Mohon tunggu...
Dang Ndah
Dang Ndah Mohon Tunggu... -

Mencoba menulis dan mengamati dari sudut kota kecil di Sumatera

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Saya dan Tanah Kelahiran saya

18 Agustus 2014   18:10 Diperbarui: 18 Juni 2015   03:14 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Dirgahayu Indonesia

Saya ingin bercerita tentang tanah kelahiran saya, yang juga salah satu wilayah Indonesia.
Daerah termiskin keempat di Indonesia versi BPS 2013 dan pertama termiskin di daerah Sumatera.
Jika aku bertanya taukah tanah kelahiranku...
yang ditanya menjawab :
"Deket Sulawesi ya?"
"Bagian Papua"
"Jauh bgt kayaknya t tempat ya"
dan tidak sedikit menjawab, Palembang ya?"
"Yang suka gempa?"

Miris jawabannya, karena banyak yang tak kenal daerah ini, padahal sebuah provinsi loh.

BPS tidak salah jika mengatakan provinsi saya salah satu daerah termiskin. Ya cara mudah saya seorang yang awam, sebuah mall yang biasa ada di sebuah provinsi saja, baru ADA di provinsi saya 2008.
Korupsi jangan ditanya, nomor 1 di daerah Sumatera.

Nepotisme? udah biasa. silahkan anda bertanya, pejabat di atas, ada hubungan keluarganya, entah adik, kakak, nenek.

Pemudanya? jangan ditanya, mereka lebih memilih bekerja di luar kota dibanding di daerah. karena apa? di daerah saya, menjadi PNS sangat utama. "Belum PNS, belum sukses". sedangkan ingin menjadi PNS, susah jika tak ada uang, anda harus punya mama, papa, adik, kakak, sodara di aparatur pemerintah.

Ingin marah, saya bisa apa? Ketauan protes atau berpendapat hidup tak kan damai. jadi  bisa diam, padahal saya paham, diam bukan pilihan.

Dirgahayu Indonesia, 69 tahun merdeka, harapan saya tak banyak, semoga provinsi saya juga bisa merdeka seutuhnya dari kemiskinan.
Semoga saja ini juga awal saya, tidak hanya sekedar menulis, tp berbuat banyak untuk Indonesia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun