Mohon tunggu...
Dahlia Silitonga
Dahlia Silitonga Mohon Tunggu... Guru - Senang belajar dan menulis

Anak pertama dari 4 bersaudara, sayang keluarga, senang jalan jalan, menulis dan bernyanyi.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Sawah di Belakang Rumahku

27 Februari 2024   21:33 Diperbarui: 27 Februari 2024   21:36 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: dokumentasi pribadi

Beberapa hari terakhir ini, kita mendengar berita dari televisi lonjakan harga beras yang terus merangkak naik setiap hari. Mayoritas penduduk Indonesia menjerit dengan kenaikan harga beras yang tak terkendali.  Bahkan sebuah berita media menginformasikan harga sekarung beras sebanyak lima puluh kilogram dijual dengan harga satu juta rupiah di Wakatobi, provinsi Sulawesi Tenggara. Harga yang sangat fantastis.

Berita menghebohkan di televisi mengingatkanku sawah di Karawang. Saya berjalan-jalan pagi dan memperhatikan hamparan sawah coklat di belakang rumah kami. Sawah milik orang di belakang rumah kami di kabupaten Karawang. Sawah yang terbentang luas dalam kondisi tergenang air hujan semalam. Kondisi sawah setelah panen. Sawah yang belum siap ditanam padi.

Karawang terkenal sebagai lumbung padi namun pembangunan kawasan perumahan dan industri mempersempit keberadaan sawah. Hingga hari ini Karawang lebih dikenal sebagai kota industri padahal patung dewi sri masih berdiri kokoh. Sawah telah tergantikan sedikit demi sedikit menjadi kawasan padat perumahan dan industri dimana-mana.

Maka saya tak merasa heran, harga beras menjadi mahal di pasaran. Prioritas pembangunan bukan menjadi solusi memenuhi kebutuhan pokok rakyat. Isu kegagalan panen, impor beras dan operasi pasar menjadi jalan pintas sesaat mengendalikan harga beras. Kita melupakan swasembada dan diversifikasi pangan.

Saya berharap kita bersama mampu menemukan solusi berkelanjutan mengatasi mahalnya harga beras. Harga beras di pulau Jawa juga bisa dinikmati penduduk di luar pulau Jawa.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun