Mohon tunggu...
Damanhuri Ahmad
Damanhuri Ahmad Mohon Tunggu... Bekerja dan beramal
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Ada sebuah kutipan yang terkenal dari Yus Arianto dalam bukunya yang berjudul Jurnalis Berkisah. “Jurnalis, bila melakukan pekerjaan dengan semestinya, memanglah penjaga gerbang kebenaran, moralitas, dan suara hati dunia,”. Kutipan tersebut benar-benar menggambarkan bagaimana seharusnya idealisme seorang jurnalis dalam mengamati dan mencatat. Lantas masih adakah seorang jurnalis dengan idealisme demikian?

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ulama Sang Inspirator Kemajuan Ponpes Madrasatul 'Ulum

16 Januari 2022   16:21 Diperbarui: 16 Januari 2022   16:29 529
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosok Buya Abdullah Aminuddin Tuanku Shaliah (1908-1996) yang mendirikan Pesantren Madrasatul 'Ulum. (foto: dok damanhuri)

Jumadil Akhir, merupakan bulan yang punya sejarah tersendiri bagi Pondok Pesantren Madrasatul 'Ulum Lubuk Pandan, Kecamatan 2x11 Enam Lingkung, Kabupaten Padang Pariaman. Di bulan inilah perginya sang pendiri dan guru besar pesantren ke hadirat Yang Maha Kuasa. Dialah Buya H. Abdullah Aminuddin Tuanku Shaliah.

Untuk mengenang hal demikian, Jumadil Akhir kali ini akan diadakan berbagai kegiatan guna mengisi lembaran sejarah, yang tentunya untuk kemajuan pesantren di masa mendatang. Buya Abdullah Aminuddin Tuanku Shaliah adalah sang inspirator bagi seluruh keluarga besar pesantren.

Di belakangnya, muncul sosok H. Iskandar Tuanku Mudo. Pimpinan Pesantren Madrasatul 'Ulum semasa Buya Abdullah Aminuddin Tuanku Shaliah masih hidup. Sayang, sosok ini lebih dulu meninggalnya dari Buya Abdullah Aminuddin.

Buya Iskandar pernah mencatat sejarah penting, yang kini masih diikuti oleh para santri dan alumni pesantren yang terletak di Kampung Guci, Lubuk Pandan ini. Dia pernah terpilih sebagai anggota DPRD Padang Pariaman dari Golkar.

Pernah menjadi Ketua Tanfizdiyah PCNU Padang Pariaman. Barangkali, kawan alumni yang terjun ke dunia politik saat ini, berangkat dari inspirasinya Buya Iskandar. Hasil Pemilu 2019, ada dua orang alumni Madrasatul 'Ulum yang bergelud di lembaga wakil rakyat, yakni Afredison di DPRD Padang Pariaman dari PKB, dan Asrizal Malin Sinaro dari PKS di DPRD Kabupaten Agam.

Masih di belakang Buya Abdullah Aminuddin Tuanku Shaliah, hadir dan banyak mewarnai pembangunan pesantren, adalah Buya Buchari Rauf. Tokoh PPP Sumatera Barat yang ikut membesarkan Perti ini terkenal dengan politisi vokalis dan idealis.

Pernah duduk di DPRD Padang Pariaman di zaman Orde Baru, dan DPRD Sumbar setelah sebelumnya juga seorang dosen di IAIN Imam Bonjol Padang, yang kini berganti nama jadi UIN tersebut.

Soal membangun dan menambah gedung serta asrama, Buya Abdullah Aminuddin selalu minta tenaga Buya Buchari Rauf. Baginya tak sulit memanggil Buchari Rauf. Cukup disuruhnya anak siak ke rumahnya di Ringan-Ringan, lalu Buchari Rauf datang ke pondok, menemui Buya Abdullah Aminuddin.

Sepertinya, zaman itu Buya Buchari Rauf adalah solusi utama dalam memperkenalkan pesantren ini ke dunia luar. Lecut tangannya, sampai-sampai pembangunan asrama pesantren masuk dalam APBD Sumbar.

Buchari Rauf memang tak pernah mengajar di pesantren. Namun, kontribusinya lumayan besar, dan patut dikenang oleh generasi sekarang, agar diketahui, betapa berjuang di pesantren itu tak melulu hanya soal mahir dengan kitab kuning.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun