Mohon tunggu...
Dan Jr
Dan Jr Mohon Tunggu... Lainnya - None

私の人生で虹にならないでください、私は黒が好きです

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Dilema Kehidupan

27 November 2018   02:27 Diperbarui: 27 November 2018   02:54 579
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Terkadang kau harus belajar untuk terbiasa kesepian, tidur di dalam kamar yang terlalu luas untuk dirimu sendiri, tapi tidak bisa juga ditemani seorang kawan. Terkadang, kau harus membiarkan mimpimu terbang melintasi awan. Sesaat kau merasa akan meraihnya, lalu kemudian hilang begitu saja bahkan tidak dapat dipandang mata. Terkadang, kau harus menyerah untuk berjuang. Membiarkan semua berjalan seperti air mengalir, meskipun getir selalu kau rasakan.

Tidak terhitung jumlah manusia diluar sana yang mengubur dalam mimpi mereka, demi hidup bersama satu-satunya yang dicinta. Bahkan lebih banyak diantara mereka yang benar-benar merubah seluruh arah hidupnya, sampai-sampai tidak punya tujuan sama sekali. Tapi mereka bahagia, mereka hidup bersama belahan jiwanya.

Di lain dunia, orang-orang melupakan orang yang dia cintai dan mencintainya demi sebuah mimpi. Tidak ada yang salah, hanya saja begitu mereka mendapatkan mimpi itu, cintanya sudah jauh pergi meninggalkan hati. Dan mereka berakhir pada parlente kaya yang selalu menangis di malam sunyi.

Ada jiwa-jiwa yang lebih baik daripada keduanya. Mereka mendekap mimpi sekaligus memeluk cintanya. Bagaimanapun, hidup seperti ini yang diinginkan semua orang. Punya pekerjaan yang baik, hidup yang mapan dan tidak kehilangan belahan jiwanya. Menjalani kehidupan bersama, hingga usia semakin memutihkan rambut dan akhirnya terlelap untuk bermimpi selamanya.

Tapi ada juga orang yang tidak beruntung, mereka harus memilih satu diantara dua. Yang lebih menyakitkan, ketika mereka memilih salah satu berakhir pada mereka tidak punya pilihan sama sekali. Cinta hilang, mimpi pun berlari. Hanya ada kesepian, keputus asaan, tanpa harapan, hanya ingin mati di tiang gantungan. Bahkan untuk matipun mereka harus berpikir seribu kali. Menyedihkan!

Ada saat dimana seseorang harus tidur berselimutkan langit, diatas tanah yang menusuk. Tanpa atap, tanpa dinding. Kedinginan ketika hujan menangisi malam, terlalu menyengat disaat mentari membakar fajar. Tapi mereka harus bertahan, sebab tidak ada jalan untuk keluar dari segala permasalahan.

Ada saat dimana kau ingin mati, tapi tidak jadi. Bukan karena takut pada neraka, hanya sebab takut mati sebagai manusia yang tidak dikenali. Bayangkan, apa jadinya bila tubuhmu tergeletak di pasar yang begitu ramai, tidak satupun mengaku sebagai sanak family. Lalu jasad itu dibawa kerumah sakit, bongkar sana sini demi penelitian edukasi. Aku yakin, tidak ada yang ingin tubuhnya digerogoti para ilmuwan tanpa izinnya ketika dia masih hidup.

Lalu, kita akan sampai pada satu masalah yang benar-benar terjadi pada dunia ini. Untuk apa kita hidup?

Semua orang menderita, yang kaya, yang miskin. Yang hidup bergelimang harta dari lahir, atau mereka yang seringkali mengutuki takdir. Semua punya penderitaan, hanya saja lukanya ditempat yang berbeda. Tapi, benarkah kita benar -- benar ingin duka yang mengatur hidup kita, atau menceritakan kisah lain yang bisa membuat kita bahagia.

Aku.

Aku ingin tidur dimalam yang dingin ini, dalam hangatnya pelukan seorang kekasih. Lalu bangun esok pagi menjalani mimpi yang sudah dituliskan bahkan sebelum hadir ke muka bumi. Tapi, aku sudah kehilangan mimpi. Tapi, aku juga tidak benar-benar bisa tidur dengan kekasih malam ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun