Mohon tunggu...
Damanhuri Ahmad
Damanhuri Ahmad Mohon Tunggu... Penulis - Bekerja dan beramal
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Ada sebuah kutipan yang terkenal dari Yus Arianto dalam bukunya yang berjudul Jurnalis Berkisah. “Jurnalis, bila melakukan pekerjaan dengan semestinya, memanglah penjaga gerbang kebenaran, moralitas, dan suara hati dunia,”. Kutipan tersebut benar-benar menggambarkan bagaimana seharusnya idealisme seorang jurnalis dalam mengamati dan mencatat. Lantas masih adakah seorang jurnalis dengan idealisme demikian?

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Perjalanan Padang-Lampung Semakin Mengasyikan, Lintas Sumatera Masih Perlu Perbaikan

8 Desember 2021   13:58 Diperbarui: 9 Desember 2021   12:00 1111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Punya tempat pemberhentian yang tak bisa sembarangan, bus ini tentu menyediakan fasilitas yang memadai untuk kepuasan pelanggannya. Mau buang air kecil, ada tersedia toilet. Namun, toilet ini hanya nyaman buat laki-laki, dan agak susah buat perempuan bila punya hajat saat di atas mobil.

Sopir satu dan dua, punya kelihaian masing-masing. Punya kekurangan dan kelemahan, tentu menjadi penunjang dalam memuaskan rasa nyaman penumpang selama menggunakan bus tersebut. Apalagi bepergian di tengah pandemi covid yang masih melanda negeri ini, pemilik bus pun harus menegakan protokol kesehatan.

Banyak pelajaran selama perjalanan. Begeser sedikit antar bus dalam perjalanan yang sedang kencang, adalah bagaikan nikmat yang menuntut masing-masing sopirnya menahan diri. Tak ada kata kasar, tak pula saling memarahi. Hanya sebentar berhenti, dan melihat kondisi masing-masing bus, lalu tancap lagi.

Ya, perasaan insan itu sama. Sopir pun demikian. Malah usai bersenggol sedikit itu, kedua sopir jadi kenal dan saling bertegur sapa dengan baik.

Kondisi itu, harus jadi pertimbangan tersendiri oleh pemerintah dalam melihat arti penting perbaikan jalur lintas Sumatera. Kondisi jalan yang masih punya rawan longsor, perlu diperbaiki, dan diantisipasi agar tidak terjadi hal yang tak diingin oleh semua orang di tengah jalan itu.

Cerita mistis perjalanan di tol Palembang-Lampung, ikut meramaikan istirahat Magrib di Res Area Lampung Tengah.

Adalah knek bus itu yang punya pengalaman tersendiri, ketika menaikan penumpang di ujung Lampung. Kala itu dia membawa penumpang dari Jakarta ke Padang.

Lalu, penumpang yang naik di Lampung itu minta turun di Res Area ini. Padahal tak ada rumah. Dia bilang rumahnya di seberang sana.

Yang ada cuma hutan. Lalu, setelah diturunkan, orang itu langsung menghilang. Dia seorang perempuan setengah baya dengan membawa seorang anak yang masih kecil.

Jadi, kalau sopir tak hati-hati di tol ini, ada banyak ancaman dan cobaan. Maklumi saja, bahwa ini hutan bebas yang tak pernah di tempuh orang dulunya, sebelum tol ini ada.

Belum lagi cerita mistis yang didapat knek mobil ini dari kawannya, yang juga knek bus lain yang mengalami nasib yang hampir bersamaan yang tak kalah seru dan membuat merinding.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun