Mohon tunggu...
DANAR STYORINI
DANAR STYORINI Mohon Tunggu... Penulis - inisiator komunitas kemenag klaten menulis

klaten

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Keunikan Wisata Naik Perahu Getek di Warung Apung Rowo Jombor, Klaten

21 Juli 2020   11:19 Diperbarui: 21 Juli 2020   11:47 1100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kabupaten Klaten kota yang tinggi akan nilai kebudayaannya. Banyaknya pusat budaya menjadikan tradisi masyarakat di daerah menjadikan karakteristik, sehingga menjadikan unik karena berbeda dengan daerah-daerah lainnya. Kota klaten adalah kota yang di apit antara kota Yogyakarta dan kota solo, sebagai transit diantar kota besar tersebut.

Kota Klaten terletak di sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Sukoharjo. Di sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Gunungkidul (Daerah Istimewa Yogyakarta). Di sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Sleman (Daerah Istimewa Yogyakarta) serta Kabupaten Magelang dan di sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Boyolali.

Berdasarkan sumber Wikipedia , luas kota Klaten menjapai 655,56 km. Kabupaten Klaten terdiri dari 26 kecamatan, 10 kelurahan, dan 391 desa. Pada tahun 2017, jumlah penduduknya mencapai 1.304.519 jiwa dengan luas wilayah 658,22 km dan sebaran penduduk 1.982 jiwa/km.

Kota ini mempunyai banyak destinasi wisata yang patut dikunjungi, baik wisata alam ataupun wisata sejarah, bebeberapa tempat yang merupakan wisata alam yang sejuk dan indah diantaranya Umbul Ponggok, Wisata Air Janti, Wisata Air Cokro, Umbul Srigedang, Umbul Siblarak, Umbul Manten, Rowo Jombor, Deles Indah, Kolam Renang Susuhan, Kolam Renang Brintik, Pemandian Jolotundan  dan masih banyak lainnya yang tersebar di berbagai wilayah.

Dari berbagai tempat diatas yang menarik perhatianku adalah Rowo Jombor, selain dekat dengan rumah dan suamiku yang hobi memancing di sana, saat hari minggu untuk merefresh diri dan keluarga, kami berempat menuju ke rowo jombor. Tidak lupa membawa perlengkapan alat pancing dan umpannya.

Seperti yang dilansir solopos 20/11/2020, Rowo Jombor selain dikenal sebagai destinasi wisata juga dikenal sebagai tempat salah satu tempat budidaya ikan dan berfungsi untuk irigasi. Karamba untuk budi daya ikan hingga warung apung memadati sebagian rawa seluas 179 ha di Desa Krakitan, Bayat , Klaten, Sebelum dikenal sebagai waduk dengan keliling tanggul sekitar 7,5 km, kawasan Rawa Jombor merupakan pekarangan, sawah, serta permukiman warga.

Rowo jombor saat ini merupaka wisata alam yang menyuguhkan pemandangan indah, sembari makan aneka olahan ikan sembari melihat sunset maupun sunrise, hal ini menarik perhatian fotografer yang akan mengabadikan keindahan pemandangan di sekitar rowo jombor.

Salah satu hal yang menarik adalah keberadaan warung apung yang berada di tengah-tengah rowo, untuk sampai ke sana maka harus naik perahu orang menyebutnya getek yang ditarik petugas, berada diatas getek itu sudah menyenangkan apalagi sesampainya di warung apung. 

Perahu getek yang berbahan utama drum dan bambu serta tali sebagi penariknya. Menikmati aneka olahan ikan dan minum es kelapa muda di sana sambil menikmati musik dan karaoke sebagai fasilitas dari setiap warung apung menjadikan aku dan keluarga betah di sana.

Dengan membawa bekal alat pancing dan umpan pelet, lumut atau membuat ramuan umpan dari rumah, kita bisa memancing sesuka hati kita. Bahkan bagi yang tidak membawa perlengkapanpun di sana disediakan sewa pancing dan disediakan umpannya.

Setelah selesai memancing, ikan yang kita dapatkan dan bisa dibawa pulang dengan dibandrol harga tigapuluh ribu rupiah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun