Mohon tunggu...
Damanhuri Ahmad
Damanhuri Ahmad Mohon Tunggu... Bekerja dan beramal
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Ada sebuah kutipan yang terkenal dari Yus Arianto dalam bukunya yang berjudul Jurnalis Berkisah. “Jurnalis, bila melakukan pekerjaan dengan semestinya, memanglah penjaga gerbang kebenaran, moralitas, dan suara hati dunia,”. Kutipan tersebut benar-benar menggambarkan bagaimana seharusnya idealisme seorang jurnalis dalam mengamati dan mencatat. Lantas masih adakah seorang jurnalis dengan idealisme demikian?

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Antara Syekh Abdullah Aminuddin Tuanku Shaliah dan Syekh Zakaria Labai Sati

1 Januari 2023   21:57 Diperbarui: 1 Januari 2023   22:17 718
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana upacara hari santri di Pondok Pesantren Madrasatul 'Ulum. (foto dok pribadi)

Jumaldil Akhir tahun, sudah 25 tahun kepergian Syekh H Abdullah Aminuddin Tuanku Shaliah. Setiap tahun selalu diperingati hari kepergiannya itu oleh keluarga besar Pondok Pesantren Madrasatul 'Ulum Lubuk Pandan. 

Ya, Haul istilah yang lazim dipakai oleh kalangan pesantren. Ulama yang istiqamah dan kaya akan amal ibadah ini, menjadi oase di tengah dunia yang sedang dirambah globalisasi ini. 

Nama Abdullah Aminuddin, tak banyak yang tahu. Ulama yang lahir 1908 dan meninggal dunia 1996 ini, terkenal dengan "Tuanku Shaliah Pengka". 

Dia terakhir sekolah dan tamat di MTI Jaho Padang Panjang 1932 M, seangkatan dan sama tamat dengan Syekh Zakaria Labai Sati. 

Tamat dari Jaho, tak langsung dia ke Lubuk Pandan. Melainkan Buya merantau lagi ke Pasaman, dan sempat mengajar di sebuah sekolah Tarbiyah di sana. 

Tak lama di Pasaman, dia pindah ke Koto Laweh, Tanah Datar, tak jauh dari Jaho. Dan sebelum belajar dengan Syekh Muhammad Djamil Jaho, Buya ini telah berguru ke banyak ulama dan tuanku di Padang Pariaman. 

Dia pernah berguru ke Syekh Abdurrahman Padang Bintungan, Syekh Muhammad Yatim Mudiak Padang, yang terkenal dengan Ungku Ampalu, Syekh Bonta yang terkenal sebagai Khalifah Syekh Burhanuddin, dan ulama lainnya.

Perjalanan panjang dalam menuntut ilmu ini, membuat dia kaya akan ilmu pengetahuan. 

Mengamalkan semua ilmu yang dipelajarinya, membuat dia taat dan rajin beribadah. Dan dengan ini pula melekat gelar "Tuanku Shaliah" di dirinya. 

Syekh Mukaddam Sungai Rotan, Pariaman adalah ayahnya. Seorang ulama besar dan terkenal hebat di zamannya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun