Mohon tunggu...
Dandy Akbar Irawan
Dandy Akbar Irawan Mohon Tunggu... Penulis - Freelance Writer

* Pembaca yang belajar menjadi Penulis *

Selanjutnya

Tutup

Diary

Aku Sudah Tidak Punya Seorang Nenek

20 Januari 2021   07:27 Diperbarui: 1 Juni 2021   09:08 529
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.wallpaperbetter.com/id/search?q=nenek&page=2

Beliau bernama Chajatun (read : Hayatun) lahir pada tahun 1955. Penulis mengenalnya sebagai orang yang baik hati, dermawan, serta orang yang menghindari hal-hal yang dapat menyakiti perasaan orang. Sewaktu penulis masih umur 6th, penulis sering sekali mendapatkan perlakuan baik serta pembelajaran darinya. 

Beliau adalah orang yang paling dermawan, kalau dalam istilah daerah kami disebut sebagai orang yang jowo. Kala itu penulis masih umur 6th, sering mendapatkan uang saku dari beliau. Setiap kali berjumpa, setiap kali bertemu beliau tidak pernah lupa untuk memberikan cucunya uang yang ada di sakunya.

Bahkan, dalam kondisi sakit pun masih sempat-sempatnya memberikan uang saku kepada saya. Namun pemberian itu saya tolak, mengingat usia penulis sudah tidak bisa dibilang muda lagi dan badan sudah tidak kecil lagi.

Hal seperti itu tidak hanya dilakukan kepada cucu atau keluarganya, tapi kepada semua orang yang membutuhkan bantuannya. Ada pembelajaran yang bisa saya petik setelah sepeninggalnya.

Beliau telah mengajari kami tentang bagaimana menjadi orang yang dermawan tanpa melihat keadaan yang sedang kita rasakan, serta bagaimana menjadi orang yang gemar memberi tanpa pamrih serta berharap belas kasih. 

Sebelum beliau menemui ajalnya, beliau berpesan kepada saya :

" Di salah satu keluarga ini harus ada orang yang agamawan, tidak semua harus menjadi angkatan. Sampai saat ini yang terlihat ya kamu (Dandy). Gapapa ya nak, nanti supaya bisa mendoakan orang lain serta menjadi orang yang bermanfaat bagi sesama " 

Pesan itu akan selalu saya pegang dan berusaha untuk saya capai, dan ada satu hal yang ingin saya sampaikan kepada nenek disana

" Nek, uang yang nenek kasih ke cucumu ini aku kembalikan ya? Supaya pahalanya dapat mengalir ke nenek dan nenek makin tenang di sana. Cucumu sudah tidak kecil lagi nek, sudah saatnya cucumu berbalas budi atas apa yang sudah nenek berikan, ya nek ya? Baik-baik disana ya nek, dan jangan lupa untuk menjadi bunga tidur cucunya ya? " 

***

Innalillahi wa Inna Ilaihi Raaji'un

Selasa 19 Januari 2021

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun