Mohon tunggu...
Damanhuri Ahmad
Damanhuri Ahmad Mohon Tunggu... Bekerja dan beramal
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Ada sebuah kutipan yang terkenal dari Yus Arianto dalam bukunya yang berjudul Jurnalis Berkisah. “Jurnalis, bila melakukan pekerjaan dengan semestinya, memanglah penjaga gerbang kebenaran, moralitas, dan suara hati dunia,”. Kutipan tersebut benar-benar menggambarkan bagaimana seharusnya idealisme seorang jurnalis dalam mengamati dan mencatat. Lantas masih adakah seorang jurnalis dengan idealisme demikian?

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

Ruas Jalan Bukit Biobio - Pulau Air yang Memprihatinkan

15 Agustus 2023   14:10 Diperbarui: 15 Agustus 2023   14:31 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kondisi jalan Bukit Biobio - Pulau Air saat ini. (foto dok damanhuri)

78 tahun Indonesia merdeka, sepertinya belum sepenuhnya sampai ke masyarakat Koto Padang, Nagari Sikucua Barat, Kecamatan V Koto Kampung Dalam, Padang Pariaman.

Nagari yang terletak di ketinggian ini, sepertinya masih mengalami banyak kesulitan. Terutama akses jalan ruas Bukit Biobio - Pulau Air.

Sekitar tiga kilometer dari ujung bawah dengan ujung bagian atasnya, itu masih jalan coran sebagian dan sebagiannya lagi jalan tanah.

Tanjakan dan penurunan curam, kiri dan kanan jalan lurah yang dalam, membuat pengguna mobil harus ekstra hati-hati ketika melintasi jalan itu.

Sepertinya, jalan coran itu ada yang dibuat secara swadaya dan sebagian dari dana desa oleh pemerintah nagari setempat.

Syamsul Bachri, salah seorang tokoh masyarakat di situ menyebutkan, ruas jalan Bukit Biobio - Pulau Air ini tak banyak perubahan dari dulu.

"Kalau pun ada yang dibangun nagari corannya, itu belum semua. Masih ditemukan jalan tanahnya," kata dia.

Ya, sesuai kemampuan dan kewenangan nagari dalam pembangunan fisik di korong yang ada di nagari.

Masyarakat, katanya, tak pernah lelah untuk terus berharap, agar jalan itu ada perbaikan tiap tahun. 

"Meski harapan itu tak terkabulkan, kita tetap berharap agar pemerintah memperhatikan nagari ini," kata dia.

Kini, Syamsul Bachri maju menjadi caleg DPRD Padang Pariaman dari PDI Perjuangan di Dapil IV. 

Koto Padang masuk dalam Dapil IV. Setidaknya, kondisi ini harus diperjuangkannya nanti setelah jadi anggota dewan terhormat.

Apalagi, Syamsu Bachri seorang pengusaha pertanian. Dia melihat, kondisi demikian harus diperbaiki, demi untuk kemajuan pertanian di Koto Padang.

Menurut Syamsul Bachri, ruas jalan ini adalah jalan alternatif untuk ke Alahan Tabek, dan juga menuju Padang Alai terus ke Sungai Geringging.

Akses jalan yang rancak, tentu membuat gairah perekonomian masyarakat kampung akan maju. 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun