Mohon tunggu...
Daffa Putra
Daffa Putra Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Bertanam dan Berdagang di Era New Normal

27 April 2021   16:00 Diperbarui: 27 April 2021   16:19 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aigusti Woro Wibowo (21) adalah seorang wirausahawan yang fokus berwirausaha dibidang budidaya tanaman. Ia memulai merintis usahanya sendiri mulai tahun 2017 di Jakarta. Selama Aigusti bekerja disana iapun mulai mengenal jenis-jenis tanaman dan mulai menyukai tanaman. "Awalnya saya kerja di Jakarta, di Taman Anggrek Ragunan awalnya sih cuma kerja dan akhirnya saya mulai tahu jenis -- jenis tanaman dan akhirnya saya terjun di dunia tanaman sampai saat ini"  Dan pada tahun 2019 Aigusti pulang ke kampung halamannya dan memulai bisnisnya kembali di Temanggung, Jawa Tengah. Aigusti memulai bisnisnya di Temanggung bersama Kakaknya. Tanaman yang ia jual yaitu Anggrek dan segala tanaman hias yang menarik. Usahanya pun berjalan lancar karena stok tanamannya selalu ada. 

Seiring berjalannya waktu usaha yang ia rintis dari nol pun mulai berkembang dan semakin besar.  Ditahun 2019 tanamannya laku keras karena tanaman yang Aigusti jual adalah produk-produk tanaman dengan kualitas premium. Sehingga banyak orang yang melirik bisnisnya. Ia mulai berjualan dirumahnya sendiri dan menjual produknya melalui beberapa Sosial Media seperti Facebook dan Instagram. Beberapa bulan setelah ia pindah dari Jakarta ke Temanggung ia sudah bisa menjual puluhan hingga ratusan tanaman. Kebanyakan pembeli dari Aigusti adalah orang-orang yang memang suka bertanam dan menghias rumah mereka dengan tanaman hias. Aigusti mematok harga Rp. 200.000 sampai Rp. 250.000 persatu tanaman hias jenis Anggrek. Bukan hanya itu Aigusti juga menjual banyak tanaman hias seperti Kaktus, Janda Bolong dan lain-lain.

dokpri
dokpri
Ditahun 2019 ia memulai bisnis bersama kakaknya dengan membuka sebuat toko bernama Sindoro Orchids. Nama ini diambil karena Aigusti berpokok di penjualan tanaman hias jenis anggrek. Ia pun juga merangkap sebagai penghubung dan penyedia stok untuk daerah lain seperti Wonosobo dan Kendal. Hal ini dikarenakan ia mempunyai mantan atasannya dulu yang bekerja dibidang budidaya tanaman anggrek dan mempunyai banyak kebun anggrek untuk dibudidayakan. 

Dengan begitu Aigusti tidak perlu bingung ingin mencari stok tanaman anggrek. Ditahun 2020 ia mulai memperbanyak tanaman hiasnya sendiri dirumah. Hal ini disebabkan juga karena efek pandemi yang berlangsung sangat lama. Efek dari pandemi Covid-19 ini juga sangat  dirasakan oleh Aigusti, hal ini dikarenakan ia sering tidak mendapat stok produk tanaman hias yang akan ia jual. Karena pengiriman dan beberapa hal internal lain juga tidak begitu mendukung makan omset penjualannya perbulan pun menurun.

Saat sebelum adanya pandemi ini ia mampu mendapat omset yang sangat besar bahkan omset yang ia dapat bisa mencapai puluhan hingga ratusan juta perbulannya. Walaupun ia hanya berjualan dengan toko yang kecil bukan berarti ia hanya mendapat omset yang kecil pula. Dampak pandemi yang sangat dirasakan oleh Aigusti adalah kekurangan stok produk tanaman hias yang akan ia jual. Sehingga ia hanya menjual berdasarkan stok tanaman yang ia punya saja. 

Dampak lain akibat pandemi ini adalah ia jadi tidak sering berjualan di tokonya "pada awal-awal pandemic saya diperingati agar tidak membuka toko untuk sementara waktu dan karena itu saya memutuskan untuk menutup took saya sampai sekarang". Oleh karena itu mulai tahun 2020 Aigusti memfokuskan penjualan produk tanaman hiasnya melalui media sosial seperti Instagram. Dalam akunnya @Sindoro_orchids ia memposting produk-produk tanaman hias yang akan ia jual. Ini juga dimanfaatkan oleh Aigusti untuk dijadikan katalog online yang dapat dilihat oleh semua pengguna media sosial terutama pengguna Instagram.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun