Mohon tunggu...
Dandi Lahati
Dandi Lahati Mohon Tunggu... Mahasiswa

Mahasiswa IAIN Manado | Kader PMII Cabang Metro Manado

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Ilmu Kaderisasi dan Sistem Kaderisasi

26 September 2025   05:12 Diperbarui: 25 September 2025   03:12 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pengantar

Kaderisasi bukan hanya proses perekrutan anggota, tetapi juga proses internalisasi nilai, transformasi pengetahuan, dan pembangunan karakter kader dalam bingkai nilai-nilai Islam Ahlussunnah wal Jama’ah serta keindonesiaan. Kita terbiasa percaya bahwa belajar ilmu kaderisasi cukup untuk memahami cara kerja kaderisasi disebuah organisasi. Seiring berkembangnya zaman, PMII menghadapi tantangan besar dalam proses kaderisasi. Di antaranya adalah: Krisis Ideologis: Banyak kader yang mengalami degradasi nilai akibat derasnya arus pragmatisme dan individualisme. Disorientasi Gerakan: Beberapa proses kaderisasi lebih menekankan pada aspek formalitas, mengabaikan proses pendalaman nilai. Minimnya Kader Penggerak: Jumlah kader aktif tidak sebanding dengan jumlah peserta kaderisasi formal.

Ilmu Kaderisasi

Ilmu Kaderisasi menjelaskan bagaimana kader terbentuk dan bagaimana proses produksi kader bekerja. Ilmu Kaderisasi merupakan sebuah disiplin ilmiah kumpulan teori, model, dan metode analisis untuk memahami fenomena kaderisasi. Kaderisasi bukan proses instan. Ia memerlukan tahapan dari pengenalan nilai (internalisasi), pembentukan sikap (aktualisasi), hingga kematangan pemikiran dan kepemimpinan (manifestasi). Kader bukan hanya anggota biasa, tetapi individu yang menghayati nilai-nilai dasar organisasi. Proses kaderisasi harus mampu mentransformasi potensi kader secara menyeluruh, baik spiritual, intelektual, maupun sosial. Selain itu, proses kaderisasi harus adaptif terhadap perubahan zaman. Tujuan akhir dari kaderisasi adalah lahirnya pemimpin-pemimpin baru yang mampu melanjutkan estafet perjuangan organisasi dan memberikan kontribusi nyata bagi umat dan bangsa. Kaderisasi PMII tidak hanya membentuk kader secara teknis dan intelektual, tetapi juga menanamkan nilai-nilai yang menjadi karakter dasar kader PMII, yaitu: 

  • Tauhid – Menjadikan Allah sebagai pusat orientasi kehidupan.

  • Humanisme – Memuliakan martabat manusia.

  • Emansipasi – Membebaskan manusia dari segala bentuk penindasan.

  • Liberalisme Intelektual – Menumbuhkan kebebasan berpikir dan mencari kebenaran.

  • Nasionalisme – Menanamkan rasa cinta tanah air sebagai bagian dari iman.

  • Kemandirian – Mendorong kader menjadi pribadi yang mandiri secara ekonomi, pemikiran, dan spiritual.

Sistem Kaderisasi

Sistem Kaderisasi tidak lagi bicara soal bagaimana produksi kader, tetapi seberapa jauh pengkader mengelola sumber daya anggota, bagaimana hasil dari pengkaderan-pengkaderan didistribusikan, dan untuk siapa generasi itu dilahirkan, yang akhirnya untuk melanjutkan organisasi. PMII telah merumuskan sistem kaderisasi yang mencakup jenjang-jenjang formal, non-formal, hingga informal. Kaderisasi formal merupakan jalur utama pembentukan kader PMII. Sistem ini terdiri dari: Masa Penerimaan Anggota Baru (MAPABA), Pelatihan Kader Dasar (PKD), Pelatihan Kader Lanjut (PKL), dan Pelatihan Kader Nasional (PKN). Kaderisasi non-formal merupakan proses penguatan dan pendalaman terhadap materi-materi strategis melalui berbagai forum, seperti: Diskusi-diskusi, Pelatihan Advokasi, Sekolah Islam dan Gender, Kelas materi kePMIIan, Kelas Jurnalistik, Kelas Politik Kampus hingga Mentoring kader. Kaderisasi non-formal memperkaya wawasan dan skill kader secara lebih fleksibel namun tetap dalam kerangka ideologis PMII. Kaderisasi Informal merupakan kaderisasi berlangsung dalam ruang interaksi harian kader, baik di cabang, komisariat, rayon, atau dunia digital. Budaya diskusi, pembacaan literatur, perdebatan ideologis, serta kebiasaan hidup bersama menjadi wahana pembentukan karakter kader secara alamiah dan berkesinambungan.

Penutup

Ilmu Kaderisasi adalah "cara kerja" yang menjelaskan mekanisme kaderisasi dan produksi kaderisasi. Sistem Kaderisasi adalah "aturan main" yang menentukan siapa boleh mengisi dan diisi, bagaimana proses distribusi hasilnya, untuk siapa manfaatnya jika terbentuknya kader. Ilmu Kaderisasi dan Sistem Kaderisasi PMII merupakan dua sisi mata uang yang tidak dapat dipisahkan. Di satu sisi, ilmu kaderisasi memberikan landasan teoritis dan ideologis yang kuat, sementara sistem kaderisasi menjadi bentuk implementasi konkret dari nilai dan prinsip tersebut. Dalam menghadapi tantangan zaman, PMII harus terus memperkuat sistem kaderisasinya agar mampu mencetak kader-kader yang tidak hanya militan secara ideologis, tetapi juga cakap secara intelektual dan tangguh dalam kepemimpinan. Dengan pengelolaan kaderisasi yang sistematis, berkelanjutan, dan berbasis nilai, PMII akan terus menjadi organisasi yang relevan, progresif, dan kontributif bagi bangsa dan agama.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun