Mohon tunggu...
Damanhuri Ahmad
Damanhuri Ahmad Mohon Tunggu... Penulis - Bekerja dan beramal
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Ada sebuah kutipan yang terkenal dari Yus Arianto dalam bukunya yang berjudul Jurnalis Berkisah. “Jurnalis, bila melakukan pekerjaan dengan semestinya, memanglah penjaga gerbang kebenaran, moralitas, dan suara hati dunia,”. Kutipan tersebut benar-benar menggambarkan bagaimana seharusnya idealisme seorang jurnalis dalam mengamati dan mencatat. Lantas masih adakah seorang jurnalis dengan idealisme demikian?

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Terapkan Istilah Sama Masak Rambai dengan Kepundung, Mari Rebut Kembali Kejayaan Golkar

17 Juli 2022   13:43 Diperbarui: 17 Juli 2022   13:46 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto bersama usai pendidikan politik bagi pengurus dan fungsionaris Golkar Padang Pariaman. (foto dok damanhuri)

Sejarah panjang perjalanan Golkar di tengah masyarakat, berbagai dinamika dan konflik internal dan eksternal, membuat partai ini kian kokoh dan kuat.

Pemimpin dan pengurusnya yang berkarakter, menjadikan bangsa ini butuh pemimpin dari Golkar. Tak heran, siapa pun jadi Presiden, gubernur, bupati dan walikota serta di lembaga wakil rakyat, Golkar tetap eksis dan ikut menetukan kendali jalannya bangsa dan negara ini.

Ketua Dewan Penasehat DPD Partai Golkar Padang Pariaman, Yulius Danil bicara panjang lebar soal itu saat pendidikan politik bagi pengurus dan fungsionaris partai ini, Sabtu (16/7/2022) di Palanta Raso, Bisati Sungai Sariak.

Intinya, mantan Ketua DPD Golkar dan DPRD Padang Pariaman ini mengajak para pengurus dan fungsionaris untuk saling komunikasi.

"Komunitas penting. Ketika anggota dewan turun ke tengah masyarakat membawa banyak program, jangan sampai kader lain yang menyambutnya," ulas dia.

Bagi anggota dewan dari Golkar, ketika turun menjaring aspirasi masyarakat, yang paling utama itu adalah kader dan pengurus nagari serta kecamatan yang menyambutnya.

Istilah berjenjang naik bertangga turun, sama matang rambai dengan kepundung, adalah istilah yang sangat meringankan beban berat kerja pengurus di nagari dan kecamatan.

Misal ada acara masyarakat, Golkar kecamatan dan nagari diundang. Nah, untuk membesarkan partai, pengurus nagari dan kecamatan tentu memberitahu pengurus DPD serta caleg dan fungsionaris.

"Jadi, kalau kita bersama, sumbangan kita bisa jadi besar. Artinya, sama matang rambai dengan kepundung," ulas Yulius Danil.

Menurut Yulius Danil, sesusah apapun kondisi zaman dan perekonomian masyarakat, bila konsep ini yang dilakukan, tak akan beban berat itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun