Cara pandang tentang keseimbangan prinsip hidup itulah yang harus dipahami oleh semua umat Islam. Perwujudan cara pandang tauhid yang sangat mendasar itu tampak nyata dalam ibadah puasa ramadan.
Puasa tidak hanya menahan lapar dan dahaga serta larangan lainnya yang dapat membatalkan puasa, namun juga mengisyaratkan agar tidak seenaknya menuruti kemauan hawa nafsu yang dapat menghilangkan rasa kemansiaannya dalam kehidupan.
Selain itu, puasa mengajarkan sikap untuk bersabar, ikhlas, serta melatih kemampuan seseorang dalam mengendalikan diri di segala aspek kehidupan. Dengan begitu setelah bulan ramadan berakhir diharapkan memperoleh peningkatan kualitas ketakwaan serta memperoleh keberkahan dalam setiap amal ibadahnya. Begitu pun dalam ibadah shalat dan zakat, misalnya.Â
Dengan shalat manusia tidak hanya melaksanakan ketaatan terhadap perintah Allah SWT, namun secara sosial ia bisa terhindar dari perbuatan keji dan munkar. Kemudian dengan zakat, bukan hanya menunjukkan kepatuhan manusia terhadap perintah tuhannya untuk menunaikan zakat, pada sisi yang lain ia bisa memberikan manfaat kepada orang lain yang membutuhkan.
Pada saat ini bulan ramadhan bulan yang penuh berkah, umat muslim sedang menjalankan ibadah puasa ramadhan. Bulan yang harus diisi bukan hanya dengan ibadah-ibadah ritual, tetapi juga harus dapat meningkatkan kesadaran peduli terhadap sesama, mengasah hati untuk berempati terhadap sebuah nilai perjuangan masyarakat kurang mampu dalam mempertahankan kehidupannya.(*)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI