalam politik adalah taat pada pemerintah diatasnya seperti menaati anjuran pemerintah dan menaati peraturan yang berlaku. Sebagai orang yang beriman ketika terjun dalam dunia politik harus bias menjadi garam dan terang dunia bagi sekelilingnya. Bertanggung jawab untuk menjaga ketertiban, keamanan, persatuan, dan kesatuan negara Indonesia. Menggunakan hak dalam berpolitik dengan benar untuk kesejahteraan masyarakat luas. Jika menjadi pelaku politik secara langsung harus bias bertanggung jwab secara langsung terhadap Tuhan.

Sumber:

Wikipedia

Media Indonesia

GotQuestions

Rantung, D., A. 2017. Pendidikan Agama Kristen Dan Politik Dalam Kehidupan Masyarakat Majemuk Di Indonesia. Shanan Jurnal Pendidikan Agama Kristen, Vol. 1, No 2, Hal 58-73.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun