Mohon tunggu...
DANAR STYORINI
DANAR STYORINI Mohon Tunggu... Penulis - inisiator komunitas kemenag klaten menulis

klaten

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Bermaaf-Maafan Tanpa Salaman

24 Mei 2020   22:26 Diperbarui: 24 Mei 2020   22:16 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Moment yang langka di lebaran tahun ini, berkumpul dengan keluarga besar, saling bersalam salaman, saling bercengkerama dan bercanda dengan keluarga dari jauh.
Berkumpul makan opor lontong bersama, berbondong-bondong berkunjung ke rumah orang yang dianggap sepuh untuk silaturohmi dan memohon maaf serta memohon doa.
Angpauw yang dibagikan dengan amplop warna warni dengan hiasan pita yang cantik sekali.
Menikmati hidangan yang sudah tertata rapi di meja tamu, lengkap dengan makanan khasnya.
Moment yang dirindukan setiap tahunnya, moment penuh kebahagiaan menyambut kemenangan.
Wajah sumringah anak - anak terpancar saat mereka membawa tas kecil penuh uang baru, pemberian dari bude, pakde, bulik, om dan handai taulan.

Dokpri
Dokpri
Dokpri
Dokpri
Tapi...
Moment itu lebaran kali ini berbeda. Lebaran kali ini tetap berdiam diri di rumah saja, dengan media sosial cara bersua. Tidak ada canda seperti biasa, tidak bisa bertatap muka dan saling salaman apalagi berpelukan. Sungguh perih dan sedih di rasa. Tapi semua bisa diambil hikmahnya, agar kita selalu bersyukur kala kita diberi nikmat Allah SWT yang banyak. Bukan bersedih saat nikmat di cabut, tapi dengan mengambil hikmah dan berinstropeksi diri, bertanya pada diri sendiri? mengapa Allah SWT memberi ujian seperti ini.
Beruntung aku saat ini, kebetulan rumah ibuku berdekatan dengan rumahku. Jadi tidak ada kendala aku untuk selalu menjaganya dan untuk selalu meminta doanya, lebaran tahun ini aku bisa memeluk dan mencium jari jemarinya yang sudah mulai mengerut, bagiku jari jemari ini lambang kasih sayang dan kegigihan beliau menghadapi dunia yang keras ini.
Aku bersyukur merasa beruntung bisa mendampingi beliau dan masih ditunggui beliau. Dibanding teman-teman yang lebaran tahun ini tidak bisa bertemu dengan orang tua masing-masing.
Aku akan gunakan waktu semaksimal mungkin untuk berbakti kepada beliau, selagi ada waktu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun