Pahlawan merupakangelar terhormat yang diberikan Pemerintah kepada mereka yang berjasa membebaskan Negara dan Bangsa dari penjajahan bangsa Barat,dan kepada mereka yang berjasa mengisi kemerdekaan denganmenyumbangkan prestasi terbaik demi mewujudkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat sertamewujudkancita-citabangsa dan negara Indonesia.
Dalam diri Pahlawan tercermin sikap perjuangan yang gagah berani,gigih membela kebenaran,berjiwa besar,rela berkorban jiwa dan raga ,tak berharap jasa dan pamrihterhadap apa diperjuangkan,mereka ikhlas berjuang demi kebebasan ,kemerdekaan dan kemajuanbangsa dan negara.
Gelar Pahlawan yang diberikan Pemerintah bukan sekedar ucapan terima kasihatau penghargaan terhadap jasa-jasa yang telah merekatinggalkan kepada kita,tetapi yang lebih penting,agar apa yang pernah para pahlawan lakukan dapat menjadi contoh, panutan dan dapat ditiru oleh para generasi muda dimasa akan datang.Diharapkanfigure sosok seorang pahlawan dapat dijadikan idola ,sumber inspirasi dan inovasiuntuk kemajuan dimasa akan datang.
Hingga tanggal 10 nopember 2006 Pemerintah kitatelah menetapkan 138 tokoh yang ditetapkansebagai Pahlawan Nasional, jumlah yang cukup banyak untuknegra kitayang berstatus negara yang sedang berkembang..Biladicermatikreteripedoman pemberiangelar Pahlawanseleksinya cukup rumit ,namun ada beberapa pahlawan yang pemberian gelarnyayang nampaknya sangat kuat nuansa politik(kekuasan)
Pemberian gelar Pahlawan Revolusi dan Pahlawan Amperapada masa Pemerintahan Orde Baru nampaknya lebih kuat nuansa kekuasaan, ketimbang jasa-jasa yangbiberikantokoh –tokoh tersebut terhadap bangsa dan negara kita..,pada hal didalam benak kita sudah tertulis bahwa yang namanya pahlawan adalah orang yang banyak jasa. Agarjangan sampai salah persepsi tentang Pahlawan, Pemerintah sekarang hendaknyamengevaluasi dan mempertimbangkankembali pengangkatan 2 pahlawan tersebut,bukan sekedar kuatnya nuansa kekuasaan(politik) tetapi berdasarkanperkembanganIlmu sejarahdan dampaknya buat perkembangan generasi bangsa dimasa akan datang.
Pemerintah Rezim Orde Baru (Soeharto) ternyata memuat sensasi logika dalam menyusundan membuat cerita sejarah,fakta dan sumber sejarahyang benar dikaburkan ,demi memperkuat legetimasi kekuasaan dan menyudutkanpihak dan tokoh yang dianggap lawannya… Menurut versi sejarah Orde Barudiceritakan bahwa pelaku utama kejadian berdarah tanggal 1 oktober 1965adalah PKI(Partai Komonis Indonesia),yang menyebabkan para Perwira TNI-Angkatan Darattewas terraniaya ,kemudian dimasukankedalam lubang yang sangat sensasionalyang diberi nama lubang Buaya. Soeharto dianggap tokoh penyelamat bagaikan dewa yang datang tak ketahuan rimbanya.
Peristiwa iitu menyulut aksi demontrasi besar-besaranyang dilakukan para mahasiswa yang tergabung dalam KAMI (Kesatuan Aksi Mahasiswa) tanggal 14 Pebruari 1966yang menuntut pemerintah orde lama (Soekarno) lamban menangani penghianatan yang dilakukan PKI yang menyebabkan tewasnya Arif Rahman Hakim oleh peluru penembak misterius.
Tak puasmenceritakan dalam buku sejarah, peristiwatragedi berdarah 1 oktober 1965kemudian dibuat adegan yang divisualisasikan dalam sebuah film dokomenter
“ Pemberontakan G 30 S/PKI “Dimasa Orde Baru berkuasa , setiap malam tanggal 1 oktoberuntuk memperingati hari kesaktian Pancasila ditayangkan tiap tahun di TVRI.Rakyat sangat menikmati adegan flimyang diwarnai kekerasan, kesadisan dan perbuatan tak bermoralyang katanya PKI yang melakukan. Sehingga kita sebagai rakyat tertanamkebencian terhadap tokoh PKIbahkan anak cucunya yang tak berdosa ikut kita benci.
Rakyat percayaadegan dalam flim itu benar,sementara tokoh-tokoh yangmengetahui
Persis kebenaran peristiwa itu bungkam seribu bahasa , ditutup mulutnya dengankedudukan jabatanyangempuk, danyang berani buka mulut akan mendapat hukuman di buang atau mati.
Setelah Pemerintahan Orde Baru lengser ditumbangkan oleh aksi demontrasi mahasiswa.Betapa terkejutnya kita ternyata apa yang ditulis dalam buku sejarahversi Orde Baru dan adegan filim dokomenteryang di buat pada masaitu tidak benar.Ini hanya rekayasa untuk menyudutkan PKI dan Presiden Soekarno.Hal ini terbukti disat-sat menjelangruntuhnya kekuasaanRezim Orde Baru beredar buku putih yang berjudul : “100 dosa besar Soeharto “ dan Siapa yangmenabur angina ia yang akan menuai badai “. Buku-buku itumengungkapkan beberapa kesalahan yang dilakukan Soeharto,bahkanlebih tegas mengatakan bahwa dalang terjadinya peristiwa tragedi berdarah 1 oktober 1965 adalah Soeharto.
Disamping 2 buku ituacuan kita untuk mengungkapkebenarantragedi berdarah 1 oktober 1965, yang lebih transfran lagi seperti yang dikemukan oleh tokoh-tokoh di bawah ini :
1.ADERSON dan MC.VEY(2001) bahwa apapun kejadian yang terjadi tanggal
1 oktober 1965 hal ini adalah masalah intern Angkatan Darat.
2. DALE SCOTT(1998) peristiwa ini adalah konpirasi antara Soeharto dengan CIA
(Central Intelligensi Agency) dalam rangka menggulingkan Soekarno.
3. Menurut HAROLD CROUCH sesuai dengan pandangan ANDERSON dan MAC
VEY bahwa dalam tubuh Angkatan Darat terdapat 2 faksi yang sebenarnya sama-
sama anti PKI tapi berbeda sikap dalam menghadapi Presiden Soekarno.
4. WENTHEIM mengatakan bahwa seluruh peristiwaitu adalah direkayasa oleh kom-
plotan tertentuyang bertujuan untuk merusak nama baik PKI dan Presiden
Soekarno,sehinggamenjadikan alas an untuk melenyapkan semua pengaruh
Mereka dalam pentas politik Indonesia ( dalam ISAI 1995)
5.HERBERT FITH (2001) bahwa semenjak demokrasi terpimpintelah diadakan
sebagaisuatu sistem yang dipengaruhisecara kritis terutama sekali oleh
hubunganantara Soekarno dengan Angkatan Darat,suatu hubungan konflik dan
keteganganantara dua mitra yang berbanding dengan lebih kurang setaraf.
Dari pendapat 5 tokoh tersebut diatasdapat diambil kesimpulan ternyataapa yang dituduhkanPemerintah Orde Baru terhadap PKI tidak benar sepenuhnya,PKI hanya korban dan tumbaluntuk menjaga keselamatan dan kelanggengan Pemerintah Rezim Orde Baruyang rela mengorbankanrekan dalamsatu Korp kersatuan TNIdan menyeret PKIsebagi kambing hitam,.Walaupun tak dapat dipungkiri PKI juga ikut bertanggung jawabterhadap peristiwa yang terjadi tanggal 1 oktobertersebut.
Sekarang yang jadi persoalan kita adalah : Apakahtokoh-tokoh yang diberi gelar pahlawanRevolusi oleh Pemerintah Orde Barutetap kita jadikanPahlawan dimasa sekarang,sementarafakta dan sumber sejarah barubertentangan dengan versisejarah Orde Baru ?Jawabnya pasti bertentangan, ada jawabannya YA dan ada TIDAK.
Bagaimanapendapat Anda ??Pendapat saya sebagai pencinta ilmu sejarah,tokoh –tokohPahlawan Revolusiperlu ditinjau kembali . Pemerintah sekarangharus memerintahkanpara sejarawan Indonesia untuk mengkaji, meneliti fakta sejarah untuk menguingkapkan kebenaran sejarahtragedy 1 oktober 1965,jika terbukti kejadian ituhanya masalah intern TNI AD,Menjelekansebuah Parta Politik {PKI) dan menggulingkanPemerintah yang sah ( Presiden Soekarno) .Lebih baikdicabut gelar kepahlawananannyadan kita ganti dengantokoh yang layak untuk dijadikan Pahlawan..Bilatetap dipertahankan ini akan jadi boomerang bagi Pemerintah sekarang dan jadi pelajaran yang tidak baik bagi perwira TNI danseluruh rakyat Indonesia.
Bila kita baca buku sejarah Orde Baru , tokoh-tokoh yang jadi korbanperistiwa pemberontakan G 30 S/PKIsepak terjangperjuangantidak tampak , hanya dicantumkannama dan jabatannya sebagai seorang Perwira. TNI AD, Begitu pula denganfilm Dokumenteryang dibuat pada masaOrde Baru ,jalan ceritanya hamper sama , Cuma karma dalam bentuk visualisasi maka terlihat jelas bagaimana keadaanperwira dan keluargasaat penculikan terjadi, saat penganiayaan, dan dimasukan kedalam lubang . Malah yang lebih dominan sepak terjang perjuangannya adalah Lettjen.Soeharto..Saat sekarang ini sajaletjen.Soeharto(Presiden)diusulkan menjadi Pahlawan Nasionalsangat sulit, walaupun tak dapat saya pungkiridimasa pemerintahan nyabanyak jasayang ia berikan kepada Negara dan bangsa.,yang berhak jadi PahlawantertunyaLetjen Soeharto,ketimbang Pahlawan tersebut diatas..
Arif Rahman Hakimyang ikut demontrasi menentang kebijakan Presiden Soekarno yang katanya lamban mengambil tindakan penghiananPKItewas tertembak,diangkat Pemerintah Orde Baru menjadi Pahlawan Ampera(Amanat Penderitaaan Rakyat). , sekarang perlu kita kaji kembali mengingat apa yangmereka perjuangkantidak murni lagi,tak ubahnya dengan demontrasoi sekarang. Pelaku peristiwa 1 oktober 1965 bukan PKI sepertituntutanpara demontasiadalah bubarkan PKI, bersihkan cabinet dari unsure-unsur PKI. .Bila benar apa yang diungkapkan5 tokoh tersebut diatas berari aksi demontrasi Arif Rahman Hakimdan kawan-kawansalah sasaran, jika demikian adanya berartigelar yang diberikan kepada Arif Rahman Hakim perluditarik kembali, disamping alas an tersebut diatas yang perlu kita pikirkan adalah damfakpemberian gelasr tersebut bagi genarasi bangsa mendatang.
Pemerintah sekarang telah menuaituntutanpara demontran bertubi-tubi,dari tuntutan ini dan itu ,sampai-sampai diminta mundurdari jabatan ,ini adalah konsekwensi logis dari dampakpengangkatan seorang demonttranmeninggaldiberi gelar Pahlawan. Berawal dari PahlawanAmpera yangmenuntut kebijakanPresiden Soekarno dimas Orde Lama,lahir Pahlawan Reformasi yang menentang kebijakan Presiden Soeharto dimasa Orde Baru, Sekarang Pahlawan apa lagi yang terlahirdimasa reformasi ini ? kapanIndonesia maju jika selalu begini terus ?layaknyaparademonstran yang meninggalmenyuarakan tuntutan rakyatpadahaluntuk kepentinganpribadi,
golongan dan partai politik tertentu beri saja ia dengan gelar Pahlaman Demontrasi.
Harapan saya pada Pemerintah sekarangungkapkanperistiwa berdarah 1 oktober 1965 .Cari kebenaran sejarahnya ,siapa yang bersalah katakan bersalah dan yang benar sampaikan , agar kamipercaya apa benar Pahlawan Revolusi dan Pahlawan Ampera itu benar-benar Pahlawan Sejati bangsa kami.Luruskan sejarah bangsa kita,supaya apa yang dilakukan Pemerintah berjalan lurusdan rakyat tidak ada lagi yang kurus karena kurang makannya yang bergizi,akibat sibuk nguruspansusyang sulit di urus. Saya berharap jangan ada dusta diantara Pemerintah dengan rakyat.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI