Mohon tunggu...
Hendry Gunawan
Hendry Gunawan Mohon Tunggu... Guru - Sang Pemimpin

Pengajar di SMK Negeri 1 Bengkulu Selatan Pencinta Sepakbola dan Teknologi.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Susahnya Sertifikasi Guru...

10 Oktober 2017   12:00 Diperbarui: 10 Oktober 2017   15:04 1062
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Ada perubahan besar dari pelaksanaan Sertifkasi Guru pada tahun 2017 ini dibandingkan pada tahun saya mengikuti sertifikasi guru pada tahun 2011 yang lalu. Pada saat ini setiap peserta yang dinyatakan untuk mengikuti diklat sertifikasi guru harus melewati tiga tahapan pelaksanaan. Yang mana ketiga tahapan tersebut sangat menguras tenaga dan pikiran.

Setiap peserta harus menghadapi pra diklat sertifikasi. Pada tahap ini setiap peserta diwajibkan untuk membuka modul diklat, membaca dan membuat laporan. Ada tiga modul pada tahap ini. Pada tahap ini para peserta sudah membaca modul, memahami isi dan meringkas materi pada diklat tersebut dan membuat laporan. Di mana laporan tersebut diupload ke kelas virtual agar dapat dibaca, dikoreksi serta dinilai oleh para pembimbing. 

Karena penilaian jarak jauh, ini membuat bingung para peserta karena penilaian dosen pembimbing yang tidak diketahui oleh para peserta. Seperti yang dialami teman sejawat saya. Setiap laporan yang dinilai oleh dosen pembimbing selalu dinilai salah format penulisan laporan. Seperti yang saya sampaikan tadi hal ini wajar, karena tidak bertatap muka antara peserta dan pembimbing sehingga apa yang dikehendaki oleh dosen pembimbing tidak diketahui oleh para peserta. Dalam format penulisan setiap peserta memiliki kemampuan yang berbeda-beda. 

Setelah itu para peserta akan mengikuti diklat sertifikasi guru yang pelaksanaannya antara 10 - 12 hari. Dalam pelaksanaan ini tenaga dan fikiran harus sangat prima. Karena pelaksanaan tanpa istirahat dan sampai malam. Pada malampun harus mengerjakan tugas yang diberikan oleh dosen. Maka tak heran ketika pelaksanaan diklat sertifikasi guru ada yang memakan korban, jatuh sakit ataupun sampai meninggal. Pelaksanaan yang panjang dan kegiatan yang padat dan sangat menguras tenaga dan fikiran dan ditambah beban supaya bisa lulus agar dapat meningkatkan kesejahteraan guru.

Di akhir pelaksanaan diklat sertifikasi guru, akan ada tes kemampuan guru. Bagian ini yang paling penting dalam pelaksanaan diklat sertifikasi  guru. Guru akan dinyatakan lulus diklat sertifikasi guru dan menerima " Tunjangan Profesional Guru". Nilai yang harus dicapai oleh para peserta adalah 80. Dan menurut Pengurus PGRI Pusat, itu adalah nilai yang sangat tinggi dan membuat peluang para peserta lulus semakin kecil. Jika tidak mencapai nilai 80 maka peserta dinyatakan gagal. 

Hal ini dirasa tidak adil bagi peserta karena lulus dan tidaknya diklat profesi guru hanya dinilai dari tes akhir, tanpa melihat dua proses sebelumnya. Yaitu pra diklat dan pada pelaksanaan diklat. Semua perjuangan yang dilakukan oleh para peserta sebelum pelaksanaan dan pada pelaksanaan diklat akan sia-sia belaka karena nilau ujian yang tak memenuhi syarat.

Tapi ini adalah aturan yang dibuat oleh pemerintah yang mau tak mau, suka dan suka harus diikuti dan dipatuhi oleh para guru. Tapi kalau kami boleh berharap hendaklah para pejabat pusat survei ke para guru yang berada di daerah. Survei jangan sekolah yang ada di ibukota provinsi. Karena dari segi sarana dan prasarana mereka lebih lengkap dan memadai. Cobalah survei di daerah kecamatan yang jauh dari kota. Amati dan siksikanlah perjuangan para guru untuk mencerdaskan anak bangsa. Tidak perlu lama, cukuplah satu minggu berbaur dengan para guru, melihat, merasakan perjuangan mereka. 

Belum lagi ditambah dengan beban administrasi yang ada. Banyak pihak luar yang menyatakan enaknya menjadi guru. Saya ingin mengajak mereka bertukar peran, paling tidak dalam satu bulan saja. Biar mereka merasakan beban sebagai guru dan saya bisa merasakan beban meraka sebagai pegawai non guru.

Buat para rekan guru yang ikut diklat sertifikasi guru saya mengucapkan selamat berjuang dan semoga dimudahkan segala urusannya dan mendapatkan sertifikat guru profesional pada akhir tahun. Semoga ALLAH SWT meridhoi kita semua, Amin...

Kota Manna, 10 Oktoeber 2017

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun