Mohon tunggu...
Dandung Nurhono
Dandung Nurhono Mohon Tunggu... Petani - Petani kopi dan literasi

Menulis prosa dan artikel lainnya. Terakhir menyusun buku Nyukcruk Galur BATAN Bandung.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Catatan Sejarah: Reaktor TRIGA Mark II Menjadi TRIGA 2000

24 Juni 2023   07:00 Diperbarui: 24 Juni 2023   07:03 466
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden RI pertama, Ir. Soekarno, meresmikan Reaktor TRIGA Mark II Bandung (1965) | Sumber: Nyukcruk Galur BATAN Bandung

Menengok sejarah perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi nuklir di Indonesia, tidak bisa diabaikan peran Reaktor TRIGA Mark II Bandung, reaktor riset pertama di Indonesia.

Sejarah mencatat, bahwa Reaktor TRIGA Mark II dibangun berdasarkan gagasan Presiden Republik Indonesia pertama, Ir. Soekarno.

Secara simbolis, pembangunan reaktor nuklir tersebut diawali dengan peletakan batu pertama pada 9 April 1961 oleh Ir. Soekarno, dan dinyatakan selesai pada tahun 1965. Selanjutnya, peresmiannya dilakukan pada tanggal 20 Pebruari 1965, ditandai dengan penandatanganan prasasti, juga oleh Ir. Soekarno.

Bangunan kantor itu kemudian diberi nama Kantor Pusat Reaktor Atom Bandung (PRAB), yang di dalamnya terdapat fasilitas utama berupa reaktor nuklir TRIGA Mark II, yang mempunyai kapasitas daya maksimal 250 kW.

Dengan daya sebesar itu, reaktor TRIGA Mark II sangat banyak memberikan andilnya untuk penelitian di bidang teknik nuklir serta dalam memenuhi kebutuhan radioisotop di bidang kedokteran nuklir, pada saat itu.

Radioisotop yang dibuat pertama kali di Indonesia, ialah Sulfur-35, pada November 1965, digunakan untuk bidang pertanian.

Keberhasilan itu menambah kepercayaan diri Indonesia dalam memproduksi radioisotop, dan itu, disusul dengan keberhasilan berikutnya, Indonesia mampu mengekspor radioisotop Amonium Bromida ke Singapura, pada 20 April 1971.

Koran Sinar Harapan memberitakan Indonesia Ekspor Radioisotop ke Singapura (1971) | Sumber: Nyukcruk Galur BATAN Bandung
Koran Sinar Harapan memberitakan Indonesia Ekspor Radioisotop ke Singapura (1971) | Sumber: Nyukcruk Galur BATAN Bandung
Radioisotop tersebut digunakan untuk studi distribusi sistem pembuangan air di sebagian kota di Singapura.

Radiosotop adalah unsur yang bersifat radioaktif yang dapat digunakan di bidang medis untuk melakukan pemeriksaan secara anatomi dan morfologi organ tubuh. Radioisotop juga dapat digunakan dalam menangani pengobatan penderita penyakit tumor dan kanker.

Dalam bidang industri, radioisotop dapat digunakan diantaranya untuk mengetahui tingkat kekeroposan yang terjadi pada logam, pengujian kualitas pengelasan pada pipa minyak, sebagai metode Non Destructive Test (NDT), dll. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun