Ciwidey, Kabupaten Bandung -- Dalam Semangat memperkuat nilai-nilai toleransi dan moderasi beragama Kuliah Kerja Nyata (KKN) Rumah Moderasi Beragama (RMB) Universitas Islam Negeri Bandung melakukan kunjungan ke Gereja Kristen Pasundan (GKP) Ciwidey, Minggu pagi (27/07/2025).
Gereja Kristen Pasundan (GKP) Ciwidey, yang berlokasi di Jl. Pajagalan No. 45 Rw. 15, Desa Ciwidey, Kecamatan Ciwidey terletak di tengah permukiman warga dan berdampingan langsung dengan masyarakat yang mayoritas beragama Islam. Lokasinya menyatu dengan kehidupan warga, menjadi simbol nyata kerukunan dan toleransi yang telah terjalin sejak lama.
Pada pukul 09.00 WIB, mahasiswa KKN UIN Bandung mengunjungi Gereja Kristen Pasundan (GKP) untuk mengamati suasana beribadah dari umat kristiani. Kunjungan ini merupakan bagian dari program kerja yang bertujuan untuk membuka ruang dialog antarumat beragama dan memahami praktik keberagaman secara langsung.
Para mahasiswa disambut hangat oleh pengurus gereja, jemaat, dan pendeta, juga berkesempatan untuk mengamati suasana beribadah dari dalam ruang utama gereja, sebagai bentuk penghormatan terhadap tata ibadah umat Kristen.
Salah satu pengurus (majlis) gereja, Ibu Larisma, menyampaikan "Kami senang mendapati ada program KKN yang berfokus dalam hal moderasi beragama. Karena Ibu rasa wawasan lingkungan seperti halnya moderasi beragama sangat penting dimiliki oleh setiap orang, terutama anak muda. Mindset anak muda di masa kini harus moderan, yaitu harus moderat dan dapat saling menghargai antar agama."
Di hari sebelumnya pula, para mahasiswa sempat melakukan diskusi dengan pengurus (majlis) gereja setempat mengenai profil sejarah Gereja Kristen Pasundan (GKP) Ciwidey, serta bagaimana susasana sosial dan hubungan antarumat di lingkungan sekitar Gereja Kristen Pasundan (GKP).
Menurut Ibu Larisma, pengetahuan tentang agama lain sangat penting dimiliki anak muda untuk membangun masyarakat yang saling menghormati dan menghargai, namun dalam mempelajarinya diperlukan kebijaksanaan pribadi sehingga tidak timbul perbandingan satu agama dengan agama lainnya. Dengan adanya program KKN RMB, harapannya hubungan antar masyarakat Kristiani dengan masyarakat bergama Islam dapat semakin erat.
Ketua kelompok KKN RMB UIN Bandung, Irham Syam Maulana, menyampaikan apresiasi atas sambutan hangat dari pihak gereja dan para jemaat. Ia menilai kegiatan ini menjadi pengalaman pertama dan berharga bagi seluruh peserta KKN dalam memahami praktik kehidupan antarumat beragama secara langsung.
"Melalui kunjungan ini, kami belajar bahwa toleransi bukan sekedar wacana, tetapi nyata terlihat dari bagaimana masyarakat hidup berdampingan dengan hidpu penuh rasa saling menghargai," ujarnya.
Ia juga menambahkan bahwa kegiatan ini sejalan dengan tujuan utama program KKN Rumah Moderasi Beragama (RMB), yakni membangun kesadaran akan pentingnya dialog, keterbukaan, dan hidup rukun dalam masyarakat yang multikultural.
Penulis :Â