Sumenep -- Desa Lobuk, Kecamatan Bluto, menjadi salah satu desa penerima program nasional Pekarangan Pangan Bergizi (P2B) tahun 2025. Sebanyak lima kelompok tani di desa ini mendapat dukungan penuh untuk memanfaatkan pekarangan sebagai sumber pangan bergizi sekaligus mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Kelompok tani telah menerima bantuan berupa benih sayuran berbagai jenis seperti sawi, kangkung, kacang panjang, buncis, tomat, dan jagung manis. Selain itu, mereka juga memperoleh pupuk, handsprayer, serta tanaman cabai dalam polybag. Saat ini, yang sudah berjalan adalah budidaya cabai polybag, sedangkan penanaman benih sayuran masih terkendala ketersediaan air.
Bantuan tambahan berupa bibit pisang, pestisida, dan yellow trap masih dalam proses distribusi dan diharapkan segera bisa dimanfaatkan kelompok.
Penyuluh pertanian lapangan (PPL) Desa Lobuk aktif melakukan monitoring rutin untuk memastikan kegiatan berjalan baik. "Kami berharap bukan hanya anggota kelompok, tapi juga keluarga petani ikut terlibat aktif, sehingga manfaat pangan bergizi ini benar-benar dirasakan rumah tangga," ungkap salah satu PPL.
Keberhasilan P2B tidak hanya bergantung pada kelompok tani, tetapi juga membutuhkan dukungan dari pemerintah desa, BUMDes, dan Dinas PMD. Pemerintah desa diharapkan memfasilitasi kebutuhan dasar seperti air dan rumah benih, sementara BUMDes berperan dalam pemasaran hasil panen. Dinas PMD juga diminta aktif memotivasi dan mengawasi perangkat desa agar semangat menjalankan program lintas kementerian ini.
Harapannya, dengan adanya lima kelompok tani pionir di Desa Lobuk, program ini dapat menjadi contoh dan inspirasi bagi kelompok-kelompok lain untuk mengembangkan pekarangan sebagai sumber pangan bergizi.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI