Mohon tunggu...
Dalvin Mugito
Dalvin Mugito Mohon Tunggu... Lainnya - Murid SCK 2020/2021

Murid SCK 2020/2021

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Sampah di Lingkungan Sekitar, Ini Penjelasannya

19 Agustus 2020   08:21 Diperbarui: 19 Agustus 2020   08:26 504
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

        Pada saat kita sedang berjalan-jalan di lingkungan sekitar kita, tentu kita seringkali menjumpai sampah berserakan. Sampah-sampah tersebut tentu sangatlah mengganggu, mulai dari bau yang tidak sedap hingga membuat pandangan menjadi kurang asri. Menurut KBBI, sampah didefinisikan sebagai material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses. Suatu barang dapat diartikan sebagai sampah apabila sudah dianggap tidak berguna lagi setelah proses pemakaiannya. Sampah-sampah yang berada di lingkungan sekitar dapat dibagi berdasarkan sifat dan bentuknya. Berdasarkan sifatnya, sampah dapat dibagi ke dalam sampah organik, anorganik, dan B3 serta ada juga yang biodegradable dan non-biodegradable. Sedangkan menurut bentuknya, sampah dapat dibagi ke dalam bentuk cair, padat, radioaktif, manusia, konsumsi, dan juga alam. 

  1. Jenis sampah berdasarkan sifatnya :

        Sampah organik adalah sampah yang berasal dari sisa makhluk hidup yang dapat terurai secara alami. Sampah organik ini termasuk kategori bahan biodegradable, yakni yang dapat terurai sendirinya secara biologis. Contoh dari sampah organik yang ditemui di lingkungan sekitar adalah sisa-sisa sampah dapur (makanan, kulit buah-buahan, sayuran busuk, dan sebagainya), dedaunan di pinggiran jalan, serta kotoran hewan (kucing, anjing) pun juga termasuk sampah organik. Ciri lain dari sampah organik adalah dapat diolah menjadi pupuk kompos yang dapat dipakai untuk menyuburkan tanaman.

Sampah anorganik, adalah sampah yang bukan berasal dari sisa makhluk hidup, berasal dari bahan-bahan non-hayati dan hasil pengolahan yang dilakukan oleh manusia (sintetis). Sampah-sampah anorganik inilah yang sulit untuk diurai secara biologis, bisa memakan waktu hingga bertahun-tahun, dan termasuk kategori bahan non-biodegradable. Contoh dari sampah anorganik yang sering ditemui di lingkungan sekitar adalah botol plastik, kantong plastik, kaleng-kaleng sisa minuman, styrofoam bekas makanan, besi bekas, gelang karet, dan gelas beling. Ciri lain dari sampah anorganik ini adalah dapat didaur ulang (recyclable) menjadi barang yang layak dipakai lagi. Hal ini dapat  mengurangi jumlah sampah anorganik yang dapat menjadi polusi di bumi sekaligus membuka peluang usaha pula.

Sedangkan sampah B3 adalah sampah yang berasal dari sisa pengolahan bahan kimia yang berbahaya. Sampah B3 inilah sampah-sampah yang biasanya diolah secara kimiawi sehingga mengandung bahan kimia yang berpotensi membahayakan lingkungan di sekitarnya.  Contoh dari sampah B3 yang sering ditemukan di lingkungan sekitar kita adalah sisa produk kimia yang kadaluarsa, baterai bekas, kemasan yang mudah terbakar seperti baygon, lem UHU, dan kemasan dipakai untuk menyimpan bahan bakar di dalamnya.

  1. Jenis sampah berdasarkan bentuknya :

        Menurut bentuknya, sampah yang biasa terdapat di lingkungan sekitar kita ini biasanya berbentuk padat, manusia, cair, konsumsi, dan juga alam. Sampah-sampah jenis inilah yang sering kita hasilkan dan temukan. Kita mulai dengan sampah padat. Sampah padat adalah sampah yang berwujud padat. Sampah padat yang sering ditemui di lingkungan sekitar biasanya berupa sampah rumah tangga, sampah dapur, plastik bekas, besi, beling, kertas, dan lainnya. Pada dasarnya, sampah-sampah yang berbentuk padat masuk ke dalam sampah padat, sehingga sampah organik dan anorganik serta biodegradable dan non-biodegradable pun juga masuk ke dalam kategori ini. Untuk sampah non-biodegradable pada sampah padat ini juga dibagi lagi menjadi sampah yang recyclable dan non-recyclable. Sampah recyclable ini adalah sampah yang dapat diolah kembali menjadi barang yang berguna lagi, sedangkan sampah non-recyclable merupakan sampah yang sama sekali sudah tidak dapat didaur ulang lagi dan akhirnya dibuang di TPA (tempat pembuangan akhir) atau mungkin menjadi berserakan di lingkungan sekitar. 

Sampah cair adalah sampah yang berbentuk cair dan merupakan bahan cairan yang telah digunakan dan tidak diperlukan lagi seperti limbah. Sampah cair ini dibagi menjadi 2 jenis, yakni limbah hitam dan limbah rumah tangga. Limbah hitam adalah sampah yang dihasilkan dari toilet, bisa jadi berupa urin ataupun feses yang dihasilkan oleh manusia di lingkungan rumah dan lainnya. Limbah hitam ini juga termasuk ke dalam kategori bentuk sampah manusia karena berasal dari sisa hasil metabolisme tubuh yang kemudian menjadi sampah (contohnya feses, dan urin). Sampah dengan jenis ini mengandung banyak bakteri dan berpotensi membawa penyakit yang dimiliki oleh si penghasil sehingga menjadi sangat berbahaya untuk manusia. Sedangkan sampah berjenis limbah rumah tangga adalah sampah yang dihasilkan dari dapur, kamar mandi, dan tempat cucian. Contoh dari limbah rumah tangga ini yang seringkali ditemukan di lingkungan sekitar kita adalah air bekas mandi (sabun, sampo), deterjen bekas mencuci pakaian, dan air bekas mencuci perabotan rumah tangga. Sisa-sisa minuman yang menjadi sampah yang masih tersimpan di botol plastik pun juga masuk ke dalam sampah cair. Berbeda dengan sampah berjenis limbah hitam, keberadaan kandungan berbahaya biologis pada jenis sampah limbah rumah tangga biasanya lebih aman bagi manusia di sekitar lingkungannya, namun sama saja tetap menjadi sampah bagi lingkungan.

Sampah konsumsi adalah sampah yang berasal dari kegiatan konsumsi manusia yang akhirnya dibuang ke tempat sampah (berasal dari manusia). Sampah konsumsi merupakan hasil sisa dari produk makanan/minuman atau produk lain yang sudah digunakan dan belum diproses. Sampah konsumsi Inilah yang merupakan sampah yang umumnya muncul di pikiran manusia ketika berbicara mengenai sampah. Contoh sederhana dari sampah konsumsi ini yang dapat ditemukan di lingkungan sekitar adalah sisa-sisa makanan, misalkan nasi dan sayur-sayuran yang masih berada di piring makan kita yang akhirnya tidak dimakan. Contoh lainnya adalah pada saat kita sedang makan ala buffet, tentu masih banyak makanan yang tersisa yang akhirnya menjadi sampah konsumsi. Sampah tersebut tentulah sangatlah mubazir dan bisa dicegah dengan berhenti makan secukupnya sebelum terlalu kenyang.

Jenis sampah lainnya adalah sampah alam. Sampah alam merupakan sampah yang diproduksi oleh alam dan diuraikan secara alamiah. Ciri dari sampah alam ini merupakan sampah yang proses pembuangan dan penguraiannya berlangsung tanpa direncanakan oleh manusia, dan biasanya berasal dari tumbuhan. Contoh dari sampah alam yang ditemukan di lingkungan sekitar adalah daun kering ataupun buah-buahan dari pohon-pohon di pinggiran jalan yang gugur/jatuh, lalu kemudian terurai menjadi tanah dan mengalami proses pembusukkan. Selain itu, sampah alam ini juga dapat berasal dari hewan. Sama seperti manusia, ketika hewan telah selesai mengkonsumsi makanan maka akan terjadi sebuah proses pembuangan kotoran. Kotoran dan urin dari hewan tersebut juga merupakan sampah. Kotoran dan sisa dari hewan tersebut dapat dimanfaatkan menjadi pupuk kandang karena sifatnya yang penuh akan nutrisi yang dibutuhkan oleh tumbuh-tumbuhan.

  1. Dampak buruk sampah di lingkungan :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun