Hai sahabat Kompasiana dimanapun anda berada, selamat menjalan ibadah puasa bagi yang menjalankan.Â
Berbicara mengenai bulan Ramadhan, tak dipungkiri jika momen ngabuburit paling di tunggu-tunggu para umat muslim yang berpuasa.
Biasanya pas bulan Ramadhan, seluruh umat muslim yang tersebar di seluruh belahan dunia melaksanakan ibadah puasa yang diwarnai dengan tradisi ngabuburit dengan cara berburu takjil dan sebagainya.
Selain menimba pahala dan amal sholeh di bulan Ramadhan, umat muslim yang menjalan puasa tidak akan melewatkan momen-momen ngabuburit yang dimulai dari pukul 16.00 WIB hingga menjelang adzan maghrib.
Pernah tidak terlintas dipikiran apa yang dimaksud dengan kata ngabuburit, sampai-sampai istilah ini digunakan diberbagai daerah dan sudah melekat dengan momen puasa dan Ramadhan.
Daripada penasaran, di bawah ini akan diulas mengenai asal-usul ngabuburit yang dikutip dari berbagai sumber adalah sebagai berikut.
Ternyata istilah ngabuburit sudah ada pada tahun 80-an, saat itu istilah ini digunakan oleh para pemuda warga Jawa Barat untuk mengadakan acara musik.
Daripada duduk bengong, pemuda Jawa Barat ini kelewat kreatif menjadikan momen menunggu adzan mahgrib diisi dengan cara musik sehingga di jam-jam lemas, semangat jadi kembali dipanaskan hingga menjelang waktu berbuka puasa.
Nah, ngabuburit sendiri dalam Bahasa Sunda yang berarti ngadagoan (menunggu), ngalantung (bersantai), burit (sore) yang bila disatukan maka artinya menunggu waktu sore sambil bersantai.
Warga Jawa Baratnya khususnya urang Sunda tentu sudah tidak asing lagi yah dengan istilah ngabuburit atau yang seringkali didengar seliweran itu seperti burit yang berarti waktu sore.