Mohon tunggu...
Dan
Dan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Verba volant, Scripta manent

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Cuaca Ekstrem, Malang Diguyur Hujan Es!

24 Desember 2021   15:30 Diperbarui: 24 Desember 2021   15:35 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Dokumen pribadi

Hujan es disertai angin kencang terjadi di beberapa wilayah kota Malang pada hari Kamis (23/12/2021) sekitar pukul 13.00 WIB. Anung Suprayitno, kepala stasiun Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Malang mengatakan, fenomena hujan es dapat terjadi karena awan Cumolonimbus (CB). Pada awan ini terdapat tiga macam partikel, yaitu butir air, butir air yang sangat dingin, dan partikel es. Hujan lebat yang masih berupa partikel padat berupa es dapat terjadi tergantung dari pembekuan dan pertumbuhan awan Cumolonimbus (CB).

Biasanya awan berbentuk lapisan-lapisan seperti bunga kol. Di antara awan tersebut ada satu jenis awan yang mempunyai batas tepi yang sangat jelas berwarna putih menjulang tinggi dan akan cepat berubah warna menjadi abu-abu gelap.

Dirangkum dari laman resmi BMKG, fenomena hujan es dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang. Terjadinya hujan es berdurasi singkat dan lebih banyak terjadi pada masa peralihan musim (pancaroba), baik dari musim kemarau ke musim hujan ataupun sebaliknya.

Indikasi terjadinya hujan es disertai kilat atau petir dan angin kencang adalah sebagai berikut:

  • Satu hari sebelum terjadinya fenomena hujan es, suhu udara pada malam hari hingga pagi hari terasa panas dan gerah.
  • Suhu udara yang panas dan gerah diakibatkan karena adanya radiasi matahari yang cukup kuat disertai dengan kelembaban udara yang cukup tinggi.
  • Sebelum terjadinya hujan es, terlihat tumbuh awan Cumolonimbus (CB) yang berbentuk lapisan-lapisan seperti bunga kol. Di antara awan tersebut ada satu jenis awan yang mempunyai batas tepi yang sangat jelas berwarna putih menjulang tinggi dan akan cepat berubah warna menjadi abu-abu gelap.
  • Mulai terdapat hembusan angin kencang di sekitar tempat yang akan terjadi hujan es disertai suhu udara yang dingin.
  • Pada umumnya, hujan turun dengan lebat secara tiba-tiba. Jika dalam kurun waktu 1-3 hari berturut-turut tidak turun hujan pada saat perubahan musim, maka ada potensi hujan lebat yang pertama kali turun disertai angin kencang.

Fenomena hujan es merupakan hal yang wajar dan bersifat lokal (terjadi di lokasi dengan radius sekitar 10-15 kilometer) dalam kurun waktu yang singkat. Namun, kemungkinan terjadinya hujan es di tempat yang sama sangatlah kecil. Anung Suprayitno mengatakan bahwa terjadinya cuaca ekstrem seperti hujan es sangat wajar terjadi dan menghimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap terjadinya cuaca ekstrem di masa pergantian musim.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun