Mohon tunggu...
Daffa Faiz Arrayyan
Daffa Faiz Arrayyan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

football addict

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Teks Eksposisi

23 Oktober 2022   19:52 Diperbarui: 23 Oktober 2022   19:58 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Tugas Bahasa Indonesia Menulis Teks Eksposisi

Kelompok 4 :
-Muhamad Ahsyan Annu'man
11220510000058
-Muhamad Alvin
11220510000080
- Muhammad Airell Daffa Amrullah
11220510000079'
- Desma Aulia Safitri
11220510000044
-Sofie Aqila Ikmal Robbanie 11220510000069
-Anggia Rahajeung
11220510000042
-Anizar Maulana
11220510000054
-Azka Khalid Hamdi
11220510000065
-Daffa Faiz Arrayyan
11220510000070

Beberapa hari lalu, di salah satu mal yang terletak di daerah Bogor, terlihat sepasang suami istri yang parasnya seperti orang dari bangsa asing sedang membawa anak yang memiliki kulit sawo matang layaknya kulit orang Indonesia.Anak tersebut tentunya bukanlah anak biologis dari kedua pasangan tersebut karena terlihat jelas secara fisik anak itu sangat berbeda dengan kedua orang tuanya. Hal ini tentunya sangat disayangkan mengingat belakangan ini sudah banyak anak indonesia yang diasuh oleh warga asing. 

Jika dibiarkan terus menerus, ini bisa saja membuat budaya dan harga diri bangsa Indonesia menurun. Dan bisa menjadi hal yang sangat disayangkan pula, jika terus menerus anak-anak bangsa Indonesia ini diadopsi oleh orang asing,   lunturnya jiwa nasionalisme dari anak ini jika dia diasuh oleh orang asing, Dan akan membuat orang-orang diluar sana menjadi berfikir bahwa orang Indonesia kurang dalam kesejahteraan rakyatnya, ini akan menjadi suatu hal yang fatal jika terus menerus orang asing mengasuh anak Indonesia selain dua hal tadi ini juga bisa memengaruhi meningkatnya ekploitasi anak dan berkurangnya penerus bangsa Indonesia.

Seperti yang kita ketahui, di era globalisasi ini memungkinkan semua orang untuk mengakses dunia secara lebih luas. Hal ini berakibat pada peniruan budaya yang tidak sesuai dengan budaya asal kita. Budaya asing yang sifatnya liberal kini lebih diminati oleh masyarakat dibandingkan budaya kita yang sifatnya berdasarkan pada norma. Pada akhirnya, masyarakat lebih menerapkan budaya asing itu sendiri di kehidupan sehari-hari.

Jika kita kaitkan masalah ini dengan adanya adopsi anak oleh bangsa asing, tentu saja ini dapat meningkatkan kemungkinan persebaran budaya bangsa asing di kalangan masyarakat Indonesia. Anak yang seharusnya dididik nilai-nilai Pancasila sejak dini, malah diasupi dengan nilai-nilai liberal dari budaya bangsa asing. Jika hal ini dibiarkan begitu saja, jiwa nasionalis sang anak sebagai penerus bangsa bisa luntur dan bahkan kehilangan jati dirinya sebagai bangsa Indonesia. 

Selain berpotensi melunturkan jiwa nasionalisme anak-anak, tentunya akan banyak dampak dan persepsi negatif terhadap Indonesia mengenai fenomena ini. Indonesia dianggap gagal dalam mensejahterakan rakyatnya. Tentunya, anggapan ini dapat menurunkan harga diri bangsa Indonesia sebagai suatu negara yang independen. 

Masalah terakhir yaitu eksploitasi terhadap anak, eksploitasi anak dapat berupa tindakan tindakan kekerasan yang dapat membahayakan keselamatan anak.biasanya hal ini dilakukan untuk mendapatkan keuntungan belaka tanpa memiliki keselamatan anak.maka dari itu, dalam hal ini kebahagiaan anak harus menjadi perhatian agar kegiatan ini tidak banyak terjadi lagi.

Dapat disimpulkan bahwa sudah banyak anak Indonesia yang diadopsi oleh warga asing yang jika hal ini terus-menerus terjadi dapat membahayakan jiwa nasionalisme dari anak ini dan akan membuat orang-orang di luar sana berfikir bahwa orang Indonesia kurang dalam kesejahteraan rakyatnya, ini akan menjadi suatu hal yang fatal jika terus-menerus orang asing mengasuh anak Indonesia selain dua hal tadi ini juga dapat mempengaruhi peningkatan eksploitasi anak dan kurangnya penerus bangsa.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun