Kejadian ini bermula ketika selesai berkuliah, aku bersama temanku yang mana memang 1 tempat tinggal (kost) ini pulang bersama setelah berdiskusi tentang tugas UAS mata kuliah Dasar-Dasar Public Relation. Kita berdua memutuskan untuk mampir terlebih dahulu di warung Mie Ayam Ceker Pak Wah dan memesan 2 porsi mie ayam bakso, 2 es teh, serta 2 krupuk.
Selesai makan kami membayar dan pergi kembali ke lingkungan kampus UIN Sunan Kalijaga, tepatnya di ATM. Disana saya mengambil uang untuk keperluan membayar sewa kost selama 1 bulan yang belum saya bayarkan.
Setelah saya bayar, saya duduk di warung bapak kost (Warmindo Cikeuyeup) untuk meminum Teh Sisri. Setelah selesai pembuatan nota pembayaran kost serta saya selesai minum saya lanjut ke kamar teman kost saya dan bermain game Clash Royale serta membalas chat dari teman dan menjawab telepon dari kedua orang tua.
Waktu sudah menunjukan maghrib, saya dan teman saya rencana dan memutuskan untuk pergi bermain di Malioboro setelah isya. Karena saya mau menunggu sambil berencana melakukan pengisian daya ke hp saya di kamar saya, saya coba lihat di kamar teman saya yaitu dimana tas saya berada. Saya bertanya ke teman saya, akan tetapi dia tidak mengetahui.
Saya coba berfikir tenang dan mencoba mengecek kamar saya terlebih dahulu, akan tetapi seperti runtutan cerita yang saya jelaskan bahwa saya belum memasuki kamar saya sama sekali setelah perkuliahan yang tidak menghasilkan jawaban apapun tentang lokasi tas saya.
Saya coba mengecek ke warung milik bapak kost untuk menanyakan apakah bisa melihat CCTV untuk mengecek tas saya yang tertinggal, ternyata disana hanya ada ibu kost, dan beliau menjawab bahwa CCTV tidak otomatis menyimpan. Saya mencari bapak kost ternyata sedang pergi menjemput anaknya, lalu kami (saya dan ibu kost) menunggu bapak kost kembali. Sekembalinya beliau kami coba tanyakan kepada beliau dan beliau menjawab tidak melihat saya membawa tas saat membayar uang kost.
Lalu saya coba tenang kembali dan mengingat bahwa saya sebelum membayar kost, saya pergi membeli mie ayam terlebih dahulu. Saya ambil kunci motor dan langsung bergegas ke warung mie ayam tersebut, dimana selama dalam perjalanan saya berdoa agar tas tersebut ada. Sesampainya disana penjual sedang bebersih warung dan saya coba tanyakan perihal tas tertinggal. Alhamdulillah jawaban sesuai dengan harapan saya, bahwa ada tas yang tertinggal disana. Saya melakukan konfirmasi dan benar itu adalah tas milik saya.
Saya kembali ke kost dan mengabari Bapak dan Ibu Kost serta teman saya bahwa tas tersebut ditemukan. Lalu saya diberi beberapa nasihat oleh Bapak dan ibu kost serta teman saya tentang keteledoran yang sering saya lakukan.
Dari sini dapat diambil pelajaran dari kisah saya bahwa ketika kita menghadapi suatu kejadian kehilangan yang membuat kita panik maka kita bisa melakukan beberapa upaya seperti:
1. Tetap Tenang
2. Mengingat Kemana Saja Kita Berpergian
